cinta?

6.4K 270 15
                                    


KOMEN BAWEL YAAA.....
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AKU.

Kini ali mengendarai mobil menuju rumahnya. Entah hari ini ia sangat ingin pulang cepat. Tak lama ali memelankan mobilnya dan memasuki rumah berpagar tinggi. Tentu saja rumahnya. Dahinya mengrenyit melihat mobil audy hitam terparkir di halaman. Ia langsung memarkirkan mobilnya dibelakang mobil tersebut dan langsung keluar.

Ia berjalan melewati mobil tersebut lama. "bunda" gumamnya. Ia melangkah memasuki teras rumah,sesampainya di didepan pintu ia bisa melihat bunda dan istrinya ngobrol serius. Terlihat prilly menunduk tapi tak jelas kenapa karena prilly duduk membelakangi ali. Ali mulai melangkah masuk namun langkahnya terhenti saat mendengar mertuanya.

"kalo dari awal kamu ngak cinta sama ali seharusnya kamu nolak perjodohan ini" bunda ully menatap putri kesayangannya.

Prilly tak berani menatap bundanya. Ia tak kuat melihat wajah kecewa wanita yang paling disayanginya.

"kenapa kamu nutupi semua ini dari bunda?" tanya bunda ully memegang kedua lengan prilly erat.

Prilly menggeleng. Ia sungguh tak berani menjawabnya.

"jawab bunda prilly latuconsina" ucap bunda ully tegas. Ia semakin mengeratkan pegangannya di lengan prilly. Sedangkan prilly tersentak kaget mendengarnya, ia tahu persis kalau bundanya marah. mungkin sangat marah karena bundanya sampai memanggil nama lengkapnya. Ali hanya dian mematung. Ia bingung harus bagaimana. Ingin ia merengkuh tubuh istrinya tapi ia tak enak dengan mertuanya.

Prilly mengusap kedua pipinya pelan. Perlahan ia mengangkat kepalannya memberanikan menatap wajah bundanya. "illy cuma mau liat ayah sama bunda bahagia dengan illy menikah dengan ali" seru prilly pelan. Dan lagi air matanya berlomba-lomba ingin keluar.

Bunda ully menggeleng kecil. Ia tak habis fikir memikirkan jalan fikiran putri sulungnya ini. "ayah sama bunda cuma mau yang terbaik buat anak-anaknya. kalo kamu dari awal bilang enggak pasti ayah sama bunda bisa ngerti" bunda ully mengelus lengan kiri prilly. " kalo kayak gini kamu nyakitin diri kamu sendiri. apalagi ali, dia pria baik ngak sepantasnya kamu buat dia kecewa seperti ini. Ali cinta banget sama kamu tapi kamu malah berbohong sama dia. Jujur  bunda sangat kecewa sama kamu. sebelum ayah tahu masalah ini lebih baik kamu sama ali pisah aja" jelas bunda ully yang membuat prilly sangat kaget. bagaimana bisa bundanya menyurus ia berpisah dengan ali.   

Prilly menggeleng kuat. Hatinya perih mendengarnya. Air matanya semakin deras. Sedangkan ali semakin mematung ditempatnya. kakinya terasa melemas tak kuat menyangga tubuhnya. Ia tak akan bisa berpisah dengan prilly. ia sangat mencintai istrinya.

Bunda ully memegang kedua pipi   prilly agar bisa melihat wajah putrinya ini. "ini semua buat kebaikan kalian. kamu ngak harus bohong lagi dan ali ngak akan kecewa lebih lama. Kamu bayangin kalo kamu ada diposisi ali. Pasti kamu marah dan benci tapi ali dia tetap sayang bahkan cinta sama kamu. Ali pria baik pril" bunda ully memberi pengertian. keduanya belum menyadari keberadaan ali.

Prilly menggeleng kuat, kedua tanganya menurunkan tangan bundanya dan menggenggamnya kuat. "illy tau illy salah bun. tapi illy ngak mau pisah sama ali. hikz illy sayang sama ali bun, hukz illy mohon jangan pisahin illy sama ali. illy pengen nikah sekali seumur hidup dan illy cuma mau sama ali bun"ucap prilly penuh mohon ke bundanya dengan air mata yang berlomba-lomba untuk keluar. Tak sengaja bunda mendongak dan melihat arah pintu. Bunda sedikit terkejut melihat ali dengan mata merah berdiri di depan pintu.

Bunda ully mengelus rambut panjang prilly sayang. ia dapat melihat pancaran kasih sayang dimata ali. Ali sangat mencintai putrinya. Prilly memeluk bundanya erat, sedangkan bunda ully terus menatap ali. Ali hampir saja menitihkan air matanya. Ia tersenyum ke arah mertuanya.

Ali memutar tubuhnya keluar rumah. Ia terduduk di kursi teras rumahnya, menunggu sampai prilly tenang baru ia akan masuk rumah. Merasa cukup lama ali masuk rumahnya sembari mengucapkan salam "assalamualaikum" ali mulai masuk ke dalam rumah.

Prilly yang mendengar buru-buru merapikan penampilannya. ia tak mau ali melihatnya habis nangis. "waalaikumsalam" jawab prilly dan bunda ully bebarengan. Prilly langsung berdiri menyambut ali dan langsung menyalimi ali. Ali membalas dengan mengecup singkat kening prilly.

Sedetik kemudian ali menyalimi mertuanya "bunda sendiri kesini? ayah kemana?" tanya ali sembari duduk di singel sofa berhadapan dengan Prilly dan bunda ully.

Bunda ully tersenyum singkat "iya bunda sendiri, ayah bantu tetangga nanti malam ada acara. kamu kok udah pulang li?" bunda ully melirik prilly.

Ali menggaruk tengkuknya yang tak gatal, lalu ia menyengir "pengen cepet pulang aja bund".

Bunda ully hanya mengangguk paham. Ali melihat prilly yang menunduk,dahinya mengerut heran. "sayang tolong tarus tas sama jas aku ke kamar ya trus tolong kamu siapin buat aku mandi ya" ali tersenyum manis ke arah prilly. mendengar itu prilly langsung mendongak dan mengangguk mengerti. Tanpa babibu prilly langsung mengambil jas dan tas ali untuk ditarusnya di kamar.

Ali melihat prilly,memastikan prilly sudah naik ke lantai atas. "bund ali tahu bunda mau yang terbaik buat prilly sama ali. ali tahu bunda sayang sama kita berdua. kalo boleh jujur ali bahagia dengan prilly. ditanya kecewa, ali sempet kecewa tapi ali sadar ini semua udah jalannya takdir. yang ngebuat ali sadar kalo prilly wanita hebat yang untuk mendapatkannya butuh usaha keras. mungkin sekarang prilly belum cinta sama ali, tapi ali akan usaha buat prilly cinta sama ali. Ali mohon bunda jangan pisahin ali sama prilly. prilly sangat cinta sama prilly bund. Ali janji akan buat putri bunda bahagia" tutur Ali menggenggam kedua tangan mertuanya untuk meyakinkan kalau ia serius.

Bunda ully menarik ali kedekapannya. Ia terharu mendengarnya sampai menitihkan air mata. Ia tak menyangka putrinya dicintai pria yang sangat mencintai putrinya. Tangannya mengelus kepala ali lembut "makasih, kamu sabar mengahadapi sikap prilly. Bunda percaya sama kamu. illy sangat beruntung memiliki suami kayak kamu" bunda ully merenggangkan pelukannya. Bunda ully menghela nafasnya berulang kali sebelum merapikan bajunya dan berdiri. "bunda ngak bisa berlama-lama. bunda izin sama ayah cuma sebentar. Bunda titip putri bunda ya" bunda ully menepuk pelan pundak mantunya itu. Ali tersenyum "pasti ali jagain bund" saat bersamaan prilly datang dan langsung melangkah cepat melihat bundanya yang berdiri.

Prilly memeluk lengan bundanya " bunda mau pulang? kok cepet siiiih prilly masih kangen" rengek prilly. bunda ully tersenyum melihat tingkah putrinya tadi nangis- nangis sekarang manja banget. "bunda cuma izin sebentar sama ayah" jelas bunda ully mengelus kepala prilly sayang. prilly langsung cemberut "kalo gitu prilly anter sampek depan" bunda ully mengangguk.

Sekali lagi bunda ully memeluk putrinya "jadi istri yang nurut sama suami. saling terbuka jangan ada yang ditutup-tutupi" prilly mengangguk mengerti "bunda pulang dulu. ali bunda titip putri bunda ya" bunda ully menatap ali "pasti ali jaga bund" ali merangkul pundak prilly erat sambil tersenyum kearah bunda yang mulai masuk ke dalan mobil. Tangan bunda melambai sebelum keluar gerbang.

Keduanya menatap mobil yang membawa bunda ully menjauh. Ali masih betah merangkul prilly,sedangkan prilly menyenderkan kepalanya di dada bidang ali. Ali mengelus bahu prilly, kemudian mengajak prilly masuk ke dalan rumah.

##########

CERITA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang