31. Sebuah Tragedi

1.7K 281 9
                                    

Seungmin sedari tadi sibuk mondar mandir membuat Felix yang ada di depannya pusing. Ia melemparkan buku lks miliknya tepat mengenai wajah Seungmin.

Baru saja lelaki itu ingin membuka mulutnya untuk mengeluarkan amarahnya, Felix langsung buka mulut.

"Lo gila apa gimana, pusing gue liat lo mondar-mandir gak ada tujuan."

Mendengar omongan Felix membuat Seungmin mengusap wajahnya kasar. "Gak tau gimana, tapi perasaan gue gak enak dari tadi."

"Lo mikirin Reira?" Tanya Jisung yang baru saja bergabung.

Anggukan dari Seungmin membuat Felix menepuk bahunya, "mungkin cuma firasat lo doang."

"Iya, Syiren gak bakal segila itu buat melakukan tindakan." Ada nada keraguan ketika Jisung mengucapkan hal tersebut.

Membuat Seungmin mengerang frustasi. Bagaimana bisa dulu dia sempat menyukai gadis ular seperti Syiren?

"Hyunjin di mana?" Tanya Seungmin.

"Ke toilet tadi." Felix menatap Seungmin. "Lo jadi pulang bareng Reira?"

Anggukan dari Seungmin membuat Jisung maupun Felix ber-oh ria. Mereka bertiga sedang menunggu Hyunjin yang sedang membujuk saudarinya itu agar mau pulang bersama Seungmin.

Iya, Reira kesal dan ketika Seungmin mendatangi gadis tersebut ke kelas untuk mengajaknya pulang bersama ajakannya langsung ditolak mentah-mentah.

Dan jadilah Hyunjin yang pada akhirnya membujuk kembarannya tersebut.



•--•


"Udah marahannya?"

Diamnya gadis yang ada dihadapannya membuat Seungmin tersenyum. Tangannya terulur mengelus puncak kepala gadis itu dengan sayang.

"Maaf ya, udah menghilang dan gak ngasih kabar."

Reira menganggukkan kepalanya tanpa mau buka suara. Kini posisinya mereka sedang berada di lapangan indoor sekolahnya. Hanya berdua karena Reira yang meminta.

"Jadi... Kenapa jauhin aku?"

Seungmin sempat terdiam. Sedikit ragu, tapi pada akhirnya ia pun buka suara.

"Aku juga gak tau, entah kenapa rasanya untuk sementara aku pengen menjauh dari kamu."

"T--tapi itu keterlaluan, aku kira, aku bikin kamu marah dengan melakukan hal yang gak kamu suka."

Seungmin terkekeh, ia gemas mendengar gadisnya berceloteh panjang tentangnya.

"Habis ini kamu langsung pulang atau masih di sekolahan?"

Reira menatap ke arah sepatunya, "aku masih ada urusan nanti sama anak-anak kelas. Kenapa?"

"Pulang bareng aku aja ya, kamu sama Hyunjin naik mobilkan? Nah biar dia pake motor aku aja nanti."

Reira menganggukkan kepalanya membuat Seungmin tersenyum. Ia bangkit berdiri membuat gadisnya mendongak menatapnya, "nanti pas kamu latihan mobilnya mau aku pake dulu buat ke supermarket yang ga jauh dari sekolah."

"Ngapain?"

Lagi-lagi Seungmin terkekeh, "katanya Hyunjin kamu mau nonton drakor nanti malam. Ya udah, aku mau nyari stok jajan buat kamu ngemil nanti."

Bagaimana Reira tidak jatuh cinta kepada Seungmin, jika lelaki tersebut selalu saja mampu membuatnya jatuh hati dengan semua sikap manis yang mampu membuat jantungnya berdebar kencang.

Ditambah lagi senyuman hangat dari lelaki tersebut, ah sepertinya senyum Seungmin akan selalu menjadi kesukaannya setelah ini.

"Bel masuk sudah berbunyi, ayo aku antar ke kelas."


•--•



"Gimana udah baikan sama Seungmin?"

Gue nganggukin kepala, "iyaa udah. Makasih ya, udah dikasih solusi."

Yedam terkekeh, dia menepuk puncak kepala gue. "Santai aja kalo sama gue, lagian  juga kalo lama-lama berantemnya yang kena malah gue, Sunwoo sama Hwall lagi yang kena amuk lo."

Mendengar apa yang diucapkan oleh Yedam tadi membuat gue terkekeh. Memang benar apa yang dikatakannya barusan.

Kalau gue sedang ada masalah, yang akan menjadi pelampiasan kemarahan gue adalah mereka bertiga.

"Eh, gimana ... Anak-anak kelas udah pulang semua?"

Tanya Hwall yang baru saja masuk ke dalam kelas. Dia tidak mengikuti rapat kelas karena tiba-tiba ia dipanggil oleh guru fisikanya.

Gue yang lagi memasukkan buku ke dalam tas langsung nyaut, "udah kok. Mereka fix semua sama pilihan awal."

Hwall nganggukin kepalanya paham. Pas gue pengen berdiri tiba-tiba ponsel gue bunyi, "eh ngapain Hyunjin nelpon?"

Gue pun mengangkat telpon dari Hyunjin tanpa ragu. "Halo, kenapa bang?"

"Lo dimana?"

Gue ngerutin alis bingung, kenapa nada Hyunjin ketika menelpon gue kali ini terlihat sangat panik.

"Gue masih di sekolah, kena--"

"Seungmin kecelakaan!"

Jantung gue rasanya berhenti berdetak, tanpa sadar ponsel yang awalnya gue genggam kini terlepas dan jatuh ke lantai.

Yedam yang berada di samping gue menoleh kaget. Wajahnya khawatir karena menatap gue yang kini mulai menunjukkan kepanikan.

"Reira lo kenapa?"

"Anter gue ke rumah sakit sekarang."








Tbc

Seungmin kenapa gaes😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seungmin kenapa gaes😭

Siapa yang penasaran sama kelanjutannya????

Candu | Kim Seungmin (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang