Don't Leave Me - 12

2.8K 251 25
                                    

IM YOONA POV

Seharusnya aku merasa lega saat ia menyetujui perpisahan kita. aku akan kembali pada Sehun, tapi aku tidak merasakan kebahagiaan apa pun. Rasanya begitu sesak. Melihat ia meninggalkanku sendiri malam itu, aku menyadari aku sudah terbiasa dengan keberadaannya. Aku terbiasa dengan perhatiannya. Dan saat ia meninggalkanku, semuanya terasa begitu menyiksa.

Setelah malam itu, ia masih seperti biasanya membawakanku makanan karena aku tidak keluar kamar untuk makan. Setiap sebelum tidur ia juga mengantarkan segelas susu. Hanya saja ia tidak berbicara, ia akan berdiri menungguku menghabiskan apa yang ia bawa. Setelahnya ia akan keluar tanpa mengatakan apa pun.

Malam ini, seperti biasanya. Ia datang dengan segelas susu. Aku tidak segera menghabiskannya, aku menatapnya yang sedang memainkan ponselnya. Itu yang ia lakukan selama menungguku.

"Siwon-ssi" panggilku dan ia menatapku tanpa mengatakan apa pun. Aku tidak pernah lagi memanggilnya oppa sejak malam dimana ia melukaiku.

Aku menatapnya dengan ragu, aku takut ia tidak menyetujui permintaanku. Lalu aku mencoba memberanikan diri membuka mulut,

"Aku ingin tinggal di rumah appa" ujarku dan ia menatapku dengan tatapan sulit diartikan

"Habiskanlah susumu, ini sudah malam. Kamu butuh istirahat" ujarnya tanpa menjawab permintaanku, ia malah mengalihkan pembicaraan.

"Aku tidak bisa tidur, aku ingin pulang kesana" ujarku lagi

"Bisakah kamu menginap disini?" tanyanya, "Setidaknya tetaplah disini sampai kita benar-benar berpisah"

Aku diam, aku hanya takut jika aku semakin betah dengan kebaikannya. Bagaimana bisa aku melewati hariku tanpanya lagi.

"Sebegitu bencikah kamu padaku? Sehingga kamu begitu menderita bersamaku?" Tanyanya lagi

Aku tidak tau kenapa aku susah menjawab, sebenarnya aku mulai terbiasa dengan ada dirinya di sampingku, tapi mengingat kejadian itu hatiku selalu sakit dan ingin membencinya. 'Ingin'? apakah selama ini aku tidak membencinya? Aku juga tidak tau.

"Aku akan mengantarmu pulang, habiskan dulu susumu. aku mohon jaga anakku dengan baik ya" ujarnya, sejak kehamilanku aku akan susah tidur jika belum meminum susu setiap malamnya "Walaupun kamu membenci ayahnya tapi jangan lukai dia" aku melihat setetes air matanya menetes dan kenapa hatiku sakit sekali.

Ia berdiri menunggu gelas susuku, setelah aku memberikannya. Ia akan segera keluar.

"Pakailah mantel, diluar begitu dingin. Jangan sampai kamu kedinginan, aku menunggumu di depan" ujarnya tanpa menatapku, ia meninggalkanku tanpa menunggu jawabanku. Aku menangis. Tak tahu mengapa air mata ini menetes dengan mudah. Aku hanya merasa seperti diusir dari rumah karena ucapannya, padahal aku yang meminta untuk pulang.

***

AUTHOR POV

Siwon yang menunggu sudah hampir setengah jam pun memutuskan untuk masuk ke kamar Yoona karena wanita itu tidak menampakkan batang hidung sama sekali. Ia takut sesuatu terjadi pada wanita itu. Ia sudah berjanji dalam hati, asalkan untuk kebahagiaan Yoona, ia akan melakukan apa pun. Walaupun itu menyakitinya.

Siwon masuk dan ia terkejut melihat Yoona sudah berbaring di ranjangnya. Wanita itu sudah terlelap.

Walaupun ia masih terluka, tapi ada perasaan lega di hatinya. Ia tersenyum, ia masih memiliki waktu untuk melihat Yoona. Ia pun melangkahkan kakinya ke kamarnya. Menghabiskan beberapa gelas alkohol seperti biasanya agar tidurnya lelap.

***

Yoona telah bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan sarapan untuk Siwon. Ntah kenapa ia bersikap begitu baik pada pria yang menyandang status suaminya itu, bukankah dia mengatakan begitu membenci pria itu. Tapi sekarang ia sedang sibuk menyiapkan makanan.

"Nona, biar ahjuma saja yang melakukannya" ujar ahjumma jung,

"Baiklah, aku akan keluar sebentar" ujar Yoona

"Nona, apakah tidurmu nyenyak?"

"Sangat, sehingga aku bisa bangun pagi untuk memasak" ujar Yoona sambil tersenyum dan ahjumma sangat senang karena itu, kenapa? Karena sejak masuk ke rumah ini Yoona tak pernah bahagia dan sekarang nonanya itu tersenyum apakah itu tanda bagus untuk tuannya.

"Baiklah, ahjumma siapkan ini dulu, setelahnya ahjumma akan bersihkan kamar nona ya"

"Baik, aku pergi dulu ahjumma"

"Nona mau kemana?"

"Sebentar lagi aku kembali"

***

Siwon terbangun dalam keadaan kurang sehat, kepalanya berat dan seluruh tubuhnya panas. Mungkin ia terserang demam karena semalam menunggu Yoona diluar selama setengah jam, tanpa memakai mantel di musim dingin seperti ini. tubuhnya begitu lemas sehingga ia putuskan untuk tidak berangkat ke kantor. Panggilan dari Sehun membuatnya berusaha untuk duduk,

"Aku tidak akan berterima kasih atas apa yang kamu lakukan. Aku akan menerimamu kembali sebagai hyung jika kamu mengembalikan yoona untukku" ujar Sehun sesaat setelah panggilannya dijawab Siwon

"Baik"

"Kamu akan mengembalikannya?"

"Dia bukan barang yang bisa dikembalikan ke siapa saja. Jika dia memilihmu, aku hanya bisa melepaskannya"

"Aku harap kalian cepat berpisah"

Siwon mengakhiri pembicaraannya, ia tidak terlalu mengambil pusing atas kejadian barusan. Ia sudah berjanji akan melepaskan Yoona setelah kelahiran anaknya.

Ahjumma Jung masuk ke kamar Siwon, tidak biasanya sudah jam tujuh lewat Siwon belum tiba di meja makan. Ahjumma masuk untuk mengecek apakah Siwon sudah bangun atau belum.

"Tuan,"

"Ahjumma, aku butuh lebih banyak istirahat. Tolong antarkan sarapan ke kamar Yoona" suaranya mulai serak.

"Tuan baik-baik saja?"

"Aku mungkin terserang demam, aku tidak bisa berdekatan dengan Yoona. Aku takut ia tertular. Ahjumma juga jangan masuk kesini"

"Nona sudah menyiapkan sarapan untuk tuan, ahjumma akan membawakannya"

"Yoona sudah bangun?"

"Ne, nona sedang keluar saat ini"

"Baiklah, ahjumma jika ingin pulang hari ini. bisa tolong antarkan Yoona ke rumah aboenim? Aku tidak ingin tidak ada yang merawatnya, aku sedang sakit dan tidak bisa menemaninya"

"Ahjumma bisa tunda kepulangan"

"Jangan bekerja terlalu keras ahjumma. Ahjumma juga butuh waktu istirahat"

"Ne baiklah tuan" bekerja selama beberapa bulan disini membuat ahjumma mengerti sikap Siwon, pria itu tidak bisa terbantahkan jika menyangkut kebaikan seseorang. Ia selalu memperlakukan setiap pekerja di rumahnya dengan sopan.

***

Ahjumma Jung menunggu Yoona pulang untuk mengajaknya kembali ke mansion Im. Saat Yoona pulang,

"Siwon sudah berangkat ahjumma?" tanya Yoona, ia keluar untuk membeli sayur yang akan ia masak nanti malam.

"Tuan sakit,"

"Manusia robot bisa sakit juga" ujar Yoona

"Ahjumma akan pulang, tuan meminta ahjumma mengantar nona ke rumah tuan Im"

"Lalu siapa yang akan merawatnya?"

"Nona mengkhawatirkan tuan?"

"Aku hanya tidak ingin dianggap istri tak bertanggung jawab. Aku sudah bosan mendengar omelan Seulong oppa" Yoona beralibi, ia terlalu malu karena tertangkap basah oleh ahjumma. Dan tentu saja ahjumma tau Yoona sedang berbohong, ia tau bagaimana sikap Yoona saat berbohong karena ia yang merawatnya sejak kecil. Ahjumma hanya tersenyum padanya.





TBC

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang