🍂| Keputusan (2) |🍂

895 66 2
                                    

"Aww, kepalaku pusing sekali!" Chanhyun terbangung. ia langsung memegangi keningnya. Badannya masih terasa kurang baik namun telah mendingan.

Chanhyun, bingung dia ada dimana. Dia menoleh ke sebelah kanannya dan sangat terkejut mendapati Aziza sedang tertidur di lantai dengan kepala yang menyandar di tepi kasur.

Chanhyun melirik sekitar

"Apa aku dikamar Aziza?" Chanhyun bertanya-tanya, mesikpun ia sendiri tau kemungkinan besar jawabannya adalah iya.

Pelan-pelan Chanhyun berusaha turun dari kasur, berusaha agar tidak membuat Aziza terbangun dari tidurnya.

Chanhyun meraih selimut yang sebelumnya menyelimutinya. Lalu ia memasangkannya pada tubuh Aziza, sepelan mungkin agar Aziza tak bangun.
Chanhyun berjalan ke meja belajar Aziza. Ada sebuah kotak. Ia tertarik membuka kotak berwarna merah itu.
Isinya adalah sebuah gelang dan beberapa benda yang dulu pernah Chanhyun berikan .

Chanhyun ternsenyum, ternyata Aziza masih menyimpannya. Chanhyun juga mengingat janjinya dulu, dimana dirinya akan bertemu lagi dengan Aziza di Namsan Tower saat salju turun. Ia merasa konyol mengingat hal itu.

Chanhyun mengembalikan kotak itu, ia hendak berjalan mundur namun tanpa ia sadari kakinya justru tersandung karpet, membuatnya terjatuh.

Brukkk

Spontan Aziza terbangun karena terkejut. Ia langsung mencemaskan Chanhyun, takut terjadi apa apa. Namun saat membuka mata Aziza tak menemukan Chanhyun di tempatnya.

Aziza menoleh kala mendengar suara rintihan

"Aww" Ucap Chan mengelus kakinya yang tersandung.

Aziza langsung bangkit dan menghampiri Chanhyun.

"Chan, kau tidak papa kan?, kenapa kau bisa jatuh?" Tanya Aziza sudah panik dan cemas sementara Chanhyun justru tersenyum memandang Aziza.

"ah, tak apa. Aku tidak melihat jalan, jadi tersandung dan terjatuh!" balas Chanhyun

"Kau sudah mendingan?" tanya Aziza, memastikan demam Chanhyun sudah turun atau belum.

"Sudah, aku sudah baik-baik saja sekarang!!" balas Chan.

Keduanya lalu bangkit dan berdiri,

"syukurlah, umm Chan, kamu nggak papa kan kalau turun dari sini, aku nggak mau timbul fitnah nantinya. " Ucap Aziza

Chahyun mengangguk setuju. Ia paham dirinya telah salah berada di kamar Aziza yang belum mukhrimnya.

Aziza lalu berjalan pergi lebih dahulu

Chanhyun membangkitkan dirinya kembali.

--

"Ra-Rangga? " ucap Aziza,
Matanya membelalak sempurna mendapati Rangga tengah terduduk melamun di sofa ruang tamu.

Kemana orang-orang, kenapa sepi sekali.

Kenapa Rangga bisa ada disini? Bagaimana jika Chanhyun bertemu Rangga?
Bagaimana jika Rangga salah paham?

Blossom ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang