🌸 Semoga 🌸

103K 7.4K 1.3K
                                    




Kamu sekarang sedang berada di kelas, Duduk sendirian. Netramu memandang ke luar, tepatnya keluar kelas yang memperlihatkan air yang jatuh saling adu cepat menyentuh ke bumi.



Dingin mulai menyelimuti, membuat kamu melipatkan kedua tanganmu di dada. Di ruang kelas hanya menyisakan kamu dan beberapa murid saja. Sebagian dari mereka sudah berhamburan entah kemana. Mungkin kantin, perpustakaan, atau bahkan masjid sekolah. Bahkan teman sebangkumu saja tidak tau sekarang ada di mana.



Hangat. Itu yang kamu rasakan seperti ada benda yang sedikit panas menyentuh pipimu sebelah kanan.



" Ngelamun aja lo entar kalo kesambet gimana. "



Kamu hanya diam tak bergeming bahkan milo hangat yang menyentuh kulit pipimu itu masih berada di tempatnya semula. Tak segera kau ambil.



" Kenapa ? "



" Lo dateng kapan ? ko gue ga tau. "



" Makanya jangan ngelamun di siang bolong, nih gue barusan dari kantin di sana si mingyu lagi baik mau bayarin minuman gue, yaudah ga sekalian pesen buat elo. "



" Thanks ya yi. " Kamu mengambil milo hangat itu dari tangan yiyang, bahkan langsung meminumnya.



Suasana kelas masih sama, sepi. Tak ada suara apapun kecuali bunyi hujan di luar.



" (Y/n) "



" Apa ? "



" Lo udah denger belum soal berita hari ini ? soal rose. "



" Rose anak ipa 1 ? "



Yiyang menganggukan kepalanya.
Mukanya menatapmu lekat, bahkan garis di wajahnya begitu serius.



" Katanya jaehyun dan rose ketahuan pulang bareng kemarin. "



" Terus ? "



" Hah ? kok gitu sih gak ada rasa cemburu atau gimana gitu."



" Ya gue harus gimana sih yi, toh kalo mereka pacaran juga ngaruhnya ke gue apa. "



" (Y/n) lo kan suka sama dia "



kamu reflek membekap mulut yiyang karena sadar ia setengah berteriak dan takutnya anak - anak kelas tau kalau kamu juga sama seperti mereka.



Mengagumi seorang ketua osis yang entah benar apa tidak tengah menjalin sebuah hubungan dengan anak ipa 1. Tekankan itu hanya gosip semata belum fakta.



" Bisa enggak sih yi ga usah teriak gitu, entar yang lain denger gimana. "



" Habis nya elo sih santai banget denger soal jaehyun. "



" Ya emang harus gimana. "



" Kenapa gak lo kejar jaehyun kaya mereka - mereka ? "



" Ngejar jodoh orang maksud lo ? "



" Kalo jaehyun bukan jodoh orang tapi jodoh elo gimana "



Dalam hati kamu berharap bisa mengubah kata jodoh elo jadi benar benar jodoh kamu.



Jaehyun itu ibaratkan doa yang ingin kamu ubah dari mungkin menjadi semogakan. Dari dia yang mungkin jodoh kamu dengan doa yang selalu kamu jabarkan semoga dia yang jadi jodoh kamu.



" Ih kok bengong lagi sih kan gue nanya. "



Kamu hanya tertawa melihat wajah yiyang yang cemberut.



" Nanya apa sih yi kan gue udah jawab. "



" Lo bener bener ya, kuy lah sholat mau ashar nih bentar lagi juga pulang "



Kamu dan yiyang berbarengan keluar kelas menuju masjid sekolah untuk sholat.



Suara adzan sudah berkumadang, dari suara nya saja sudah bisa di tebak kalo itu taeil yang sedang berkumandang.



Tampa sengaja juga kamu melewati kelas jaehyun dan rose, ya mereka teman sekalas yaitu ipa 1. Matamu sesekali sepanjang jalan melirik ke arah kelas, mencari sosok itu.



Sosok yang membuat kamu selalu menyebut namanya di setiap doa yang kamu panjatkan. Tetapi nihil di dalam kelas hanya ada rose dan kawan kawanya saja.



" Yi lo dulua aja tali sepatu gue lepas, nanti ambilin mukenah buat gue ya. "



" Oke. "




Kamu berjalan ke arah tangga dan duduk di barisan paling atasnya. Matamu fokus membenarkan tali sepatumu yang panjang.



" (Y/n) "


tanganmu berhenti mengikat, kamu mengenali suara yang memanggilmu barusan.



Suara yang menyapamu ini adalah suara orang yang hari ini kamu cari - cari sedari tadi.



" Eh jae kenapa ? "



" Lagi ngapain ? "



" Ini tali sepatunya lepas. "



" Oh, sholat ga ? "



" Iya sholat, kenapa ? "



" Kalo sholat ayo bareng - bareng soalnya hari ini jadwal gue yang jadi imam. "



" Ah iya jae ini mau kesana ikat tali dulu. "



" Muka lo kok merah, lo sakit ?"



" eh gak ini itu apa panas jae, iya panas makanya merah " Tangan kanan jaehyun memegang tagan kanan kamu.


Boleh gak sih kamu minta saat itu juga Allah berhentiin waktunya. Pengen banget kamu natep wajah jaehyun yang lagi duduk di samping kamu ini lebih lama.



Sumpah ya dari awal masuk putih abu - abu kamu kenal jaehyun karena gak sengaja ikut padus sampai sekarang wajahnya bagai obat yang buat kamu semangat kalau sedang dalam mood buruk. Bisa di bilang vitamin banget.



" tangan lo dingin gini lo bilang panas ? "



" Jae katanya jadi imam itu mereka kek nya nungguin. "



" astagfirllah lupa, gue duluan ya. " Jaehyun melepas tangan mu dan berlari kecil ke arah masjid.



" iya jae " teriakmu



" Hmm padahal habis di pegang pengenya gak kebasuh air, kan mayan bekas di pegang calon Imam masa depan barusan "




Sekarang kamu bisa bernafas lega, setidaknya jaehyun sudah jauh meninggalkanmu. Kalau saja masih ada di samping kamu mungkin saja kamu sudah tidak bisa menahan nafas lagi.



Muka kamu merah bukan karena panas itu hanya akal - akalan bodoh kamu saja mendengar penuturan jaehyun yang mau jadi imam.



Siapasih orang nya yang gak seneng liat jaehyun jadi imam ? masyallah banget kan.



" astagfirllah nanti gue sholat bukan karena Allah lagi, entar gak fokus lagi gara - gara jaehyun jadi imam "




" astagfirllahaladzhim " katamu sambil berlari ke arah masjid.






















TBC

Yeah first chapter.

Vote & Comen ✊🏻

Sorry kalo ada typo ✌

NCT Husband Series 💚 Jung Jaehyun 💚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang