🐻| Bangun |🐻

836 73 0
                                    

AZIZA POV

Nit nit nit

Bunyi mesin rumahsakit yang memecah keheningan di ruangan Aziza.

Aku bermimpi sangat panjang, salah satu mimpi terakhir yang ku ingat juga sangat indah. Membuatku enggan untuk bangun.

"Cheli, apa kau lapar?" tanya seseorang yang memilki suara berat padaku.

Dia menggenggam erat tanganku, membawaku ke sebuah taman luas dan jauh bentangnya. Disana ada berbagai macam buah-buahan yang sangat segar dan terlihat menggoda.

Aku membalas senyuman yang sangat manis itu dengan senyuman manisku.

"Emm" jawabku mengangguk.
Dia lalu memetikkan sebuah buah, bentuknya bulat dan terasa segar, seperti anggur.

Tangannya mengupas kulit buah itu lalu menyuapkannya ke mulutku.

Aku tersenyum. Ia belum berhenti, ia lalu meyuruhku duduk di bawah pohon yang sangat rindang, dan di depannya ada danau yang sangat indah.

Ia lalu berucap
"Assalamualaikum Aziza!" ucapnya
Lalu aku tersenyum dan membalasnya

"Waalaikum salam warah matullahi wabarahkatuh. "

Aku melihatnya tersenyum lebar, menunjukkan gigi putihnya. Sebuah lesung pipi ikut terbentuk di wajahnya.

"Apa kau tahu, aku sangat merindukanmu!" Ucapnya dengan wajah memanyun sangat lucu, membuatku tak bisa menahan tawa. Lalu aku mencubit pipinya dengan kedua tanganku hingga ia mengeluh kesakitan.

"Kau pikir aku tak merindukanmu? Aku lebih merindukanmu"Ucap ku tersenyum lebar padanya membuatnya terkekeh.

"Ceritakan aku sebuah kisah cinta Aziza!" ucapnya kepadaku.
Aku lalu menceritakan sebuah kisah cinta yang sangat romantis, yaitu kisah cinta Rasulullah dan Siti Aisyah. Dia terlihat begitu memperhatikanku yang bercerita. Berkali kali dia mengatakan kagum dengan Rasulullah. Aku terharu mendengarnya memuji Rasulullah dan Islam
Dia lalu meraih tanganku.

"Aku memang tak bisa menjadi sebaik Rasulullah, namun aku akan berusaha meneladaninya agar aku pantas untukmu!" ucapnya membuat mataku berkaca-kaca terharu.
Ia lalu melanjutkan ucapannya

"Aku mungkin tak seromantis Rasulullah kepada istrinya, namun aku akan berusaha meneladaninya agar aku bisa selalu membahagiakanmu!" ucapnya lagi yang hampir membuat air mataku jatuh

Ia lalu bicara lagi
"Aziza, Seperti cinta Rasulullah pada istrinya. Aku akan meneladaninya, mencintaimu karena Allah! Sarangheyo Aziza!" Ucapnya . Kali ini ia benar-benar membuatku menangis. Menangis sangat bahagia.

Aku tau aku hanya bermimpi. Aku enggan mimpi ini berakhir, aku ingin terus tidur agar kisahku tak berakhir.

Namun aku sedih saat tubuhnya mulai menghilang dari hadapanku.
Wajahnya masih menatapku dengan tersenyum, tangannya masih menggenggam tanganku. Sampai akhirnya dia benar-benar hilang begitu saja dari hadapanku. Aku menangis, aku memanggil-manggil namanya

"Park Chanhyun!"

Lalu mendadak semua gelap. Aku sempat tak mengerti apa yang terjadi, namun aku merasakan suatu rasa yang berbeda. Saat mataku terpejam aku bisa merasakan tubuhku yang sakit di setiap sudutnya. Hingga aku mencoba untuk membuka mataku. Jariku bergerak lalu mataku mulai terbuka. Tak lagi kegelapan yang ku lihat.

Blossom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang