Sore ini keduanya terlihat memasuki gedung tempat diselenggarakan tausyah dengan busana muslim. Ali dengan baju koko warna biru muda sedangkan prilly dengan baju gamis dengan warna yang senada dengan ali. Keduanya terlihat harmonis. Semakin kesini prilly semakin mantap memakai hijab, semua pihak keluarga sangat mendukung apa lagi sang bunda.
Prilly dan ali mulai bersaliman dengan penerima tamu. Prilly mengatupkan tangannya di depan dada saat melihat sang penerima tamu ada yang laki-laki. Senyum manis tak pernah luntur diwajah ayu prilly ketika tatapannya bertemu dengan peserta lainnya. Kebanyakan dari semua peserta masih muda-muda, sesuai dengan tema tausyah hari ini PACARAN SETELAH NIKAH. jadi kebanyak dari pasangan suami istri muda. Prilly menoleh ke arah sampingnya "aku kesana dulu ya" izin prilly sambil tersenyum ke arah ali. Karena tempat duduk pria dengan wanita dipisah.Ali hanya menganggung "nanti kalo acaranya udah kelar kamu jangan keluar dulu, aku tunggu disini" ingin ia mencubit kedua pipi chubby prilly karena saking gemasnya tapi ia sadar ini tempat umum. "yaudah gih kami cari tempat duduk, hati-hati" pesan ali. Prilly hanya menganggung kemudian memutar tubuhnya berjalan ke arah kursi kosong yang ada dibagian tengah. Memang semenjak prilly mantap ingin hijah ia mulai rajin mengikuti pengajian, komunitas muslimah, dan acara-acara islami lainya. Bahkan ia juga ikut komunitas istri muda,cuma iseng sih tapi ternyata banyak manfaatnya seperti hari ini ia mendapat informasi kegiatan ini dari komunitas itu. Banyak juga temannya sekomunitasnya yang menghadiri acara ini, jadi tak perlu susah-susah ia mencari teman ngobrol.
Biasanya prilly datang ke acara seperti ini sendiri, karena ali yang sibuk di kantor. Tapi kali ini acaranya diwajibkan membawa pasangan karena pembahasannya mengenai lika-liku rumah tangga.
Acaranya hanya berlangsung selama satu setengah jam. Kini para hadirin mulai berhamburan keluar dan ada yang masih asik ngobrol. sedangkan prilly memilih segera pulang takutnya ali menunggunya. prilly memalingkan wajahnya ke Risa "ayo ris kedepan" ajak prilly yang mulai berdiri dan menata kerudungnya sebentar. Sedetik kemudian Risa juga ikut berdiri " acaranya seru ya.. pengen ikut kalo ada lagi" oceh risa sembari berjalan. Prilly aku acaranya sangat seru dan tidak membosankan "iya.. tapi kak Mara sama Endah kok ngak ikut?" prilly melihat sekilas ke arah risan dan kembali fokus kedepan. Kedunya berhenti beberapa meter dari ali yang sedang menunggu prilly "katanya sih ada acara keluarga padahal sayang banget mereka ngak bisa ikut" ucap risa dengan bibir yang ia kerucutkan. "tuh udah ditinggu aku duluan ya Evan nunggu aku dimobil, assalamualikum" pamit risa "wa'alaimussalam" jawab prilly kedunya bercipika-cipiki sebelum berpisah. Prilly melambaikan tangannya ke arah risa yang mulai menjauh. semuanya tak luput dari pandangan ali. Prilly berbalik ke arah ali dan berjalan mendekat dengan senyum lebarnya. "ayo kita pulang" girang prilly tepat didepan ali. Ali terkekeh kecil melihatnya ia mengelus pucuk kepala prilly sebentar " cari makan dulu yuk laper" ajak ali yang langsung diangguki prilly.
Kini keduannya mulai memasuki cafe langganan mereka. Mereka memilih tempat duduk dekat kaca tempat favorit mereka disini. karena langsung berhadapan dengan Taman kota dan jalan raya. Tak lama makanan yang mereka pesan datang. Seperti biasanya prilly memesan menu kesukaanya namun, setelah pesanannya tersaji ia malah memandangnya jijik. Ali mengerutkan keningnya melihat ekspresi prilly "kamu kenapa kok gitu banget?" tanya ali keheranan.
Sebenarnya ali sengaja mengajak prilly makan disini, karena beberapa hari belakangan ini prilly kehilangan nafsu makannya.Biasanya prilly langsung menyantap makanan kesukaanya ini kenapa sekarang dia enggan untuk menyantapnya. Prilly menggeleng lemah "enggak tahu tiba-tiba enek aja liatnya". ali tersenyum kecil lalu mengelus tangan prilly yang ada di atas meja "mau pesen yang lain? atau kamu mau coba punya aku" tawar ali penuh pengertian. Sekali lagi prilly menggeleng "kamu mau makan apa? dari kemarin kamu kayak ngak nafsu makan" meski ali sibuk di kantor tapi ia tak pernah absen memperhatikan istrinya ini. Prilly mengembungkan pipinya "emmm aku pesen red velvet aja deh".
"kamu ngak papa makan yang manis-manis kamu belum makan lo"
"enggak papa kok dari pada perut aku ngak keisi sama sekali" prilly memanggil pelayang dan memesan red velvet roti kesukaanya. Dan semoga ia bisa tergugah untuk memakannya. Tak lama pesenan prilly datang "selamat menikmati" ucap pelayannya sebelum menghilang. Prilly tersenyum dan mengangguk, sedetik kemudian prilly fokus dengan kuenya dan menghiraukan ali yang menatapnya sambil tersenyum manis kearahnya. Kini ali sedikit lega seenggaknya perut prilly terisi. Ia hanya takut magh prilly kambuh. Prilly meminum tetes terakhir dari gelas minuman yang ia pesan.
"udah?" tanya ali melihat prilly menaruh gelas jus mangganya. Prilly mengangguk antusias "udah, alhamdullilah" prilly tersenyum kearah ali. Senyum diwajah ali tak pernah luntur melihat tingkah menggemaskan istrinya. Ali segera membayar bill dan keluar cafe dengan tangannya yang menggenggam tangan prilly. Sangat cocok. Tangan mungil prilly sangat pas digenggam tangan kekar ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA KITA
FanfictionSebenarnya cerita ini harus direvisi banget, ini cerita pertama aku jadi masih payah banget. Maaf. Pernikahan yang dilaksanakan karena perjodohan ini harus diterima aliando syarief dan prilly latuconsina. mau tidak mau mereka harus menerimanya. "a...