🍁|Nami Island|🍁

1.5K 97 2
                                    

🍂

Dear kaka Aziza, kaka kapan nulis lagi.
Pasti masih sangat sibuk ya di korea. Kangaen kaaka!!!
Salam dari indonesia,
Ttd Anita

Sebuah kebanggan tersendiri untuk Aziza, ketika ia mendapatkan pesan-pesan dari pembaca setia buku-bukunya di Indonesia.

"Iya. InsyaAllah Ani, nulis tetep kok. Lagi pula kuliah kakak gak padat padat amat, santai malahan. Makasi ya udah kangen kaka, waalaikumsalam warahmatullahi wabarahkatuh" balas Aziza mengetikkan pada e-mail di laptopnya.

Aziza turun dari lantai 2 dimana kamarnya berada. Ia pun keluar dan sangat terkejut menemukan mobil putih mewah tepat di depan gerbang rumahnnya. Terlebih lagi seorang laki-laki sedang duduk dengan topi, masker, dan jaket tebalnya.

" Chan? " Ucap Aziza menebak siapa laki-laki dibalik masker itu. Memang benar orang itu adalah Chanhyun.

"anyeong Aziza" Ucap Chan melambaikan tangan ke arah Aziza.

"sejak kapan kau disini?" tanya Aziza bingung.

"baru saja. Aku mendengar langkah seseorang akan keluar dari sini. Kupikir itu kamu, dan ternyata benar, hehe" Ucap Chan. Ia terlihat bahagia, Aziza bisa mendengar suara tawa kecil Chanhyun.

Aziza hanya bisa melihat sepasang bola mata Chan. Lagi-lagi chan memakai maskernya membuat Aziza heran.

"Ada apa Chan. Kenapa menemui ku, ada yang bisa saya bantu? " Tanya Aziza

"emmm... Kamu mau meluangkan waktu sebentar tidak?. Aku ingin mengajakmu jalan-jalan sebentar" Ucap Chanhyun.

Dia kan tak terlalu mengenalku. Kenapa dia jadi seperti mendekatiku dan aku juga tak mengenalnya. Lebih baik ku tolak saja. Pikir Aziza

"Maaf Chan, aku tidak bisa. Aku harus pergi ke Chuncheon, Gangwon-do." Ucap Aziza dengan halus agar Chanhyun tak tersinggung karena Aziza menolaknya.

"emm.. kenapa kau pergi ke Chuncheon? " balas Chanhyun. Ia sedikit kecewa namun dirinya tak berhenti begitu saja.

"Aku mau mengunjungi pulau Nami" balas Aziza

"pulau Nami?,okey ayo ku antar! " ucap Chanhyun menjadi sumingrah, setidaknya ia masih ada peluang untuk pergi bersama Aziza.

"Eh... Tidak usah Chan. Aku bisa sendiri! " Tukas Aziza. Ia berusaha menolak Chan lagi

"Please Aziza, jangan menolak. Anggap saja aku ini temanmu, kau maukan berteman denganku? " Pinta Chanhyun, berusaha meyakinkan Aziza.

'berteman? Tapi aku belum terlalu mengenalnya' batin Aziza terdiam.

"Ayo Aziza, aku mohon. Aku benar-benar tulus ingin mengantarkan kamu. Aku Janji tidak berbuat macam macam. Kamu tidak percaya kepadaku? " ucap Chan dengan nada memohon. Hal ini membuat Aziza merasa tak enak.

"Bukan begitu Chan, tapi.. " ucap Aziza berusaha menolak Chanyun lagi secara halus, namun Chan memotong ucapannya yang belum selesai.

"Ayo masuklah... 1 jam perjalanan tak masalah untukku! " tukas Chanhyun segera membukakan pintu mobilnya untuk Aziza.

Aziza menuruti Chanhyun, ia merasa tak enak hati.

Keduanya saat ini berada didalam mobil yang sama.

"Chan, bolehkah aku bertanya? " ucap Aziza memecah keheningan antara dirinya dan Chanhyun.

"Emm... Tanyalah sepuasmu? " balas Chanhyun.

"kenapa kau bersikap seperti itu. Kita kan tidak mengenal baik satu sama lain? " kata Aziza

"aku hanya ingin menjadi temanmu Aziza. Apa kamu keberatan! " Balas Chanyun tersenyum

Blossom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang