04. Pulang Bareng

4.1K 737 88
                                    

Jadi setelah Yedam bilang kalau Seungmin nungguin gue di depan kelas, gue langsung nyusulin dia ke depan. Mengabaikan Sunwoo sama Hwall yang sibuk ngejekin gue di tempat duduknya masing-masing.

"Kenapa manggil?" Tanya gue menatap Seungmin yang ada di depan gue.

Seungmin tersenyum, lagi dan lagi. Bisa gak sih gue minta tolong buat nguruh dia berhenti buat senyum kayak gitu!?

Serius senyumannya itu bisa membuat seseorang menjadi candu.

"Kangen doang hehe."

Gue menatap Seungmin dengan tatapan tidak percaya.

Kemudian dari arah kelas sebelas seseorang berlari-lari dan hampir menabrak bahu gue kalau Seungmin gak narik badan gue mendekat ke dia.

Gue cuma bisa diam mengerjapkan kedua mata dan mencerna apa yang barusan terjadi. Lalu tiba-tiba datang Hyunjin yang ngomel-ngomel ke Seungmin.

"Apaan anying gue ditinggalin malah bermesraan sama kembaran gue." Hyunjin nunjuk gue dan Seungmin, "lo berdua pacaran aja gue restuin kok."

HEH INI HYUNJIN MABOK APA GIMANA??

Menyadari posisi gue dan Seungmin yang berdekatan membuat gue mundur beberapa langkah. "G-gue masuk ke kelas dulu."

Kemudian gue meninggalkan kedua cowok itu dan lebih memilih buat masuk kelas. Gue sadar kok kalau muka gue udah merah banget ini, maka dari itu pas gue masuk gue nutup muka dengan tangan.

Walau gue gak tau itu berhasil atau gak nyembunyiin muka gue.

"Gak jadi piket lo?" Tanya Yedam yang duduk disebelah gue, gue cuma menggelengkan kepala tanpa mau balas menatapnya.

"Kayaknya Seungmin naksir lo deh." Lanjutnya kemudian.

Gue terdiam beberapa saat sebelum menyahut. "Gue juga tau."

Kemudian gue lebih memilih untuk bergabung dengan Nancy yang tengah bergosip ria di belakang kelas.

***

Bel istirahat berbunyi nyaring. Semua siswa maupun siswi sibuk berhamburan keluar kelas setelah merasa lelah belajar selama di dalam kelas.

"Kantin kuy," Nancy menarik tangan gue buat ke kantin. Gue cuma menurut aja pas dia gandeng tangan gue kek gini.

Pas kita melewati kelas XII IPS 1 tanpa sadar tatapan gue dan Jeno bertemu. Jeno yang lagi berdiri di depan kelasnya bersama teman-temannya.

"Wadau ada mantan lewat." Teriak Chenle.

Haechan yang berada disebelahnya pun ikut menyahut, "aduh aduh si Rei tambah manis aja. Sini atuh sama aa Haechan aja."

"Oh mantan kekasihku, jangan kau lupakan aku~" tiba-tiba Mark yang berada disebelah Jeno memetik senar gitarnya dan bernyanyi.

Gue yang jengah mendengarnya langsung menarik tangan Nancy pergi menjauh dari mereka. Sumpah ya, kenapa sih yang namanya mantan itu bajingan semua?

Pas udah agak jauh dari kelas mereka, Nancy noleh ke gue, "lo beneran gak masalaj diselingkuhin sama Jeno? Gue bersedia kok bantuin lo buat ngelabrak Siyeon."

Gue memaksakan buat tersenyum, "Gak papa kok," gue menarik nafas sebentar mengurangi rasa sesak yang ada didalam dada gue, "yah walaupun rasanya memang sakit. Tapi setidaknya gue tau kalau dia bukan cowok baik-baik buat gue."

Mendengar jawaban gue Nancy ikutan senyum kemudian menggandeng gue, "ayo, ayo kita ke kantin!" Teriaknya bersemangat, gue pun ikut tersenyum karena kelakuan random sahabat gue ini.

Pas udah sampai di kantin Nancy celingak-celinguk mencari seseorang, "nah itu dia." Nancy pun narik tangan gue pas lihat temen cowoknya melambaikan tangan ke arahnya.

Bentar, dia kan temen Hyunjin yang kemaren?

"Lama ya Sung?? Maaf yaa tadi Rei sempet digodain sama anak IPS."

Jisung cuma nganggukin kepala mengerti.

Hehehe nyekek temen sendiri dosa gak sih??? Ini serius gue dijadiin obat nyamuk mereka berdua.

"Lo mau pesen apa Rei??? Biar gue yang ngantri." Tanya Nancy.

Gue langsung noleh ke dia, "samain aja dengan lo."

Nancy pun langsung mengangguk dan pergi meninggalkan gue dan Jisung, berdua.

Tiba-tiba datang Seungmin yang membawa makanannya dan duduk disamping Jisung.

Dia menatap gue kaget, "loh ada Rei ya, kok sendiri???"

"Tadi bareng Nancy kok, dia lagi pesenin makanannya." Jawab gue tersenyum canggung. "Eh iya, Hyunjin mana??"

Jisung yang awalnya lagi mainin hp langsung melihat gue, "Tadi bilangnya ada rapat sama anak futsal."

Gue cuma bisa nganggukin kepala mengerti. Sebenernya dulu pas kelas sepuluh sama sebelas gue sama Hyunjin itu sekelas terus.

Gak tau kenapa pas udah naik kelas dua belas kita jadi pisah kelas kayak gini.

Gak lama kemudian Nancy datang membawa makanan gue sama makanan dia, kami pun makan dengan lahap. Sesekali diisi dengan Jisung yang  menggoda Nancy yang duduk didepannya.

***

Hyunjin bilang dia nungguin gue sama temen-temennya di parkiran sekolah.

Nancy nunjuk ke arah parkiran yang ada dideket lapangan voli. "Eh itu mereka, kuy lah samperin."

Gue dan Nancy pun jalan ke arah mereka yang lagi ribut adu bacot.

"Ya elah Bin! Makanya minum susu Hi*lo biar gak jinjit naek motor."

"Ngaca dong Lix, badan lo juga cebol."

"Masih tinggian gue dodol!!"

"WOI BISA DIEM KAGA GUE KAWININ JUGA LO LAMA-LAMA."

"YEU OGAH GUE HOMOAN SAMA CHANGBIN."

"GUE JUGA GAK MAU MONYET!"

Semuanya menatap males kearah Felix, Changbin, dan Jisung yang bentar lagi bakal jambak-jambakan.

"Rei pulang bareng gue ya?"

Reflek gue dan yang lainnya langsung menolehkan kepala dan menatap ke arah Seungmin yang entah sejak kapan udah berdiri disamping gue.

"HAH?????"

TBC

-Aku tidak pernah bosan untuk bertanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
Aku tidak pernah bosan untuk bertanya

Bagaimana, apakah lanjut??

:"""""v

-

©Marklipss2018

Candu | Kim Seungmin (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang