Don't Leave Me - 13

2.8K 238 25
                                    

Yoona membawa obat dan bubur untuk Siwon. Saat masuk ia melihat kamar Siwon masih gelap karena tirai jendela yang tertutup dan lampu tidak menyala sama sekali. Siwon masih menutup matanya dan saat mendengar suara pintu,

"Ahjumma, aku ingin tidur. Biarkanlah aku sendiri" ujar Siwon

"Ini aku" ujar Yoona dan Siwon membuka matanya

"Jangan masuk, aku kurang sehat. Disini banyak virus, jangan sampai kamu tertular" ujar Siwon dan ia kembali menutup matanya

"Aku membawakan makanan dan obat untukmu"

"Aku butuh istirahat, nanti aku akan keluar makan sendiri" Ujar Siwon "Aku butuh bantuan, sebentar lagi Kyuhyun akan datang untuk menstempel data. Kamu bisa bantu aku stempelkan? Stempelnya ada di laci pertama ruang kerjaku"

"Baik" ujar Yoona dan ia berjalan mendekat "Sekarang kamu makan dulu, untuk masalah pekerjaan jangan pikirkan"

"Keluarlah, jangan berada disini" ujar Siwon "Nanti setelah bertemu kyuhyun, ikut dia saja. Aku akan memesannya untuk mengantarmu ke rumah aboenim"

"Bisakah kamu jangan hanya memikirkanku, membuatkan keputusan atas nama kebaikanku. Kamu selalu begitu" ujar Yoona dengan nada tinggi

"Bukankah semalam kamu mengatakan ingin pulang kesana dan sekarang tidak ada ahjumma, aku sedang sakit. Jika kamu disini tidak ada yang bisa melayanimu"

"Choi Siwon,,"

"Kenapa?"

"Mianhae" ujar Yoona dan setetes air matanya keluar

"Keluarlah, jangan minta maaf. Kamu tidak bersalah"

"Makanlah sedikit dan minum obat" Yoona mendekati Siwon dan ia duduk di samping Siwon.

"Pergilah" Siwon menghempaskan tangan Yoona dan bubur itu jatuh berantakan di lantai. Yoona berjongkok sambil menangis untuk memunggut pecahan itu

Siwon langsung loncat turun dari ranjangnya dan menggenggam tangan Yoona karena tangannya terluka kena pecahan piring tersebut

"Lepaskan" ujar yoona sambil berusahamembersihkan serpihan kaca itu

"Tanganmu berdarah"

Yoona menatap tangannya sambil menangis

"Aku ambil kotak obat dulu" ujar Siwon sambil membawa Yoona untuk duduk di ranjangnya dan kemudian dia yang mengoleskan obat di tangan yoona

"Jangan menangis" ujar Siwon, ia tidak pernah berpikir untuk membuat Yoona sedih.

***

Yoona mengambil lagi bubur untuk Siwon, kali ini Siwon tidak menolaknya lagi. siwon menerima suapan Yoona. Setelah beberapa suap, ia menghentikan makannya karena ia merasa sedikit mual.

"Gomawo" ujarnya

"Kamu istirahatlah, aku akan cuci piring ini dulu"

"Hmm," Siwon mengangguk dan sesaat kemudian ia kembali terlelap. Ia masih terlalu lelah dan lemah. 

***

Siwon terbangun karena panggilan dari Kyuhyun.

"Ada apa kyu?" tanya Siwon dan Siwon mendengar suara tangisan di sebelah sana. Itu suara Yoona. "Kamu dimana kyu?"

"Aku di ruang kerjamu hyung"

Siwon teringat sesuatu, sesuatu yang ia sembunyikan dari Yoona selama ini. Ia membuang ponselnya dan berlari ke ruang kerjanya.

Disana ia melihat Kyuhyun yang sedang berusaha membujuk Yoona. Ia pun mendekati wanita itu yang duduk di lantai dan sesuatu yang ia sembunyikan itu berada di tangan wanita itu.

"Kamu sudah dapatkan stempelnya kyu?" tanya Siwon dan Kyuhyun menggeleng, ia pun mengambilkannya. Setelahnya kyuhyun meninggalkan ia bersama Yoona.

Yoona menatap undangan itu dengan tatapan terluka.

"Yoong" panggil Siwon dan ia mendapatkan tatapan permusuhan dari Yoona

"Semua ini karenamu" ujar Yoona

"Mianhae"

"Aku membencimu" teriak Yoona

"Aku tau"

"Karenamu, dia membalasku dengan cara seperti ini. Dia menikah dengan wanita lain" ujar Yoona "Aku mau kita pisah saat ini juga, anakmu akan aku kembalikan padamu setelah lahir"

Siwon meneteskan air matanya tapi dia tidak bisa memaksakan keinginannya pada Yoona lagi.

"Aku ingin kembali ke rumah appa"

"Aku akan mengantarmu"

***

Di mansion Im, Siwon dan Yoona tiba pas tuan Im pulang untuk makan siang. Melihat menantunya mengeluarkan koper dari bagasi mobilnya membuat pria setengah baya itu menyergitkan keningnya. Mata putrinya tampak habis menangis, apa mereka bertengkar, pikirnya. Tapi dia segera menepis pikiran itu karena ia tau bagaimana menantunya itu mencintai putrinya.

"Aboenim" sapa Siwon saat ia menyadari keberadaan mertuanya.

"Ayo kita makan siang bersama, kebetulan ada kalian disini" ujar Tuan Im, putrinya itu lebih dulu masuk tanpa menyapanya.

"Apa yang terjadi Siwon a?"

"Aboenim, mianhae. Aku tidak bisa menepati janjiku. Aku tidak bisa membahagiakan putrimu. Maafkan aku"

"Apa maksudmu?"

"Yoona tidak bahagia denganku, bagaimana pun aku berusaha dia tidak pernah tersentuh dengan apa yang aku lakukan. Aku rasa aku cukup gagal"

"Aboeji tau kamu sudah melakukan yang terbaik untuk putriku. Dia terlalu keras kepala untuk menyadarinya. Siwon a, aboeji mohon kamu sedikit bersabar"

Siwon menggeleng

"Dia ingin berpisah denganku, mungkin hanya cara itu yang membuatnya bahagia"

"Lalu bagaimana dengan anak kalian?"

"Yoona tidak menginginkannya, dia akan memberikannya padaku" Siwon berusaha menahan air matanya "Jika dia masih menginginkan pernikahan ini. Aku akan selalu menunggunya kembali, tapi jika dia tidak menginginkannya lagi, aku hanya bisa merelakannya aboenim"

"Siwon a,,"

"Aboenim, Yoona tidak bahagia di tempatku. Mungkin dia bisa lebih berbahagia jika berada disini. Maaf aku merepotkan aboenim lagi"

"Gwenchana, kamu bisa pindah kesini juga" Tuan Im sangat menyayangi menantunya ini karena ia bisa merasakan bagaimana tulusnya dia terhadap putrinya.

"Kamsahamida aboenim"

"Siwon a, aboeji akan lebih senang kalo kamu memanggilku aboeji. Bukan aboenim. Aboeji menganggapmu seperti putra aboeji bukan seorang menantu. Jadi jangan pernah menanggung apa pun sendiri. Aboeji bersedia mendengarkan apa pun yang menjadi bebanmu, termasuk masalah Sehun"

Siwon menatap mertuanya terkejut

"Aboeji tau apa yang terjadi, tapi jika kamu tidak ingin Yoona tau. Aboeji tidak akan memberitahunya. Hanya kamu yang berhak mengatakannya"

"Selamanya itu hanya akan menjadi rahasiaku aboeji. Aku tidak ingin menjadi yang paling benar dari semua ini, aku juga bersalah disini. Jadi aku tidak ingin menjadikan ini sebagai alasan untuk Yoona menerimaku"

"Aboeji menghargai keputusanmu, hanya saja aboeji masih tidak mengerti terbuat dari apa hatimu ini? Kamu menerima semua orang membencimu untuk melindungi orang yang bahkan tidak menghargaimu"

"Sehun bukan orang seperti itu. Dia adikku yang baik sebelum aku merebut Yoona darinya" ujar Siwon

"Siwon a,," Siwon hanya diam dan mertuanya menatapnya dengan tatapan iba.




TBC

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang