Don't Leave Me - 21

2.7K 274 20
                                    

Siwon menatap khawatir ke arah dokter yang baru keluar dari ruang bayi.

"Apa yang terjadi dengan putri saya dokter?" tanya siwon

"Putri anda alergi terhadap susu formula. Sebaiknya berikan dia ASI setidaknya sampai sekitar 6 bulanan"

"Apa tidak ada solusi lain?" tanya Siwon lagi dan dokter hanya menggeleng.

"Mengapa kamu besikeras ingin memberikannya asi? Apa yoona tidak ingin menyusuinya?" tanya Seulong setelah dokter meninggalkan mereka dan Siwon terduduk lemas di depan ruangan itu.

"Dia bahkan ingin menyingkirkannya dengan alkohol. Apa kamu masih berpikir kalau adikmu ingin menyusui anakku?"

"Siwon a,,"

Seulong terdiam saat melihat Sehun berjalan mendekati mereka.

"Mereka telah bersiap-siap untuk kembali bersama. Apa yang aku harapkan lagi" Siwon menghapus air mata di sudut matanya

"Hyung,," panggil Sehun, sejak pernikahannya dengan Yoona. Sehun tidak lagi memanggilnya hyung, dia tersenyum pada Sehun. Sekarang pria itu kembali memanggilnya hyung karena ia akan kembali dengan Yoona.

"Aku pergi dulu" Seulong menepuk pundak Siwon sebelum meninggalkannya.

"Hyung, bisa kita bicara?"

"Ada apa sehun?"

"Aku melihat hyung disini sejak tadi, apa yoona sudah melahirkan?" tanyanya dan Siwon mengangguk.

"itu putriku" dia menunjuk ke arah bayi yang berada di dalan inkubator "Dia masih belum cukup bulan. Dia butuh ASI, bisakah kalian memberiku waktu setengah tahun? Biarkan Yoona menjadi eommanya dan aku akan benar-benar meninggalkannya setelahnya"

"Apa yang hyung katakan?"

"Bukankah kalian sudah berjanji untuk kembali bersama?"

"Hyung,"

"Aku yang telah merebutnya darimu, jangan memasang wajah begitu. Membuatku semakin bersalah saja" ujar Siwon

"Kenapa hyung begitu baik padaku? Mengapa hyung menutupi semua ini membiarkan orang lain membenci hyung padahal hyung melindungiku?" Sehun menunduk "Sejeong mengatakan padaku semuanya"

"Sudahlah"

"Hyung, mianhae. Aku selalu jahat padamu, aku menginginkan apa pun milikmu. Aku begitu jahat padamu tapi mengapa kamu masih mau melindungiku?"

"Jika aku memiliki kesempatan untuk melukaimu, aku pun tidak ingin mengambilnya"

"Hyung,,"

"Yoona tidak tahu masalah kamu bermain di belakangnya, aku tidak pernah memberitahunya. Selamanya biarkan itu menjadi rahasia saja"

"Dia sudah tahu, aku dan Yoona sudah selesai. Aku akan mempertahankan rumah tanggaku dengan Sejeong dan aku harap hyung juga begitu dengan Yoona" ujar Sehun "Aku disini bukan karena Yoona, tapi karena aku sedang menemani Sejeong memeriksa kandungan"

"Jadi Yoona bagaimana kalau kami tidak ingin kembali padanya?"

"Hyung, tahu apa yang paling aku inginkan saat ini?" tanya Sehun dan Siwon hanya menggeleng "Aku ingin memukulmu"

Siwon menyergit

"Aku rasa otak hyung bermasalah, apa tidak melihat perubahan sikap Yoona? Dia sengaja menyuruhku mengajaknya jalan dan akhirnya dia meninggalkanku di jalan" ujar Siwon "Hari itu aku sadar dia tidak lagi mencintaiku, dia hanya merasa bersalah padaku. Dia menangis dan memukulku itu bukan karena ia terluka karenaku lagi, aku tau dengan jelas ia sudah berubah"

"Sudahlah, pergi temui istrimu" ujar Siwon "Jika kamu bersedia bersamanya, bersikaplah lebih baik padanya. Dia wanita yang baik"

"Ne hyung, percayalah omonganku"

***

Siwon masuk ke ruang perawatan Yoona. Ia melihat wanita itu sedang berbaring dengan kondisi sudah lebih baik dari saat tadi,

Ia memutuskan untuk memberitahu Yoona, ia akan meminta bantuan wanita itu. Yoona menatapnya dengan tatapan bersalah.

"Yoong," panggil Siwon "Aku ingin bicara"

"Ne, aku juga" ujar Yoona, ia teringat hal yang ingin ia tanyakan pada Siwon

"Putriku harus masuk inkubator dan kata dokter ia butuh asi sampai setidaknya berusia 6 bulan, bisakah kamu memberikannya?" Yoona yang awalnya tampak kesal karena Siwon menyebut bayi mereka sebagai bayinya, hanya milik Siwon seorang tanpa peran Yoona di dalamnya. Dan sekarang meminta bantuannya seperti dia adalah mommy yang jahat.

Yoona berusaha mengabaikan egonya, memang dia adalah mommy yang jahat karena pernah tidak menginginkan bayinya. Lagian sekarang ia memutuskan untuk membina keluarga dengan Siwon.

"Aku,," Yoona baru akan membuka mulut tapi wajahnya berubah seketika karena melihat siapa yang muncul dari balek pintu.

"Sajangnim, mianhae aku mengganggu" ujarnya, Yoona memutar matanya menatap malas pada wanita yang baru masuk itu. "Baju yang sajangnim minta sudah aku ambil" ujarnya lagi dan Yoona melihat Siwon hanya mengangguk sambil menandatangani sebuah berkas yang dibawa oleh Tifanny

"Suruh Kyuhyun antarkan ke rumah saja" ujar Siwon

"Kwanjangnim sedang keluar kota, aku bisa membantu sajangnim untuk mengantarnya"

"Baiklah, gomawo" setelahnya wanita itu pergi.

Siwon memegang tangan Yoona dan meminta jawaban dari Yoona, Yoona menarik tangannya segera dari tangan Siwon.

"Minta saja pada sekretarismu itu, aku tidak ingin membantumu" ujar Yoona, melihat bagaimana baiknya Siwon pada wanita itu, bahkan ia membiarkannya datang ke rumah mereka. dan soal baju, ia ingat apa yang dikatakan wanita itu pagi ini. ia begitu kesal.

Siwon hanya mengangguk dan tersenyum, ia tidak berniat berdebat apa pun.

"Seharusnya aku tidak pernah memintanya darimu. Mianhae." ujar Siwon "Seharusnya aku sudah cukup sadar kamu tidak menginginkan anakku sehingga dengan tega mengonsumsi alkohol untuk membunuhnya. Aku tidak seharusnya berharap terlalu banyak darimu"

"Alkohol? kamu pikir aku gila?" teriak Yoona

"Tidak perlu menyangkal, aku sudah cukup jelas"

"Baik, kamu sudah terlalu jelas. Pergilah, aku tidak ingin melihatmu"

"Baik" untuk pertama kalinya, Siwon berjalan tanpa menatap ke arah Yoona lagi. ia keluar dari kamar itu.

***

Nyonya Im dan Seulong masuk ke ruangan Yoona, sedangkan Tuan Im sedang membeli makanan untuk istrinya. Yoona masih menangis,

"Yoong, kenapa?" tanya Nyonya Im dan Seulong menatapnya dengan tatapan kesal

"Sudah bersalah masih berani menangis lagi" ujar Seulong

"Apa yang kamu katakan oppa?"

"Aku tidak pernah tahu ada seorang wanita sekejam dirimu, mengonsumsi alkohol untuk membunuh bayimu. Hebat sekali"

"Aku tidak melakukannya"

"Lalu kenapa kamu bisa bau alkohol dan terjatuh begitu?"

"Baiklah jika kalian sudah berasumsi seperti itu maka lanjutkanlah" ujar Yoona

"Kamu kenapa begitu Yoong?" tanya Nyonya Im

"Jika aku bilang tidak, bisakah eomma percaya padaku?" tanya Yoona "Jika aku ingin melakukannya maka aku sudah melakukannya sejak awal. Bukan sekarang disaat aku sudah mencintainya" ia menangis dan Nyonya Im memeluk putrinya

"Aku tidak percaya padamu lagi" ujar Seulong

Yoona hanya menangis dalam pelukan eommanya,

"Aku harus bagaimana eomma?" ia menangis tersedu-sedu dan Seulong memilih untuk keluar dari ruangan itu.


TBC

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang