🌪| Terbawa Rasa |🌪

1.2K 83 0
                                    

Aziza yang sudah rapi dan bersih menuruni tangga menuju dapur. Ia melihat bi Soonah (pembantu di rumah nenek Mayoung) dan nenek Mayoung yang sedang memasak.

"Halmoni!!! ... " ucap Aziza semangat. Ia memeluk neneknya seperti yang biasa ia lakukan pada mamanya di Indonesia. Nenek Mayoung sedang memotong beberapa sayuran untuk dibuat sup, Dibantu Soonah.

"Apa tidurmu nyenyak. Hari ini kamu tidak kuliahkan sayang?" tanya nenek Mayoung sembari tersenyum kepada cucu tersayangnya.

"tidak nenek, hari ini libur, Aziza ingin menghabiskan waktu sama nenek!" ucap Aziza semakin memeluk erat nenek tersayangnya.

"Lihat Soonah! Cucuku ini suka sekali bergelendot, bagaimana nanti jika ia punya suami? Kuharap suaminya sabar menghadapinya!" Ucap Nenek Mayoung menggoda Aziza lalu tertawa. Aziza jadi malu. Soonah juga ikut tertawa.

"Semoga saja suami nona Aziza
adalah suami yang penyabar ya nek!'' ucap bibi Soonah membuat nenek Mayoung semakin tertawa.

"bibi Soonah! Nenek! Kalian sama saja. Senang sekali menggoda ku!" Ucap Aziza kesal lalu melepaskan pelukannya pada neneknya.

Ting tung...
Ting tung...

Bunyi bel rumah Aziza.

"Siapa itu? Pagi-pagi sudah bertamu?" ucap nenek Mayoung.

"Biar saya cek nek!" Ucap bibi Soonah.

Aziza dengan sigap menghadang bibi Soonah.

"Eh, tidak usah bibi Soonah. Biar aku yang mengecek. Lagi pula jika aku disini terus pasti kalian tidak akan berhenti menggodaku!" ucap Aziza dengan ekspresi cemberut.

Nenek mayoung dan bibi Soonah hanya bisa tertawa mendengar ucapan Aziza.

Aziza berlalu pergi menuju pintu rumahnya. Aziza membuka pintu. Ia melihat punggung seorang priya betubuh tinggi memakai jaket tebal yang sedang berdiri membelakanginya.
Orang itu kemudian berbalik badan ke arah Aziza.

"Chan?" ucap Aziza terkeut.
Chanhyun membawa sebuah kotak berukuran besar dibalut pita merah. Chanhyun kemudian menyapa Aziza.

"Hallo teman!" ucap Chanhyun tersenyum manis dibalik maskernya

"hai, kenapa kau tiba-tiba datang pagi-pagi begini!, bagaimana jika ada yang melihat" ucap Aziza melirik pintu gerbang rumahnya.

"Tidak Aziza! Aku kan sudah menutupi diriku!" ucap Chanhyun menenangkan Aziza yang terlihat cemas.

"Ini! aku mampir ingin memberikan ini untukmu!" Ucap Chan. Ia menyodorkan kotak yang dibawanya.

"Apa ini? " tanya Aziza bingung.

"Kau buka saja nanti." balas Chanhyun.

Nenek Mayoung datang.

"Siapa itu Aziza?" Ucap nenek Mayoung. Ia terkejut melihat seorang priya muda, tinggi dan bermasker sedang mengobrol dengan Aziza.

Aziza bingung harus menjawab apa pertanyaan neneknya. Tidak mungkin jika Aziza memberitahu neneknya bahwa priya yang ditanyakan neneknya ini adalah seorang bintang Korea.
Aziza hanya bisa melirik Chanhyun dengan ekspresi bingung.
Chanhyun kemudian bertindak. Ia menundukkan kepala dan punggungnya untuk menghormati nenek Aziza.

"Annyeong Halmoni!!!, saya Chanhyun teman Aziza!" Ucap Chanhyun ramah.

Nenek Mayoung hanya mengangguk mengerti. Kemudian ia melirik cucunya dan tersenyum sendiri.

"Oh.. Ayo masuk. Kamu pasti belum sarapan. Ayo sarapan bersama sama!" Ucap Nenek Mayoung mengajak

Chanhyun masuk kedalam.
Chanhyun berganti melirik Aziza. Ia menjadi bingung harus bagaimana.

Blossom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang