kehilangan.

7.1K 225 0
                                        

Seperti biasanya pagi ini prilly menyiapkan sarapan. Ia tidak akan meninggalkan kewajibannya untuk melayani ali. Selesai menyiapkan kamar prilly melangkah ke atas untuk ke kamarnya. Ia memegang handel pintu kamarnya, ragu untuk membuka pintu coklat didepannya. Prilly menghela nafas berkali-kali. Prilly tak berani menatap ali setelah kejadian semalam ia minta cerai. Mau gimana lagi ia masih menjadi istri ali dan wajib untuk menyiapkan semua keperluan sang suami.

Prilly melangkahkan kakinya berat. Sesampainya di dalam kamar prilly membeku melihat ali menatapnya tajam dan menusuk.

"Kenapa semalem tidur di kamar tamu?" Ucap ali dingin. Semalem ali mencari prilly ternyata prilly tidur di kamar tamu tapi ia enggan untuk memindahkan prilly ke kamar mereka.

"A......aku cuma mau sendiri"ucap prilly gugup.

"K.........kamu ngak kerja?" Tanya prilly pasalnya ia melihat ali memakai baju santainya.

"Berangkat siang" jawab ali dingin. Prilly mendengar nada bicara ali mendadak merinding. Sekarang suara ali sangatlah menyeramkan.

"Aku udah siapin sarapan kamu, kalo mau sarapan langsung kebawah aja. Aku mau nyiapin keperluan kantor kamu" meski suasana terasa mencekam prilly berusaha senormal mungkin.

Prilly merasa kaku menyiapkan semua keperluan ali karena semua kegiatannya tak luput dari tatapan tajam ali.

"udah aku siapin semua,aku kebawah dulu" ucap prilly sambil membawa dres, sepatu, tas dan beberapa make up.

"Berhenti" suara ali bagai petir sangat menakutkan.

Ali mendekat ke arah prilly " kenapa kamu bawa semua ini" ali menatap tajam prilly kemudian melirik sekilas ke arah tangan prilly.

"A......a..aku mau keluar" ucap prilly takut.

"Oh" ucap ali cuek dan berlalu dari hadapan prilly.

Prilly sebenernya tak tega menyakiti ali lebih lama lagi. Tekatnya sudah bulat, dia yang memulai dan dia juga yang haris mengakhiri.

Prilly melangkah gontai keluar rumah. Di depan rumah ia berpapasan dengan pak ucok.

"Mau kemana nyomud?" Pak ucok tersenyum kearahnya.

"Mau keluar sebentar pak, saya pergi sendiri aja"  ucap prilly ramah.

"Beneran ngak mau dianter aja nyomud?" Sekali lagi pak ucok meyakinkan.

TIN TIN

Prilly menoleh ke luar rumah. Ia melihat Mobil BMW hitam menepi di depan rumahnya.

"Nah itu udah di jemput pak, saya duluan ya" prilly tersenyum ke arah pak ucok lalu melangkah keluar rumah. Tanpa ragu prilly langsung masuk ke dalam mobil tersebut.

"pagi."sapa pemilik mobil setelah prilly masuk ke dalam mobil.

"Pagi juga,, aku udah ngabarin lia" balas prilly.

"Yaudah kita langsung ketempat janjian nih?" Tanya pemilik mobil mulai melajukan mobilnya.

"Iya tuan rasya yang terhormat" ucap prilly diakhiri kekehan kecil.

Hari ini prilly, lia dan rasya janjian untuk makan-makan karena rasya berhasil dalam proyeknya dan client nya suka dengan hasil kerja rasya.

Tak lama mobil yang di tumpangi prilly dan rasya berbelok ke parkiran mall. Mereka berdua langsung melangkah masuk ke dalam mall. Mereka janjian ketemuan di depan bioskop.

"Haaaaaaaai" sapa lia sesampainya prilly dan rasya di depan bioskop. Lia bercipika-cipiki dengan prilly.

"Yaudah yuk lamgsung masuk aja, udah gue beliin tiketnya" ajak lia menarik prilly dan rasya.

CERITA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang