Don't Leave Me - 22

2.9K 281 24
                                    

IM YOONA POV

Dia benar-benar tidak datang melihatku sejak ia keluar dari kamarku kemarin. Aku bahkan belum pernah melihat wajah babyku, eomma mengatakan ia berada di inkubator karena terlahir prematur. Aku ingin melihatnya hanya saja Seulong oppa selalu mencegahku. Dia tidak membiarkanku melihat anakku sendiri.

Eomma masuk, ia membawa makanan untukku. Besok aku sudah diijinkan pulang karena bekas operasinya telah mengering.

"Eomma, aku ingin melihatnya" ujarku

"Jangan memintanya seolah kamu pernah menginginkannya" ujar oppa yang baru masuk, dia selalu merusak moodku.

"Keluarlah, aku tidak ingin melihat wajahmu" ujarku, aku kesal padanya. Dia yang menuduhku mengonsumsi alkohol. Apa dia pikir aku segila itu.

"Baguslah, aku juga tidak ingin melihat wajahmu. Aku ingatkan sekali lagi, besok kamu keluar dari rumah sakit, aku tidak bersedia menerimamu di rumah" ujarnya, dia pikir itu rumahnya sesuka hatinya mengusirku. Itu juga rumahku, jadi sesuka hatiku ingin kembali kesana.

Aku tidak ingin berdebat dengannya dan aku menatap eomma. Eomma mengangguk, seolah menyetujui omongan putranya.

"Yoong, tidak baik bagi oppamu jika kamu melewati masa setelah melahirkan di rumah kita" ujar eomma dan aku menatapnya kecewa. Eomma adalah wanita modern yang berpikiran kolot, ia akan terjebak dalam mitos kuno yang ntah darimana asalnya.

"Baik, sekarang kalian pulanglah. Jangan menjengukku dan jangan mengurusku. Aku akan melakukan apa pun sendiri" ujarku, eomma menolak untuk keluar. "Pergilah eomma"

"Yoong a, kamu tidak bisa bersikap keras kepala seperti ini terus. Kamu harus tahu apa itu mengalah" ujar eomma "Eomma bukan tidak ingin kamu kembali ke rumah, eomma hanya ingin kamu tahu jika kamu menginginkan keluargamu. Mengalahlah, kembalilah kesana bukan meninggalkannya karena egomu"

Eomma juga melangkahkan kakinya meninggalkanku. Aku menangis, semua orang meninggalkanku tanpa tahu aku membutuhkan mereka. Aku meminta mereka pergi tapi hatiku berkata lain. Aku ingin mereka-aniy lebih tepatnya aku menginginkan Siwon oppa- menemaniku di saat terpurukku.

Aku menangis sampai akhirnya aku tertidur, paginya aku melihat ahjumma jung disini, ia menyusun barang milikku.

"Nona, nyonya Im meminta ahjumma untuk menjemput nona" ujarnya dan aku hanya mengangguk.

Aku mengeluarkan ponselku untuk menelepon Kyuhyun.

***

AUTHOR POV

Kyuhyun tiba di rumah sakit setelah beberapa saat yang lalu menerima panggilan dari Yoona.

"Yoong,,"

"Aku ingin melihatnya" ujar Yoona

"Aku antar kamu kesana" ujar Kyuhyun, ia membawakan kursi roda untuk Yoona supaya wanita itu tidak banyak bergerak.

Yoona meneteskan air mata saat melihat tubuh babynya harus terpasang begitu banyak selang.

"Seharusnya aku lebih memperhatikan jalan, kamu tidak akan begitu menderita" gumam Yoona dan ia semakin keras menangis

"Dia berkembang dengan cepat Yoong, hyung membeli asi dari wanita yang baru melahirkan. Jika kamu bersedia memberikannya, maka hyung tidak butuh wanita lain" ujar Kyuhyun

"Biarlah aku tetap menjadi orang jahat disini" Yoona menghapus air matanya karena melihat Siwon yang berjalan ke arahnya bersama Tifanny.

"Yoong, hyung datang. Sebaiknya pulanglah dengannya" ujar Kyuhyun "Aku akan kembali ke kantor"

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang