CHOI SIWON POV
Kepalaku begitu berat ketika mataku terbuka. Aku baru ingat ntah berapa banyak minuman yang aku habiskan tadi malam. Aku menatap sekeliling, ini kamarku. Bagaimana aku bisa disini dan kemungkinan besarnya adalah Seulong yang membawaku.
Aku masih pusing, aku pun memutuskan untuk memejamkan mata kembali. Suara tangisan, aku mendengar suara saat mataku tertutup. Aku bangkit dari tempat tidur dan aku baru menyadari tidak ada sehelai pakaian pun yang melekat di tubuhku, setelah memakai celanaku, aku mencari sumber suara.
YOONA,,
Aku melihat gadis itu duduk di kamar mandi, air shower membasahi tubuhnya. Begitu banyak luka di sepanjang lengannya, pakaiannya juga tidak berbentuk lagi. ia menangis disana, aku menghampirinya dan ia semakin histeris.
"Pergi" teriaknya, dia tidak pernah begitu padaku. Dia selalu menghormatiku seperti oppanya. "Aku bilang pergi,,"
"Yoong,,"
Aku menyadari, apakah luka itu aku yang sebabkan? Aku melukainya tadi malam? Ya Tuhan apa yang sudah aku lakukan pada gadis yang aku cintai ini? aku ingin melindunginya dan nyatanya aku yang melukainya.
"Kamu bukan manusia, kamu binatang,," teriaknya lagi dan air matanya tidak berhenti mengalir. Aku mematikan shower yang terus mengalir, aku tidak ingin ia sakit.
Ia memukulku saat aku berada di dekatnya,
"Aku membencimu"
"Aku tau,," ujarku dan aku memberikannya handuk untuk mengeringkan tubuhnya "Aku minta maaf untuk apa yang aku lakukan, aku terlalu mabuk. Maafkan aku"
Yoona menamparku dan meneriakiku dengan berbagai macam makian. Aku hanya diam tanpa melawannya, memang semua ini salahku. Aku yang bersalah.
"Jangan biarkan dirimu sakit, aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan" ujarku
***
AUTHOR POV
Dua minggu sejak kejadian itu, Yoona berubah, ia tidak keluar dari kamarnya sama sekali. Dan pagi ini ia mencoba melukai dirinya karena hasil testpack yang berada di tangannya.
Melihat adiknya seperti itu, Seulong pun berlari ke Lyncon untuk mencari Sehun. Kebetulan Siwon berada disana bersama Sehun. Seulong masuk dan ia menarik kemeja Sehun sehingga pria itu bangkit dari tempat duduknya.
"Bajingan apa yang sudah kamu lakukan pada adikku?" ia baru akan menonjok Sehun, Siwon menghalanginya. "Kamu lihat apa yang sudah adikmu lakukan pada adikku" Seulong melemparkan testpack itu ke Siwon.
Siwon terkejut, ini bukan kesalahan Sehun tapi kesalahannya.
"Aku tidak pernah melakukannya,," Sehun berusaha melepaskan cengkraman Seulong. Keduanya terkejut melihat Siwon berlutut.
"Siwon, apa yang kamu lakukan?" tanya Seulong
"Semua ini salahku" ujar Siwon "Aku yang membuatnya seperti ini"
Seketika itu Seulong langsung menghajar Siwon, Siwon tidak membalasnya. Ia tau semua itu kesalahannya. Ia juga terluka.
"Brengsek, seharusnya aku tidak mempercayaimu" ujar Seulong, ia sudah membuat wajah Siwon babak belur.
"Kenapa hyung begitu tega padaku?" Sehun menatap Siwon dengan tatapan yang berbeda dari biasanya. Siwon bisa melihat tatapan kebencian itu.
"Mianhae" ujar Siwon
***
Tuan dan Nyonya Im tidak menyangka Siwon tersangkanya. Siwon mendatangi mereka dan berlutut meminta maaf.
"Aku akan bertanggung jawab ahjushi," ujar Siwon
"Kenapa kamu lakukan ini siwon a, ahjumma mengira kamu menyayangi Yoona sebagai adikmu, kenapa kamu tega melakukannya?"
"Mianhae ahjumma, mianhae"
"Kamu tau dia tunangan Sehun, dia akan menjadi adik iparmu" ujar nyonya Im lagi
"Kamu harus menikahi Yoona" ujar Tuan Im
"Aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan ahjushi, aku tidak akan kabur" ujar Siwon
"Lalu bagaimana dengan Sehun?" tanya Nyonya Im
"Aku juga yang akan bertanggung jawab untuknya"
***
siwon masuk ke ruang perawatan Yoona dan ia melihat Yoona sudah sadar, wanita itu duduk sambil menangis. Melihat Siwon masuk, Yoona memalingkan pandangannya ke arah lain.
"Pergi" ujar Yoona tanpa menatap Siwon
"Aku akan menikahimu, aku akan bertanggung jawab untuk bayi yang ada di kandunganmu"
"Aku tidak butuh tanggung jawabmu"
"Yoong,,"
"Pergi" teriak Yoona, teriakannya terdengar sampai keluar sehingga Seulong memilih masuk untuk membawa Siwon keluar.
"Biarkan dia tenang dulu" ujar Seulong dan Siwon mengikutinya keluar.
***
Siwon kembali ke rumah, bagaimana pun ia harus menyelesaikannya dengan Sehun. Ia begitu menyayangi adiknya itu, dan sekarang ia melukai hati mereka.
"Kenapa kamu menunjukkan wajahmu lagi?" ujar Sehun
"Sehun a, kenapa kamu begitu tidak sopan pada hyungmu" tegur grandma
"Dia bukan hyungku jika grandma tidak lupa. Dia hanya bernasib baik diasuh oleh kedua orang tuaku bahkan di saat orang tuanya tidak menginginkannya. Tapi bajingan ini tidak tahu diri" ujar Sehun
"Joseonghamida Sehun a" ujar Siwon
Grandma Choi terkejut, Sehun memaki Siwon dan Siwon masih meminta maaf.
"Apa yang terjadi sehingga kamu begitu kasar pada hyungmu?" tanya Grandmanya lagi
"Aku minta maaf"
Siwon berlutut, disana ada semua orang. Dan semuanya terkejut melihat Siwon begitu.
"Sehun a, kenapa kamu begitu tidak sopan pada hyungmu? Bukankah dia meminta maaf, kenapa kamu masih diam?" tanya nyonya choi
"Oppa, apa yang oppa lakukan?" tanya Yuri, ia yang menghampiri Siwon yang sedang berlutut.
"Dia menghamili tunanganku" teriak Sehun "Apa aku harus memaafkannya?"
Semua pandangan tertuju pada Siwon
"Choi Siwon, apa yang telah kamu lakukan pada Yoona?" tanya Grandma "Apakah benar yang Sehun katakan?"
Siwon hanya mengangguk, ia bersalah. Ia harus menanggung semua akibatnya.
"Kenapa kamu melakukan hal ini? kamu jelas-jelas tau Yoona itu milik Sehun, mengapa kamu seperti itu?" Grandma menangis
"Mengapa kamu tega melakukan ini Siwon a, aku selalu menganggapmu sebagai putraku dan kini kamu melukai Sehun" ujar Nyonya Choi "Mengapa kamu selalu merebut apa pun milik Sehun?" perkataan itu membuat Siwon terluka, ia selalu mengalah selama ini, bagaimana bisa wanita yang ia panggil eomma selama 25 tahun ini mengatakannya seperti ini.
"Mulai sekarang jangan panggil aku grandma lagi. Aku tidak punya cucu sepertimu. Pergilah, aku tidak ingin melihatmu lagi" ujar grandma
"Grandma" Siwon yang masih berlutut sambil menangis, mendekati grandmanya. Tapi kali ini grandma benar-benar marah padanya.
"Pergi" teriak grandma, ini pertama kali ia dibentak oleh grandmanya.
"Baik, aku akan pergi grandma" ujar Siwon bagaimanapun aku mempertahankan sesuatu, akhirnya semua itu akan terlepas dariku juga. Bahkan grandma pun tidak menginginkanku lagi, aku telah kehilangan segalanya gumam Siwon
"Pergilah" bentak nyonya besar choi itu sekali lagi
Siwon berdiri dan keluar dari rumah itu, ia telah tinggal sejak kecil disini dan ini saatnya ia benar-benar menjauh dari keluarga Choi. Ia menghapus air matanya, ia sadar bagaimana pun eratnya ia mengenggam sesuatu yang bukan miliknya selamanya akan terlepas juga darinya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me
Fanfiction"Bisakah kamu tetap tinggal disini?" tanyanya "Setidaknya tetaplah disini sampai kita benar-benar berakhir" aku hanya diam "Sebegitu bencikah kamu padaku? Sehingga kamu begitu menderita jika bersamaku?" tanyanya lagi Aku tidak tau mengapa aku susah...