epilog

5.7K 194 1
                                    

Epilog?
tapi
enggak

















males ah







jangan lupa vote yaaaa









jangan lupa komen bawel















maaf kalo gaje












kebawah terus









💙

Hari ini hari penting bagi ali. Karena perusahaanya berhasil menambah cabang di pulau kalimantan dan sulawesi dan tentunya banyak menyedot tenaga kerja. Bisa mengurangi angka pengangguran. Siang ini Ali mengadakan syukuran kecil-kecilan di kantin perusahaanya. Senyumnya tak pernah lepas dari wajah tampannya memerima selamat dari karyawan-karyawannya. Tak lupa prilly yang sedari tadi disamping ali ikut bangga dengan suaminya. Ali mengeratkan genggamannya di tangan prilly.

"selamat ya bro, niat baik lo tercapai, sukses terus" kevin memeluk ali sebentar. "makasih berkat bantuan elo juga" Tangan kanan ali meninjuk lengan kevin. Tak lama tawa keluar dari keduanya. Prilly yang melihat tawa Ali ikut terkekeh kecil. Kedua sahabat itu larut dalam cerita mereka saat memulai pembangunan kantor cabang. Prilly mendekati kedua sahabat itu "ceritanya di lanjut nanti aja, lebih baik sekarang kita mulai acaranya" saran prilly. Keduanya menganggung "kalo gitu kesana yuk" Ali menunjuk panggung kecil yang sengaja disediakan. Ali naik ke panggung dan menyampaikan terimakasih dan rasa syukurnya.

Akhirnya acara berjalan dengan lancar, meskipun yang diundang hanya karyawan kantor tetap saya meriah. Mengingat karyawan di kantor ali lumayan banyak. Kini ali dan prilly sudah sampai dirumah mereka. Keduanya berjalan beriringan ke kamar mereka. Sesampainya di kamar prilly menghapus make up yang menempel diwajahnya. Sedangkan ali duduk di sofa sambil memejamkan matanya. Prilly tersenyum melihat suaminya dan berjalan mendekat. Dengan telaten ia melepas jas yang masih melekat di tubuh sang suami. Ali hanya menurut tanpa membuka matanya. Kemudian tangan prilly  melepas dasi yang melilit leher ali pelan, kemudian ia taruh di sofa sampingnya. Dengan manjanya prilly memeluk ali dan menyenderkan kepalanya di dada bidang sang suami. Tangan kekar ali langsung merengkuh tubuh bungil sang istri sayang. "selamat ya kamu berhasil membangung kantor cabang dan bisa menyedot tenaga kerja" gumam prilly yang mengeratkan pelukannya. Ali mengecup pucuk kepala prilly berkali-kali "semua itu ngak akan bisa aku capai tanpa ada semangat dan doa ari kamu". Tak menjawab prilly semakin menghirup dalam aroma Ali yang sampai kini jadi candunya.

Prilly mendongak melihat Ali yang masih memejankan matanya "aku mau kasih kado buat kamu. mau ngak?". Kelopak mata Ali terbuka dan menampakkan bola mata hitam legam milik ali. Tatapan mereka bertemu, lama menikah tak menyurutkan rasa cinta keduanya. Semakin hari rasa cinta itu semakin tumbuh membesar. "apa kadonya?" tanya ali penasaran. Matanya berbinar menanti kado dari Prilly. Prilly tersenyum lebar wajahnya tak bisa menyembunyikan kebahagiannya. Prilly membenahi letak duduknya menjadi bersender di bahu ali. Tangannya menarik tangan ali ke perutnya "kamu akan jadi ayah". Ali diam tak lama senyum bahagia hadir diwajahnya.Setitik air mata keluar dari matanya tak bisa dipungkiri ia sangat senang.  "beneran?" tanya ali meyakinkan. Prilly mengangguk, tangannya terangkat mengelus rahang ali. Tangan kekar ali mengelus perut prilly yang masih rata. Ali menarik prilly ke pelukannya. Sedetik kemudian ali bangkit yang menggendong prilly. Ia membawa tubuh sang istri berputar-putar seakan tubuh prilly kapas.

Ali menurunkan tubuh prilly pelan. Kemudian ia jongkok di depan prilly mencium perut rata prilly. "assalamualikum anak ayah lagi ngapai di dalem?" Tanya ali seolah berbicara dengan janin di perut prilly. "alhamdulillah...kita harus ngabarin semuanya" ucap Ali semangat. Prilly menggeleng kecil melihatnya "nanti malam aja, kan nanti ada acara makan malam keluarga,sekarang tidur yuk aku capek" rengek prilly menggoyang-ngoyangkan lengan ali. Ali terkekeh melihat sifat manja prilly. Ali menarik hidung prilly pelan "ganti baju dulu, baru tidur". Prilly menurut ia mulai bangkit dan melepas jilbabnya. Menggerai rambutnya yang terawat meskipun ia memakai jilbab. Ia mengambil baju santainya dan berlalu ke kamar mandi. Dan tak lama pintu kamar mandi berdecit menperlihatkan prilly yang membawa bajunya tadi dan menaruhnya dirak baju kotor.

Kini gantian ali yang masuk ke kamar mandi. Menganti baju tak butuh waktu lama. Ali melirik jam dinding menunjukkan pukul dua siang. Ali mendekat ke arah prilly yang duduk bersender di kepala ranjang. Prilly merubah posisinya baringan disamping ali. Ia memeluk erat perut ali dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang ali. Menghirup dalam aroma khas ali. Ia sangat suka pria yang wangi jadi tak jarang ia sering nyempil-nyempil menghirup aroma tubuh ali. Menurutnya Ali, selalu wangi meskipun habis olah raga tidak ada rasa jijik ia tetap memeluk erat dan menghirup aroma ali meski keringat sebesar biji jagung di keningnya.

Ali mengelus rambut prilly sayang. Sesekali ia mengecup pucuk kepala prilly. Ia semakin merapatkan tubuhnya kearah prilly. Ali membenamkan kepalanya di rambut prilly. Hal yang paling ali suka menghirup wangi strowberry sampoo prilly.

"makasih selama ini kamu masih betah buat ada disamping aku" gumam ali mengeratkan pelukannya.

Prilly menggerakkan kepalanya pelan "apaaan siih".

Tangan ali masih setia mengelus rambut panjang prilly "aku bersyukur banget punya istri kayak kamu, perhatian, sabar, pemaaf, betah ngadepin sikap aku yang aneh, aku cinta sama kamu. semakin hari aku semakin tambah cinta sama kamu. semoga hanya maut yang memisahkan kita." Ali mencium pucuk kepala prilly lama.

Dalam rengkuhan ali, prilly mengangguk. Tak lama prilly mendongak menatap wajah tampan ali dari bawah. Tetap tampan. "aku juga bersyukur banget punya suami kayak kamu pokoknya aku ngerasa jadi perempuan paling beruntung di dunia ini. Aku juga cinta sama kamu. maafin kelakuan ku dulu. tapi yang harus kamu tahu aku cinta sama kamu" tangan prilly mengelus pipi ali lembut. jarinya berjalan ke arah alis tebal ali kemudian mulai turun-turun sampai di bibir berisi milik ali. Bibir yang selalu mengecupnya lembut. Tak lama tangan prilly turun dan memeluk Ali kembali. keduanya mengeratkan pelukannya. Terlihat sangat nyaman dan menenangkan tak lama keduanya terbang ke mimpi mereka masing-masing.

Takdir tak ada yang bisa menjamin.
tak bisa dihindari.
mereka yang tak pernah bertemu sebelumnya, kini menyatu tak bisa dipisahkan.
sungguh indah skenario allah mempertemukan umatnya.

CERITA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang