🌚 | Perpisahan |🌚

890 75 1
                                    

"Dia lama sekali" ucap Seunjo yang saat ini sedang duduk di luar ruangan bersama Hanum.

Wajahnya mulai kesal. Tidak hanya Chanhyun yang ingin menemui Aziza, dirinya sangat ingin. Namun waktunya durenggut begitu saja oleh Chanhyun. Hanum melihat ekspresi kesal Seunjo, dia hanya mendengus kesal pada Seunjo yang masih saja seperti ini.

Perhatian Hanum beralih ketika melihat 3 orang datang dari kejauhan. Mereka adalah Nenek Mayoung, Dan orangtua Aziza, pak Fahri dan Arini.

Hanum terkejut, dia memberi kode Seunjo. Seunjo balas menatap Hanum bingung, bagaimana bisa tiba-tiba keluarga Aziza muncul sementara Chanhyun masih ada didalam sana bersama Aziza.

Seunjo dan Hanum berdiri, mereka tak ada waktu untuk memberitahu Chanhyun karena keluarga Aziza sudah sampai lebih dulu.

"Hanum, Seunjo?" ucap nenek Mayoung terkejut melihat dua anak muda sahabat Aziza tengah berdiri dihadapannya.
Ia bingung sejak kapan mereka disini

"Kalian Hanum dan Seunjo? Teman Aziza di Korea?" tanya Fahri, papa Aziza yang dibalas anggukan oleh Hanum dan Seunjo.

"Kalian kapan ke Indonesia, dan sejak kapan disini?" tanya pak Fahri pada Hanum dan Seunjo.

Seunjo yang tak bisa bahasa Indonesia tak mengerti ucapan pak Fahri, ia melirik Hanum agar menjawab kalimat yang terdengar pertanyaan itu.

"kita baru tadi subuh om nyampe Indo, terus kita juga belum lama di sini!" ucap Hanum dengan tersenyum ramah.

"Kalian udah lihat kan keadaan Aziza, dia masih koma. Tapi kata dokter sedikit demi sedikit ada peningkatan, kita harus lebih sabar" ucap Arini, bunda Aziza.

Hanum terharu mendengarnya, tante Arini bisa setabah ini. Hanum mulai menyadari lagi Chanhyun yang tak kunjung keluar dari ruangan. Hanum jadi cemas, namun dirinya tak bisa berbuat apa-apa.

"sebenarnya kita nggak cuma berdua nek, om, tan?" ucap Hanum. Ia tak ingin membohongi Keluarga Aziza.

Nenek Mayoung sudah menebak nebak orang yang dimaksut Hanum, namun Fahri dan Arini masih bertanya-tanya, menunggu kelanjutan ucapan Hanum.

"Kita kesini sama satu orang lagi, dan sekarang sedang di dalam menjenguk Aziza!" ucap Hanum

Fahri mulai curiga dengan orang yang dimaksut Hanum. Ia bergegas masuk kedalam tanpa berkata apapun.

Sementara Hanum dan Seunjo menunjukkan raut kecemasan. Hanum menceritakan segalanya pada tante Arini dan Nenek Mayoung tentang kedatangan Chanhyun.

"Aziza cepatlah bangun. Aku akan terus menunggumu, aku pamit dulu ya. Aku pasti datang lagi. Seunjo pasti sudah kesal padaku karena aku yang terlalu lama menemuimu!" ucap Chanhyun tersenyum.

Ia meletakkan tangan Aziza kembali ketempatnya.

Air matanya sudah tak lagi menetes, namun rasa sakitnya masih sama. Belum berkurang sama sekali.

Chanhyun menatap Aziza beberapa detik sampai akhirnya ia memutuskan berbalik badan untuk melangkah keluar ruangan.

Baru selangkah melangkah Chanhyun terhenti karena terkejut melihat laki-laki sudah tak muda lagi tengah menatapnya. Ia dapat pastikan kemungkinan besar laki-laki itu adalah papa Aziza.

Blossom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang