Don't Leave Me - 24

3K 297 39
                                    

AUTHOR POV

Sehun dan Sejeong berkunjung ke apartemen Siwon untuk menjenguk Yoona.

"Hyung mana ahjumma?" tanya Sehun saat ahjumma jung yang membuka pintu untuk mereka.

"Tuan sedang di kamar" ujar ahjumma

"Masih siang saja sudah di kamar" Sehun berbicara pelan sambil menggelengkan kepalanya. Sejeong yang mendengarnya pun segera mencubit perut suaminya.

"Yak sakit" ujarnya

"Masuklah tuan, biar ahjumma yang panggilkan tuan dan nona"

Sehun dan Sejeong duduk di ruang tamu terlalu lama, karena suami istri itu tidak juga keluar. Sehun memutuskan untuk mencari mereka di kamar.

"Hyung," panggil Sehun dari depan kamar dan ia terkejut saat mendengar suara ribut dari dalam kamar "Apa yang mereka lakukan?"

"Kenapa oppa?" tanya Sejeong

"Ribut sekali di dalam sana" ujar Sehun

"Sebaiknya kita pulang saja, aku rasa hyungmu tidak akan keluar dalam waktu dekat"

***

Baru saja mereka akan beranjak pergi, Siwon membuka pintu dengan kasar.

"Kenapa hyung?" tanya Sehun

"Tolong ambilkan air hangat" ujar Siwon

"Ada apa?" semua orang disana kebingungan.

Sehun menuju ke dapur dan Sejeong ikut Siwon masuk ke kamar. Yoona berbaring telungkup di atas ranjang.

"Sejeong a, tahan suamimu di depan. Jangan biarkan dia masuk" ujar Siwon dan Sejeong hanya mengangguk

"Aku saja yang bawa masuk" ujar Sejeong

"Aku saja, lihat perutmu begitu besar. Kamu akan kesulitan"

"Jangan, aku tidak akan membiarkanmu melihat tubuh eonni"

"Yak, memangnya apa yang terjadi di dalam?"

"Aku tidak tahu. Sini airnya"

***

IM YOONA POV

BRRUUUUUUKKKKKK

"Ahhhhh"

Pinggangku sakit sekali, aku sampai tidak bisa berdiri. Tidak ada satu orang pun berada di kamar.

Aku terlalu semangat bermimpi hingga terjatuh dari atas ranjang. Syukurlah semua ini hanya mimpi. Jika tidak, aku tidak sanggup membayangkan bagaimana aku harus hidup.

"Yoong" Siwon oppa berlari masuk, mungkin dia terkejut mendengar suara jatuh yang begitu keras. Maklum saat ini berat badanku masih di atas normal. Aku masih memiliki kelebihan berat 20kg, mungkin itu sebabnya jatuh kali ini menimbulkan suara yang bising.

Ia menghampiriku dan secepat mungkin menggendongku ke ranjang.

"Ahh,"

"Kamu kenapa? Apa begitu sakit sampai kamu menangis seperti ini?" ia menghapus air mataku

Air mataku keluar bukan karena sakit. Mungkin karena mimpi tadi. Mimpi yang terasa begitu nyata.

"Sakit oppa"

"Oppa ambil air dulu,,"

"Jangan tinggalin aku oppa" aku kembali menangis. Aku akan berubah lebih baik lagi tapi aku tidak ingin dia meninggalkanku.

"Oppa hanya keluar mengambil air untuk kompres di lukamu"

"Tapi,," aku heran mengapa aku menjadi begitu dramatis. Aku selalu ingin di dekatnya

"Hanya sebentar yoong"

"Ne"

"Yoong, baliklah." ia masuk sesaat kemudian bersama sejeong.

Aku berbalik dan ia menyingkap bajuku,

"Sejeong a, tahanlah suamimu di luar. Jangan biarkan dia masuk" ujar Siwon oppa, setelahnya ia memeriksa bagian pinggangku.

Setelah beberapa lama ia mengompres memarku, rasa nyerinya berangsur menghilang.

"Kenapa bisa jatuh seperti ini?" tanya Siwon oppa, aku meraih bajunya untuk menutupi wajahku. Aku malu harus mengatakan kalau aku jatuh karena mimpi.

***

AUTHOR POV

"Oppa, sekretarismu datang. Biar aku temani eonni saja" ujar Sejeong, ia masuk ke kamar Yoona untuk mengabari kedatangan sekretaris Siwon

"Oppa tinggal sebentar ya yoong" ujar Siwon

"Kamu kenapa?" tanya Sehun, ia baru masuk karena ia yang membuka pintu untuk Tifanny

"Ikuti hyungmu. Aku tidak ingin dia berduaan dengan wanita licik itu" ujar Yoona pada Sehun

"Kamu pikir aku ini pembantumu?"

"Oppa keluarlah" ujar Sejeong dan Sehun patuh pada istrinya.

***

"Oppa, aku butuh tanda tanganmu untuk proyek Tuan Lee" ujar Tifanny

"Sejak kapan kamu memanggil atasanmu dengan panggilan seperti itu?" Sehun muncul mendadak dan membuat Tifanny kesal.

"Sehun a,," Siwon menegurnya

"Aku akan melaporkan pada Yoona" ujar Sehun

"Tifanny-ssi, lain kali biarkan kyuhyun yang mengurus masalah seperti ini saja" ujar Siwon

"Kwanjangnim sedang sibuk maka aku yang menggantikannya" ujarnya

"Jika kamu tidak bisa mendengar perintah. Aku pastikan kamu akan digigit" ujar Sehun "Hyung, temanku butuh pekerjaan. Hyung bisa menjadikannya asisten Kyuhyun"

Tifanny menatap kesal pada Sehun.

"jika tidak ada lagi, aku tinggal dulu" ujar Siwon sambil meninggalkan mereka.

"Pergilah" usir Sehun "Aku bukan orang bodoh seperti hyungku. Dokumen yang kamu bawa itu bukan sesuatu yang penting. Jika penting tidak mungkin Kyuhyun membiarkanmu membawanya. Jika kamu datang untuk memastikan mereka sudah bercerai atau belum, maka aku katakan padamu. Kamu kurang beruntung. Hyung masih lebih percaya istrinya dari pada kamu"

"Apa maksudmu?"

"Aku bahkan sangat jelas kejahatan apa yang sudah kamu lakukan"

"Jika kamu tahu mengapa tidak mengatakannya?" ujar Tifanny "Katakan saja"

"Aku pastikan Yoona akan menggundulimu jika aku memberitahunya"

"Katakan saja" ujar Tifanny menantang Sehun,

"Apa yang harus dikatakan Tifanny-ssi?" tanya Siwon,

"Hyung,,"

"Aku kembali ke kantor dulu sajangnim" ujar Tifanny dan Sehun tertawa.

"Jangan suka menggoda orang Sehun a" ujar Siwon

"Wanita itu perlu diberi pelajaran"

***

Malamnya Siwon tidur sambil memeluk istrinya. Ia takut istrinya terjatuh lagi seperti tadi siang.

"Aku tidak akan jatuh lagi oppa, lepaskan aku. Pelukanmu membuatku tidak bisa bernafas" ujar Yoona

"Katakan tadi siang kenapa?"

"Aku bermimpi"

"Nde?"

"Semua ini gara-garamu, aku jatuh karena bermimpi mengejarmu" yoona memukul Siwon yang menertawakannya

"Aku tidak akan memberitahumu lagi"

"Aku harus tahu" Siwon menghentikan tawanya.

"Kamu berselingkuh dengan Tifanny"

"Itu hanya mimpi, aku tidak begitu" Siwon memeluk yoona

"Jangan pernah tinggalin aku oppa" ujar Yoona dan Siwon mengangguk, ia mencium bibir wanita yang paling ia cintai itu.





TBC

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang