***

5.3K 226 2
                                    

Prilly masih saja menangis. Entah kenapa air matanya tak mau berhenti. Prilly memegang dadanya yang terasa sesak, ia seperti kehabisan udara. Sedangkan ali hanya berdiri menatap prilly datar. Apa hati ali tak bergetar melihat perempuan yang ia cintai menangis di depanya. Tanpa sepatah katapun ali keluar dari kamar meninggalkan prilly yang masih terisak.

Ali berjalan ke ruang kerjanya. Dia memukul dinidng tanpa memerdulikan kondisi tangannya yang mulai merah. Dia mengobrak-abrik apa saja di dekatnya. Ali duduk di sofa sambil mengacak-acak rambutnya.

AAAARRRRGGG

Ali memukul sofa disampingnya. Sekarang ia tampak acak-acakkan. Jas yang tadi ia kenakan sudah terbang ke lantai. Kemejanya sudah kucel banget.

Kenapa semua jadi gini sih.
Kenapa gue mudah marah kek gini.
Sebenernya gue kenapa ?
Seharusnya gue ngak nuduh prilly.
Baru kali ini gue lihat prilly semarah itu gumam ali sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

Ali tak sanggup melihat prilly. Ia malu menampakkan wajahnya di depan prilly setelah membuat prilly menangis. Tapi ali mengkhawatirkan prilly sebelum ia pergi prilly masih menangis. Ali melangkah ke arah pintu ruang kerjanya dan membuka pintu pelan. Ali berjalan mendekat pintu kamarnya. Ragu-ragu ali membuka pintu yang tadi ia tutup keras. Ia teringat satu jam lalu membentak prilly.

Ternyata prilly tertidur di sofa yang tadi ia duduki. Tampaknya ia kelelahan menangis sampai tertidur. Ali mendekat ia merasa sangat bersalah membuat prilly seperti ini. Ia merasa menjadi suami ngak berguna.

Pelan-pelan ia mengangkat tubuh mungil prilly. Ia masih bisa melihat bekas tangis prilly. Hidung merah prilly.

Aku minta maaf batin ali lalu mencium kening prilly lama.

Kemudian ali berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang terasa lengket. Tak lama ali keluar lalu beranjak ke lemari ia membuka lalu menutup, membuka lagi lalu menutupnya lagi. Ali terlihat sedikit bingung mencari celana pendeknya. Kenapa ia jadi asing dengan lemarinya sendiri. Ternyata ia sudah terbiasa dengan prilly yang selalu menyiapkan baju untuknya. Akhirnya ali sudah menemukan celana pendeknya dan langaung ia pakai.

Waktu makan malam pun tiba tapi prilly belum bangun juga. Ali berniat membangunkan prilly. Ia duduk di samping prilly tidur. Ia memegang lengan prilly ,memandang perempuan yang sempat membuatnya bahagia dan membuatnya hancur. Ali memegang pipi prilly yang kini terlihat sedikit tirus. Lalu ia memegang paha prilly. Wanitanya terlihat semakin kurus. Wajahnya terlihat kelelahan.

Ali tak tega membangunkan prilly jadi ia membiarkan prilly tetap tidur. Ali tidur disamping prilly. Ia menatap lekat wajah istrinya. Meski terlihat lelah tapi tetap terlihat cantik. Prilly memperbaiki posisi tidurnya menjadi menghadap ke ali. Ali bersyukur bisa melihat wajah prilly lama setelah beberapa hari ia diami.

CERITA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang