Yoona membaringkan kembali putrinya yang telah terlelap setelah kenyang. Ia memutuskan untuk mencari Siwon yang tadi katanya ingin mengambil air dan sampai sekarang belum kembali.
Saat turun ke lantai bawah, ia melihat Siwon baru masuk
"Oppa dari mana?" tanya Yoona
"Mengantar pengganggu itu ke depan yoong. Jinri sudah tidur?"
"Oh ne, tampaknya dia nyaman dengan tempat barunya" Yoona mendekati Siwon yang berada di dekat pintu.
"Gomawo oppa"
"Aku yang seharusnya berterima kasih padamu yoong. Kamu memberiku kesempatan mewujudkan mimpiku" Siwon meraih Yoona dalam pelukannya. Dia begitu mencintai wanita ini, tidak pernah berubah sedikit pun hatinya walaupun wanita itu selalu melukai hatinya.
"Aku mencintaimu oppa" ujar Yoona, ia melingkarkan lengannya di pinggang suaminya dan pipinya melekat di dada bidang suaminya itu. "Aku akan mengucapkan kalimat ini setiap hari sampai kamu bosan mendengarkannya oppa"
"Oppa tidak akan pernah bosan mendengarnya yoong"
"Aku mencintaimu oppa" ujar Yoona lagi, ia mengangkat wajahnya menatap suaminya.
"Oppa juga mencintaimu yeobo" ujar Siwon dan ia memamerkan senyumannya.
Yoona mencium Siwon dengan cepat dan membuat Siwon menatapnya terkejut.
***
Siwon mengajak Yoona untuk duduk di pinggir kolam. Kaki mereka dimasukkan ke dalam air dan Yoona menyandarkan kepalanya di bahu Siwon.
"Oppa, apa oppa pernah berkencan?" tanya Yoona sambil mengenggam tangan Siwon yang berada di pangkuannya. Tangan yang begitu hangat untuknya.
Siwon menggelengkan kepalanya
"Wae?"
"Tidak mengapa hanya aku tidak ingin" ujar Siwon
"Apa oppa dulu tertarik pada oppaku?" yoona menatapnya penuh selidik "Aku tidak menikah dengan seorang gay kan?"
"Jinri itu bukti aku pria normal" ujar Siwon dan Yoona tertawa melihat wajah serius Siwon saat dikatakan gay.
"Lalu mengapa?"
"Karena aku jatuh cinta pada gadis yang tidak peka" ujar Siwon
"Apakah itu aku?" tanya Yoona dan Siwon tertawa
"Sejak kapan kamu jadi begitu percaya diri yeobo" ujar Siwon
"Oppa menyindirku?"
Dari pada menjawab Yoona, Siwon lebih memilih untuk mempererat pelukannya.
"Oppa mari kita berkencan, aku tidak ingin karena oppa tidak pernah berkencan, saat putri kita dewasa oppa juga tidak mengijinkannya berkencan"
"Aku tidak sekolot itu yeobo" ujar Siwon
"Kita menikah mendadak, aku ingin merasakan bagaimana menjadi kekasihmu oppa"
"Bagiku tidak ada bedanya saat kamu menjadi kekasihku ataupun istriku. Aku akan tetap memperlakukanmu dengan manis" ujar Siwon
"Oppa habis minum gula berapa kilo? Kenapa mulutnya begitu manis?"
"Oppa tidak suka minum sesuatu yang manis" ujarnya dan yoona merasa malu, ia bahkan tidak tahu apa yang suaminya sukai dan tidak sukai. Pantas saja Siwon tidak suka Yoona buatkan kopi, karena Yoona akan memasukkan banyak gula.
"Pantas saja oppa tidak suka kopi buatanku" ujar Yoona
"Ada ahjumma yang membuatkan oppa kopi, kamu tidak perlu mengkhawatirkan oppa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me
Fanfiction"Bisakah kamu tetap tinggal disini?" tanyanya "Setidaknya tetaplah disini sampai kita benar-benar berakhir" aku hanya diam "Sebegitu bencikah kamu padaku? Sehingga kamu begitu menderita jika bersamaku?" tanyanya lagi Aku tidak tau mengapa aku susah...