08. Menginap

3.3K 568 13
                                    

Setelah kejadian tadi sore, gue dan Seungmin menjadi agak canggung.

Gue juga bingung soal  perasaan gue yang sekarang. Jujur gue nyaman bisa deket sama Seungmin.

Tapi nyaman bukan alasan yang tepat buat jatuh cinta lagi, bukan? Gue gak mau jadiin Seungmin buat pelarian gue dari Jeno.

Gue pengen bener-bener menghapus nama Jeno dari hati gue kemudian gue bisa menyambut cinta dia. Masuk akal bukan?

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar gue yang membuat gue menoleh ke arah pintu. "Rei, ini mama."

Gue pun bangkit berdiri dan membukakan pintu kamar, "kenapa ma?"

Mama masuk kedalam kamar gue terus duduk dipinggiran kasur. Gue pun ngikutin mama dan duduk disebelahnya.

Mama mengelus sayang puncak kepala gue, "Rei besok mama sama papa ke Jepang."

Gue mengerjapkan mata, "Ya terus? Kan biasanya sering ditinggal sama abang dirumah."

Mama tersenyum kemudian dia menggelengkan kepalanya, "tapi sekarang kalian gak berdua doang dirumah."

Gue menyerngit bingung menatap mama, "Maksud mama apa? Kok Rei gak paham."

"Besok anaknya Wonpil sama Rose ikut nginap disini. Soalnya mereka ikut mama sama papa ke Jepang." Jelas mama panjang lebar.

Gue membelalakan mata kaget, "HAH, SERIUS MA?!"

Mama nyubit lengan gue yang bikin gue meringis, "Gak usah teriak juga kali."

"Tapi ma, masa dia nginap disini sih??" Gila aja kalau gue beneran 24 jam ketemu Seungmin terus.

"Kasihan Seungmin, sayang... orang tuanya sering ninggalin dia keluar negeri."

Gue cuma bisa menganggukkan kepala pasrah mendengar penjelasan mama.

Kemudian mama bangkit berdiri, "Kamu tidur sana. Besok kamu sama abang ikut ngantar mama sama papa ke bandara, jangan bergadang." Ucap mama sebelum bener-bener pergi dari kamar gue.

Setelah pintu kamar gue tertutup gue menghembuskan nafas  berat kemudian merebahkan badan gue ke atas kasur.

Gue menatap langit-langit kamar gue, bertemu dengan Seungmin setiap harinya? Bahkan gue gak pernah kepikiran sampai kesana.

Gue belum siap bertemu Seungmin setelah kecanggungan yang kami ciptakan tadi sore.








***





Pagi minggu yang seharusnya gue isi dengan acara tidur nyenyak diatas kasur kesayangan gue hancur tinggal angan-angan doang.

Sekarang gue lagi duduk disebelah Hyunjin yang matanya masih merem melek nahan kantuk.

Sesekali dia menguap dan menyenderkan kepalanya dibahu gue, hampir aja dia meluk gue kalau gak gue getok kepalanya pake kunci mobil.

"Sakit anying!" Seru Hyunjin seraya mengelus kepalanya yang gue getok tadi.

"Lo yang anying! Meluk-meluk diliat orang noh." Beneran gue sama Hyunjin diliatin sama orang-orang.

Mungkin orang-orang pada mikir kalo kita pacaran. Padahal kita kembar, gara-gara gue sama Hyunjin kembar tidak identik jadi orang pasti mikirnya gitu.

Sedangkan Seungmin yang duduk disebelah gue cuma senyum melihat gue dan Hyunjin ribut dibandara.

Kedua orang tua gue sama Seungmin bangkit berdiri buat check-in.

Sebenernya gue udah biasa ditinggal kayak gini. Tapi sekarang rasanya beda. Apalagi tau kalau Seungmin bakal nginap di rumah gue.

Mama nyamperin gue terus memeluk gue, "Kamu sama abang jangan keseringan berantem."

Gue nganggukin kepala terus mama meluk Hyunjin. Sementara papa gue mencium kening gue sayang dan memeluk gue lalu memeluk Hyunjin setelahnya.

"Kamu papa tugaskan jagain Rei." Hyunjin yang diomongin kayak gitu sama papa cuma bisa nganggukin kepalanya.

"Seungmin, kamu jangan bikin repot Hyunjin sama Rei ya. Kalau perlu kamu papa tugasin juga buat ngejaga Reira." Ucap om Wonpil disebelah gue.

Gue cuma bisa tersenyum canggung mendengar ucapan yang om Wonpil ucapkan. Jadi bodyguard gue ada dua mulai hari ini?

Setelah kedua orang tua gue sama Seungmin check-in, kita bertiga jalan menuju ke arah parkiran.

"Min, lo laper kaga?" Tanya Hyunjin yang lagi mainin kunci mobil.

Seungmin nganggukin kepalanya terus dia noleh ke gue, "Lo mau sarapan apa?"

"Apa aja yang penting gak makan hati." Jawab gue random.

Hyunjin yang berada disamping gue pun menoleh ke arah gue dan menyentil dahi gue. "Dih baperan."

Gue meringis mengusap pelan dahi gue yang mungkin udah merah akibat mahakarya Hyunjin kembaran kurang asupan kasih sayang.

"Hyunjin sialan!!!"









TBC

©Marklipss,2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Marklipss,2018

Candu | Kim Seungmin (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang