Liburan Yoona dan Siwon telah berakhir. Siwon memiliki jadwal lain di Seoul sehingga mereka harus mengakhiri liburan.
"Apa dia masih bekerja di perusahaan oppa?" tanya Yoona saat Siwon akan berangkat ke kantor dan Siwon hanya mengangguk "Cho kyuhyun tidak bisa dipercaya" ujarnya kesal
"Yoong, jangan begitu"
"Baiklah"
"Nanti jam makan siang oppa jemput. Kata ahjumma hari ini jadwal cek kandungan kan?" tanya Siwon dan Yoona mengangguk. Raut wajahnya berubah jika berbicara tentang baby. Ntah mengapa ia masih teringat kejadian malam itu setiap memegang perutnya itu.
"Yoong"
"Oppa berangkat ya" Yoona hanya mengangguk. Tidak ada ciuman seperti suami istri pada umumnya. Siwon masih takut kecewa jika Yoona menolak ciuman darinya.
***
Siwon dan yoona berangkat ke dokter kandungan yang menangani Yoona selama ini.
Saat melakukan USG, Yoona memilih menutup matanya dari pada melihat wajah babynya di monitor. Awalnya Siwon tidak mengetahui reaksi istrinya itu karena dia begitu antusias dengan babynya. Dia terlalu bahagia karena melihat babynya bergerak begitu sempurna. Saat ia melihat Yoona, ada sedikit rasa kecewa. Akhirnya ia memilih mengabaikannya.
Selama perjalanan pulang, tidak ada yang berniat untuk bicara. Tidak ada lagi Yoona yang over protektif padanya lagi.
"Masuklah" ujar Siwon setelah ia membuka pintu apartementnya. Yoona melangkah masuk tanpa menoleh. Setelah itu pun Siwon kembali ke kantor.
From : Choi oppa
Jangan lewatkan makan malammu yoong. Oppa memiliki banyak kerjaan, jadi akan pulang lebih malam.
Sebenarnya Siwon hanya menghindar dari Yoona. Ia tidak tahu harus bagaimana bersikap,
Yoona yang baru membaca pesan itu pun membuang ponselnya. Ia kemudian membelai perutnya yang sudah begitu besar.
"Baby, mianhae. Mommy tidak bermaksud membencimu" ujar Yoona "Bisakah kamu memberi mommy sedikit waktu?"
***
Siwon tidak pulang sepanjang malam. Ia menghabiskan waktunya di kantor,
"Kyu, tolong singgah ke apartemenku untuk ambil bajuku" ujar Siwon "Tolong belikan sarapan untuk Yoona ya"
"Oh ne hyung"
Baru saja Kyuhyun menutup ponselnya. Ia mendapat panggilan dari istrinya, wanita itu tengah mengandung dan ia lebih menyebalkan dari biasanya.
***
Yoona membuka pintu dengan malas, hari ini jadwal ahjumma untuk cuti. Melihat wajah Tifanny membuat dia kehilangan mood.
"Siwon oppa memintaku memberikan ini untukmu" ujar Tifanny
"Aku tidak butuh"
"Kenapa kamu masih begitu keras kepala?"
"Pergilah"
"Aku tidak akan datang jika bukan Siwon oppa memintaku untuk mengambil bajunya"
"Ne?"
"Suamimu itu satu malaman tidak pulang kan? Kamu kira dia bekerja? Dia bekerja denganku di tempat tidurku" ujar Tifanny
"Aku tidak heran lagi jika kamu berkelakuan seperti itu, apa tidak ada pria single yang menginginkanmu lagi? Sehingga kamu menjadi pelakor?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me
Fanfiction"Bisakah kamu tetap tinggal disini?" tanyanya "Setidaknya tetaplah disini sampai kita benar-benar berakhir" aku hanya diam "Sebegitu bencikah kamu padaku? Sehingga kamu begitu menderita jika bersamaku?" tanyanya lagi Aku tidak tau mengapa aku susah...