Don't Leave Me - 7

2.7K 222 36
                                    

IM YOONA POV

Aku melihatnya datang dari tempat dudukku. Aku tidak ingin melihat wajahnya. Karena dia aku kehilangan segalanya. Aku kehilangan Sehun dan juga sesuatu yang harusnya menjadi milik pria yang aku cintai itu telah ia rampas.

Aku membencinya sampai ke dasar hatiku yang terdalam.

Saat diijinkan dokter untuk pulang, aku langsung melarikan diri untuk menemui Sehun. Tapi ia menolakku, ia tidak menginginkanku lagi karena aku bukan wanita suci lagi. Aku telah dirusak hyungnya. Dia membenciku saat ini karena aku mengandung benih dari pria brengsek itu.

"Aku bisa menerimamu jika tidak ada bayi itu. Aku tidak ingin membesarkan anak dari orang yang paling aku benci" ucapan Sehun itu terus berputar di kepalaku. Aku mencintai Sehun,

"Yoong" dia memanggilku, aku benci mendengar suaranya. Aku benci semua hal tentangnya.

Aku sudah memutuskannya.

"Aku ingin bicara" ujarku dan ia mengangguk, ia menghampiriku berdiri di hadapanku. Jika dulu aku menyayanginya sebagai seorang oppa sekarang aku begitu membencinya.

"Aku akan menikahimu secepatnya. Apa yang ingin kamu katakan padaku?" tanyanya. Aku menatapnya, wajahnya penuh luka. Tapi apa peduliku, luka yang ia buat jauh lebih sakit dari pada yang ia dapatkan.

"Tidak akan ada pernikahan, aku akan menggugurkannya" ujarku, aku akan menyingkirkan bayi ini agar aku bisa kembali ke Sehun. Aku tidak ingin terikat dengan pria yang aku benci ini.

Ia berlutut, air matanya menetes. Selama ini aku mengenalnya sebagai pria yang kuat. Ia meraih tanganku yang masih diperban karena percobaan bunuh diri. Aku berusaha melepaskannya tapi terlalu erat.

"Aku mohon, jangan melukainya. Hanya aku yang bersalah" ia kehilangan kata-katanya karena air matanya yang terus mengalir

"Aku tidak peduli, aku tidak ingin melahirkannya" ujarku

"Jangan menjadikan dirimu begitu kejam, aku yang melukaimu Yoong. Aku yang salah, aku akan melakukan apa pun yang kamu inginkan. Asalkan tidak membunuh bayiku" dia masih saja menangis. Aku melihat appa dan eomma berada di dekat kita. Eomma menangis.

"kalian harus menikah" ujar appa,

"Aku tidak mau" teriakku pada appa

"Jika kamu berharap menggugurkannya akan membuatmu kembali ke Sehun maka itu salah. Dia tidak akan pernah menerimamu kembali. Jika dia masih menginginkanmu, dia akan menerimamu dalam keadaan apa pun. Apalagi yang di dalam perutmu itu anak hyungnya" ujar appa

"Dia brengsek, dia bajingan, dia bukan manusia appa. Bagaimana bisa appa ingin aku menikah dengan bin***ng seperti dia" ujarku dan ia melepaskan tanganku. Dia terduduk di lantai dan ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Siwon a," eomma menghampirinya dan menepuk pundaknya "Jangan seperti ini, masuklah. Maafkan putri eomma"

"Eomma, kenapa eomma meminta maaf padanya. Dia yang salah" teriakku, aku tidak terima ada orang yang meminta maaf padanya.

"Aku akan melakukan apa pun untuk menebus kesalahanku. Tapi aku tidak ingin kamu menggugurkan anakku, jangan karena kesalahanku. Kamu melakukan sesuatu yang berdosa yoong" ujarnya. "Jika kamu tidak ingin menikah denganku, bagaimana aku harus bertanggung jawab pada appamu? Aku tidak ingin memperbanyak dosaku,,"

"Sekarang kamu pulang lah. Kalian akan menikah besok. Aku sudah menyiapkannya" ujar Seulong oppa. Bagaimana bisa ia melakukan ini padaku? Aku tidak mungkin menikah dengannya.

***

Flash back end

AUTHOR POV

Siwon kembali ke penthousenya dengan membawa makanan yang dimasak eomma Yoona.

Kandungan Yoona sudah memasuki bulan ketiga.

"Tuan sudah pulang?" tanya ahjumma jung

"Ne ahjumma, ini tolong disusun di piring" Siwon memberikan tas yang berisi masakan dari mertuanya itu

"Tuan membeli makanan siap saji?"

"Aniy, aku mengambilnya dari rumah eommunim" ujar Siwon dan Ahjumma pun mengangguk

"Bagaimana Yoona hari ini?"

"Nona masih sama, dia tidak ingin keluar dari kamarnya"

"Hmm,,"

"Tuan harus sedikit bersabar" ujar ahjumma dan siwon hanya mengangguk.

***

Sejeong datang menemui Sehun untuk mengundurkan diri dari Lyncon.

"Apa kamu bisa mendapatkan uang untuk membiayai ayahmu itu?" tanya Sehun

"Aku akan memikirkannya nanti. Asal aku tidak perlu berdekatan dengan iblis sepertimu" ujar Sejeong

"Aku akan menikahimu" ujar Sehun "Sampai anak itu lahir, setelah ia lahir kamu harus pergi"

"Aku tidak ingin lagi"

"Jika kamu membantah, aku jamin malam ini kamu akan mendapat kabar kematian ayahmu" ujar Sehun dan Sejeong akan menamparnya

"Kenapa kamu begitu kejam padaku?" Sejeong menangis

"Itu karena kamu hanya mainanku. Seharusnya aku membuangnya saat aku bosan, tapi aku sedang berbaik hati. Jadi jangan menolak apa yang aku katakan"

***

Siwon masuk ke kamar Yoona, perut wanita itu mulai menonjol hanya saja tubuhnya masih begitu kurus. Siwon membawa makanan yang dibawanya dari rumah mertuanya tadi.

"Yoong" Siwon melihat makanan yang tidak tersentuh sama sekali oleh Yoona. "Kenapa kamu tidak makan? Jangan menyiksa dirimu"

Yoona tidak membalas apa pun yang Siwon katakan. Ia masih betah dalam aksi diamnya.

"Eommunim memasakan ini untukmu, aku mohon makanlah" Siwon meletakkan makanan itu di samping Yoona yang sedang duduk di sofa,

"Pergilah"

"Aku akan pergi tapi kamu harus makan dulu" ujar siwon "Aku akan menyuapimu"

Yoona menurut, ia menerima suapan Siwon. Dalam sekejap makanan itu telah habis, Siwon tersenyum miris. Demi tidak melihatnya, Yoona mematuhinya.

"Mengapa kamu tidak bisa melihat aku mencintaimu" gumam Siwon, ia beranjak dari tempat duduknya sambil membawa piring kotor itu keluar.

***

Siwon sedang rapat dengan manajer pabriknya, konsentrasinya sirna saat melihat panggilan dari ahjumma jung.

Ia memberikan kode ke manajernya untuk menghentikan pembicaraan. Ia menerima panggilan dari ahjumma.

"Tuan, Tuan Sehun sedang berada disini. Ahjumma tidak berani membuka pintu"

"Jangan biarkan dia masuk, aku akan pulang" Siwon berlari meninggalkan ruangan rapat.

Ia mengira Sehun hanya menggertaknya melalui pesan tadi malam, tapi pria itu benar melakukan apa yang ia katakan itu. Ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi meninggalkan kantornya. Selama dalam perjalanan, ia berharap ahjumma bisa mencegah yoona untuk keluar dari kamar.



TBC

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang