❄| Seoul Namsan Tower|❄

931 77 0
                                    

Seoul Namsan Tower

Langit makin gelap. Sore hari yang mulai menuju malam membuat udara semakin terasa dingin. Walau begitu tak membuat Chanhyun bosan berlama-lama berdiri diantara pohon gembok cinta untuk menunggu Aziza sembari menikmati pemandangan kota Seoul.

Kala itu suasana tak begitu ramai, mungkin karena cuaca yang sedikit kurang mendukung karena memang habis diguyur hujan. Walau begitu Chanhyun tetap membuat dirinya agar tak mudah dikenali para penggemarnya. Ia memakai jaket tebal berwarna putih, celana panjang hitam, dan sepatu putih. Ia juga masih memakai syal dileher, dan kupluk hitam di kepalanya agar tubuhnya lebih hangat.

Hanya saja sarung tangannya sengaja ia lepas, seringkali ia menggosok gosokkan kedua tangannya agar terasa hangat. Tudung jaketnya juga ia gunakan, bahkan ia juga memakai sebuah kacamata bening agar dirinya semakin tak dikenali.
Memang sungguh ribet dandanan Chanhyun, namun ia tetap saja mempesona.

Hembusan angin sungguh mampu menembus pori-pori. Chanhyun memang datang lebih awal, ia tak mau sampai terlambat apalagi membuat wanita yang disukainya menunggu. Lebih baik dirinya yang menunggu.

"Chan?" Sapa Aziza. Ia tak memanggil nama lengkap Chanhyun agar tak dicurigai orang lain.

Aziza menemukan Chanhyun yang nampak kedinginan.
Baru mendengar suara yang dapat ia pastikan Aziza saja sudah membuat sebuah senyuman mengambang di wajahnya. Chanhyun lalu menoleh kesumber suara.

"Aziza?" Ucap Chanyun tersenyum manis dibalik masker hitamnya. Namun pandangannya justru beralih pada dua orang di sebelah Aziza, yang salah satunya sudah ia kenal.

"Loh, kok?" Ucap Chanhyun bingung ada Seunjo dan Hanum.

Seunjo menatap Chanhyun sinis sementara Hanum terus menutup mulutnya karena tak percaya untuk pertama kalinya dirinya bertemu langsung dengan seorang Idol terkenal Park Chanhyun.

Aziza memang sengaja menyuruh Hanum menutup mulut agar mencegah suwaktu waktu ia berteriak. Aziza mengenal Hanum itu seperti apa.

"Apa? Aziza yang mengajak kami kesini, aku juga tidak percaya pada laki - laki mata keranjang sepertimu"Ucap Seunjo dengan sinisnya pada Chanhyun
Chanhyun jadi kesal, ia pikir ia bisa mengobrol bebas hanya dengan Aziza tapi malah ada saingannya.

"Hya?kau pikir aku laki-laki macam apa huh? Seenaknya saja bicra!"Ucap Chanyun membalas ucapan Seunjo dengan sinis juga

"Halah! Dasar kau sok tampan, tapi buaya! Kau ini hanya beruntung saja bisa kenal Aziza!" balas Seunjo nyolot, membuat Chanyun semakin kesal dan emosi

"Hya! Kau pikir dirimu sebaik apa huh?" balas Chanhyun emosi
Aziza hanya geleng-geleng kepala sembari memegangi kepalanya yang jadi pening mendengar Chanyun dan Seunjo ribut sendiri.

Hanum hanya melongo tak percaya menyaksikan drama para priya di depannya.

"Aku lebih tampan darimu!, kalau aku jadi artis pasti aku lebih terkenal dodol!.." kata Seunjo mengejek .

"anak ini!!!" Ucap Chanhyun makin emosi. Seunjo hanya memelototi Chanhyun tanda mengejek.

"Aisshh, sudah-sudah. Kalian ini tiap bertemu ribut saja, bukan kah kalian sudah berteman hah?" Ucap Aziza berusaha melerai keduanya.

Keduanya hanya saling tatap dengan sinis.
Hanum lalu mengajak Seunjo pergi sebentar agar Aziza bisa bicara serius dengan Chanhyun.

"Sana kau pergi, dasar!!" ucap Chanhyun mengusir Seunjo dengan gerakan tangan seperti mengusir ayam.

Blossom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang