Don't Leave Me - 31

3.8K 316 44
                                    

Choi Siwon mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang, setelah itu ia memberikan Tifanny dokumen yang berada di tangannya sejak tadi.

"Antarkanlah ini ke Tuan Lee, aku akan menemuinya nanti malam" ujar Siwon

"Bukankah sajangnim sudah membuat janji dengannya siang ini? Dia pria tempramen, aku takut dia marah karena sajangnim tidak menemuinya"

"Aku memintamu mengantarkannya saja, apa begitu susah??"

"Aku,,"

"Jika tidak bisa, maka tidak perlu" ujar Siwon

"Aku akan mengantarnya" ujar Tifanny, walaupun kesal dia tetap akan melakukan perintah Siwon. Ia takut dipecat dari Hyundai, ia akan kehilangan penghasilan untuk semua biaya yang dibutuhkan untuk menanggung hutang keluarganya.

Siwon mengeluarkan dompetnya dan memberikan beberapa lembar puluhan ribu won untuknya.

"Gunakan ini untuk makan siang dan ongkos kesana" ujar Siwon, ia selama ini tidak akan memecat Tifanny karena ia tahu kesusahan yang dialami Tifanny.

"Gomawo sajangnim"

***

Siwon melangkahkan kakinya kembali ke ruangannya, berharap istrinya masih di dalam sana. Ia membatalkan pertemuan dengan Tuan Lee karena ia tidak mau hubungannya dengan Yoona yang baru membaik kembali memburuk. Ia tidak mengajak kyuhyun menemaninya membahas bisnis kali ini karena permintaan Tuan Lee, pria itu ingin Tifanny yang menemani Siwon menemuinya.

Saat melewati ruangan Kyuhyun, Siwon melihat kyuhyun sedang dianiaya oleh istrinya. Ia pun tersenyum sambil masuk ke ruangan itu.

"Yeobo" panggilnya dan Yoona melepaskan jambakannya dari rambut Kyuhyun "Apa yang terjadi?"

"Istrimu seperti macan hyung. Dia tidak terima aku mengatakan lemaknya dimana-mana"

Siwon menghampiri yoona yang tampak sedih

"Jangan dengarkan dia yoong. Oppa akan tetap mencintaimu" ujar Siwon

"Apa aku tampak jelek?" tanya yoona dan Siwon menggeleng

"Kamu yang paling cantik di mata oppa" ujar Siwon

"Keluarlah dari ruanganku, aku ingin muntah" ujar Kyuhyun dan Yoona memukulnya lagi "Wanita lemak" ejek kyuhyun lagi

Yoona memukulnya lagi, walaupun Jinri dalam gendongannya tidak membuat ia menjadi lemah.

***

Siwon menggendong putri kecilnya itu saat Yoona tengah berdandan. Siwon akan mengajaknya untuk makan malam bersama Tuan Lee, menggantikan pertemuan siang tadi yang hanya diwakili oleh Tifanny.

"Oppa, apa sebaiknya aku tidak ikut saja?" tanya Yoona

"Kenapa?"

"Apa tidak mengapa kita tinggalin jinri?"

"Eomma pasti merawat jinri dengan baik" ujar Siwon "Jika bukan ke bar, oppa pasti akan membawa jinri"

"Apa setiap pertemuan oppa lakukan di bar?" tanya Yoona

"Aniy, ini karena sepupu tuan lee yang mesum itu. Jika tidak pun kita biasanya hanya bertemu di kantornya"

Yoona hanya mengangguk

"Begini saja, mulai saat ini oppa mempekerjakanmu buat menemani oppa bertemu klien" ujar Siwon

"Jinja?"

"Ne,,"

Yoona menjijit dan mencium suaminya tanpa peduli posisinya akan menghimpit putri kecilnya itu. Babynya bersuara menyatakan protesnya karena daddynya dicium mommynya.

"Ahh mianhae baby, mommy melupakanmu" ia mencium putrinya juga.

***

Setiba di tempat janjian, Yoona tampak kesal karena disana ada Tifanny.

"Kenapa oppa tidak mengatakan dia ada disini?"

"Oppa juga tidak tahu"

Yoona menatapnya kesal, bukan hanya Tifanny, disana juga ada dua orang wanita dengan pakaian minim duduk di sisi kanan kiri pria yang tampak berwajah mesum.

"Siwon-ssi, kenapa tidak katakan kalau kamu sudah membawa wanitamu sendiri? Aku menyewa satu untukmu" ujar pria bernama Lee Hyukjae yang duduk di antara dua wanita itu.

"Ini istrimu Siwon-ssi?" tanya pria satu lagi yang duduk bersama Tifanny

"Ne, ini istriku Choi Yoona" ujar Siwon

"Oh mianhae nyonya choi, aku mengira Siwon membawa wanita,," ujar Hyukjae

Siwon melemparnya dengan kunci mobilnya

"Kamu kira aku sepertimu, hidung belang" ujar Siwon

"Abaikan saja" ujar Donghae "Oh ya Siwon, aku yang mengajak sekretarismu kesini"

Siwon hanya mengangguk dan mereka berdua membahas kerja sama mereka. Yoona duduk dengan Tifanny.

"Kamu ada hubungan apa dengan tuan Lee?" tanya Yoona

"Aku akan bekerja di tempatnya"

"Bagus"

"Sajangnim pria yang baik, jangan mengecewakannya"

"Kamu tertarik pada suamiku?" tanya Yoona

Tifanny mengangguk

"Tapi dia hanya menatapmu seorang. Bagaimana pun kamu memperlakukannya, dia hanya mencintaimu. Wanita lain tidak akan tampak di matanya"

"Kamu sudah menyerah?"

"Sebenarnya tidak. Hanya saja aku mendapat tawaran yang lebih baik"

"Yakin ingin bekerja untuk kedua pria mesum itu?" tanya Yoona "Aku bisa meminta oppa menaikkan gajimu"

"Bukankah kamu suka cemburu denganku?"

"Mendengar apa yang kamu bilang, aku sadar aku tidak perlu khawatir suamiku dekat dengan siapa pun" ujar Yoona

Tifanny memutar matanya, wanita itu hanya mengatakan hal itu dan ia akan mencak-mencak jika suaminya dekat dengan wanita lain.

***

Siwon menelepon Seulong untuk menanyakan tentang jinri. Mereka sedang berada dalam perjalanan untuk menjemputnya.

"Ada apa adik ipar??"

"Hyung, jinri mana?"

"Putrimu sudah tidur, aku bersusah payah menidurkannya. Jangan mengganggunya lagi"

"Apa tidak mengapa jika besok pagi aku baru menjemputnya??"

"Gwenchana, pulanglah dan buatkan adik untuk jinri"

Wajah Siwon memerah, ia bahkan belum pernah mencium Yoona lebih dulu.

"Kenapa oppa?" tanya Yoona dan karena merasa diabaikan, ia merebut ponsel suaminya.

"Adikku pasti akan semakin mencintaimu jika kamu membuatnya puas. Jika kamu tidak melakukannya, aku tidak menjamin dia akan setia padamu" ujar Seulong "Jika kamu berpikir hanya pria yang bisa mesum, wanita juga memiliki nafsu itu"

"Oppa,," teriak Yoona

"Kenapa kamu mencuri dengar pembicaraan pria" ujar Seulong terkejut karena teriakan Yoona

"Kenapa kamu mengajari suamiku mesum?"

"Aku hanya mengatakan kenyataan" ujar Seulong

"Aku tidak ingin mendengarkan suaramu lagi" Yoona mematikan panggilannya

"Oppa mesum"








Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang