Yoona menatap kesal ke arah Tifanny yang sedang berdiri di hadapan suaminya, sedangkan dia duduk di sofa dalam ruangan Siwon. Kyuhyun menderita demam tinggi sehingga tidak bisa bekerja, akhirnya Siwon memilih Tifanny untuk mendampinginya dalam rapat, setidaknya harus ada yang membantunya mencatat hasil rapat.
"Jika hanya mencatat, aku bisa melakukannya. Kenapa harus memanggil dia. Bukankah tadi oppa bilang dia sudah berada di divisi lain?" ujar Yoona kesal saat mendengar keputusan suaminya itu.
"Akan lebih cepat jika Tifanny yang melakukannya yoong" ujar Siwon "Aku tidak ingin mengulang dua kali pembicaraanku hanya karena asistenku belum sempat mencatat apa yang aku katakan"
Tifanny tersenyum ke arah Yoona, senyuman yang mengejek
"Aku tidak suka dia di dekatmu" ujar Yoona
"Mau bagaimana lagi. Kyuhyun tidak masuk" ujar Siwon "Tifanny-ssi, kamu siapkan dokumen rapat. Sebentar lagi aku akan kesana" Tifanny pun keluar dari ruangan itu dan melemparkan senyuman mengejek.
"Aku akan meminta kyuhyun datang" ujar Yoona sambil mengeluarkan ponselnya
"Yoong, jangan seperti itu. Kyuhyun tidak mungkin masuk kerja dalam keadaan sakit"
"Aku tidak peduli" ujar Yoona
"Baiklah sesuka hatimu saja. Aku harus rapat sekarang" Siwon meninggalkan ruangannya dan yoona melempar ponselnya dengan kesal.
***
Ponsel Yoona berbunyi telepon dari Kyuhyun. Karena tadi setelah panggilannya tersambung, ia langsung mematikannya lagi.
"Ada apa samunim?" Kyuhyun selalu menggodanya dengan panggilan samunim
"Semua ini karenamu, kenapa kamu tidak masuk kerja?"
"Yak, suamimu saja tidak marah. Kenapa kamu yang marah?"
"Karenamu, si wanita itu punya kesempatan berduaan dengan suamiku"
Kyuhyun tertawa
"Biasanya kamu punya seribu cara untuk membuat wanita itu kesal, kenapa kamu kalah hari ini?" ujar kyuhyun
"Aku harus bagaimana, aku tidak bisa mengambil alih menggantikan tugasmu. Oppa bahkan menyindirku saat aku mengatakan akan menjadi pencatat hasil rapat" ujar Yoona
"Kamu cukup masuk ke ruang rapat, ambil kursi duduk di samping suamimu. Biar dia tidak bisa lengket dengan suamimu lagi"
"Ide bagus" ujar Yoona, ia mengakhiri panggilannya tanpa mendengar apa yang kyuhyun katana selanjutnya.
"Sepertinya wanita bodoh itu akan melakukan apa yang aku katakan dan aku akan segera dipecat hyung" ujar Kyuhyun, ia kembali tidur tanpa berniat memikirkan apa yang akan terjadi.
***
Yoona masuk ke ruang rapat mendadak membuat semua orang yang berada di dalam, menoleh ke arah pintu, termasuk Siwon dan Tifanny. Lalu tanpa mempedulikan siapa pun, ia duduk di samping Siwon.
Siwon berusaha mengabaikannya dan meminta manajer perencanaan melanjutkan presentasinya.
Baru beberapa point dibahas, mereka semua terganggu oleh bunyi ponsel Yoona yang menandakan pesan-pesan masuk, Yoona tanpa rasa bersalah mulai membaca dan membalas pesan-pesan tersebut, ia bahkan cekikan sendiri.
Semua perhatian tertuju padanya, Siwon tidak ingin mengatakan apa pun yang bisa mempermalukan istrinya. Ia memilih menanggung malu sendiri, karena saat ini di mata semua karyawannya ia akan tampak sebagai suami hidung belang sehingga istrinya melekat padanya dimana pun dia berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me
Fanfiction"Bisakah kamu tetap tinggal disini?" tanyanya "Setidaknya tetaplah disini sampai kita benar-benar berakhir" aku hanya diam "Sebegitu bencikah kamu padaku? Sehingga kamu begitu menderita jika bersamaku?" tanyanya lagi Aku tidak tau mengapa aku susah...