Don't Leave Me - 2

3K 214 20
                                    

Back to 3 years ago

AUTHOR POV

Siwon dengan langkahnya yang lemas masuk ke dalam rumah yang sudah ia tempati sejak 22 tahun yang lalu, ia melirik jam yang melingkar di tangannya. Sudah hampir jam 12 malam, di saat semua orang sudah terlelap ia masih rapi dengan pakaian kerjanya. Ne dia begitu tekun bekerja membantu ahjushinya di perusahaan karena ia tidak mau ahjushi marah karena dari kedua anaknya tidak ada satu pun yang tertarik untuk bekerja di perusahaan.

Sebuah pesan masuk, ia pun mengeluarkan ponsel dari sakunya.

FROM : SEULONG HYUNG

Ingat janji kita besok, aku tidak menerima penolakan apapun.

Ia baru ingat besok hari minggu dan ia memiliki janji dengan sahabatnya itu untuk berolahraga. Sejak ia menjadi manager marketing di perusahaan, ia jarang memiliki waktu untuk bermain. Ahjushinya selalu memintanya untuk mendorong jumlah penjualan. Ia masih terlalu muda, hanya saja keadaan yang memaksanya memikul tanggung jawab besar ini.

Ia selalu berpikir seandainya ia memiliki keluarga, ia tidak perlu berutang budi terlalu banyak pada keluarga ahjushinya.

"Siwon a, kenapa baru pulang?" Grandmanya yang selalu menunggunya pulang,

"Kerjaan di kantor agak banyak jadi aku pulang agak larut" ujar Siwon

"Jika kamu merasa tidak sanggup, kamu bisa bicara dengan ahjushi. Jangan memaksakan diri Siwon a"

"Ne grandma, grandma tenang saja" ujar Siwon sambil tersenyum, ia tidak ingin siapapun mengkhawatirkan dirinya. Walaupun mereka semua selalu mengatakan mereka satu keluarga, tapi Siwon tau batasannya.

"Ayo grandma siapkan makan malam"

"Aku sudah makan grandma, sebaiknya grandma istirahat saja"

"Ne baiklah, kamu juga istirahat ya" ujar grandmanya dan Siwon hanya mengangguk. Sejak lahir, Siwon memang hanya memiliki seorang grandma.

***

"Oppa" suara gadis itu membuat ketiga pria yang tengah duduk di lapangan karena kelelahan bermain basket itu menoleh.

"Wae?" tanya seulong, dia adalah oppa dari gadis itu.

"Aku tidak memanggilmu" ujar Yoona dan Seulong memutar matanya.

Siwon hanya tersenyum melihat sahabatnya itu kesal. Lalu ia berjalan ke arah luar lapangan, ia tidak akan sanggup melihat gadis yang ia cintai itu bermesraan dengan pria lain, walaupun pria itu adiknya. Ia sudah jatuh hati pada gadis itu sejak pertama kali melihatnya 2 tahun yang lalu di pesta ulang tahun seulong yang ke 21. Walaupun ia bersahabat baik dengan Seulong, tapi tak pernah sekali pun ia berkunjung ke rumah Seulong karena ia terlalu sibuk belajar di perusahaan ahjushinya.

"Kemana?" tanya Seulong saat menyadari sahabatnya itu akan meninggalkan lapangan.

"Cari makan" ujarnya tentu saja sebuah kebohongan. Seulong pun mengejarnya. Sebagai sahabat baiknya, Seulong mengerti apa yang dirasakan Siwon..

"Kamu traktir ya" goda Seulong

"Kenapa tidak mengajakku?" teriak Sehun

"Kalian makan berdua, jangan menggangguku dengan kekasihku" ujar Seulong sambil merangkul Siwon

"Aku takut oppaku berubah jadi seorang gay" bisik Yoona ke Sehun dan pria itu hanya tertawa.

***

Sehun mengajak Yoona untuk mengejar Siwon dan Seulong, akhirnya mereka tiba di sebuah kedai ramen kesukaan mereka bertiga. Siwon dan Seulong baru saja memesan makanan, Sehun pun menarik Yoona masuk ke dalam.

"Yak, sudah aku katakan jangan mengikuti kita" ujar Seulong saat melihat mereka berdua berdiri di belakang Siwon sehingga Siwon tidak menyadari kehadiran mereka.

"Kalian sungguh tidak setia kawan" ujar Sehun "Padahal aku ingin kalian menjadi saksi"

"Saksi apa?" tanya Seulong, Siwon memilih pura-pura fokus pada ponselnya.

"Aku ingin melamar Yoona" ujar Sehun dan Siwon terkejut, ponselnya terjatuh dari pegangannya. Seulong memukul Sehun,

"Kamu pikir aku bisa mempercayakan adikku padamu? Kamu bahkan tidak bekerja" ujar Seulong

"Hanya belum bukan tidak hyung" ujar Sehun "Yak hyung, kenapa kamu tidak membelaku?" ia bertanya pada Siwon yang menatapnya tidak percaya. Selama ini ia berharap Sehun akan bosan seperti biasanya, jadi ia bisa mendekati Yoona. Tapi setelah ini, ia rasa semua harapannya sia-sia. Mungkin karena ini adalah doa buruk jadi Tuhan tidak mengabulkannya.

"Kamu bekerjalah dulu Sehun a, lagian kalian masih terlalu muda" ujar Siwon dan Seulong mengangguk setuju, Sehun hanya berbeda setahun dengan Yoona. Mereka bahkan masih belum menginjak 20 tahun.

"Aiss aku tidak peduli" ujar Sehun "Hyung, kamu tidak lihat banyak pria yang menatap Yoona seolah ingin merebutnya dariku. Aku tidak ingin itu terjadi"

Seulong menatap Siwon yang hanya tertunduk,

"Lakukanlah apa pun yang kamu inginkan" ujar Siwon dan Sehun berteriak kesenangan sambil memeluk Siwon.

"Gomawo oppa" ujar Yoona juga, lalu ia menjulurkan lidahnya mengejek Seulong yang tidak mendukungnya. Sehun pun mengeluarkan cincin dan memakaikan di jarinya Yoona

"Aku akan minta Aboeji menyiapkan pesta pertunangan kita" ujar Sehun dan Yoona mengangguk.

***

Seulong menemani Siwon seharian, ia takut pria itu melompat ke sungai. Ia masih menginginkan pria ini menjadi sahabatnya.

"Jangan mengikutiku terus, aku tidak akan bunuh diri" ujar Siwon

"Aku tidak yakin, kamu sedang patah hati"

"Ini karena adikmu" ujar Siwon sambil tersenyum, sebuah senyuman palsu.

"Aku sudah berusaha mencegah, tapi kamu yang mengijinkan. Jangan salahkan aku"

"Lalu aku bisa apa? Mereka saling mencintai, dan sainganku itu Sehun. Kamu tau aku tidak pernah tertarik bersaing dengannya"

"Jika begitu lupakanlah dia, masih banyak wanita lain selain adikku. Apa aku perlu mengenalkanmu pada gadis-gadis cantik yang lebih wow dari adikku?"

"Aku tidak tertarik"

"Yak, kamu bahkan belum melihatnya"

"Tapi aku tidak ingin,,"











TBC

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang