XI

86 8 0
                                    

"Ledekan"

◻⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜◻

"PAGI TAYLOR!!" Sapa Joe dengan suara menggelegar. Beruntung didalam kelas hanya ada Taylor seorang. Yang lain sepertinya belum datang, jika sudah ada murid lain, Joe dan Taylor pasti kena omel karena kebisingan yang Joe perbuat. Dan juga perlu kalian ketahui, ini adalah rekor paling pagi Taylor datang ke sekolah. Entah kenapa pagi ini ia sangat semangat berangkat sekolah.

Melihat Joe datang, senyum Taylor langsung mengembang. Pria pirang tersebut kini menghampiri Taylor dan duduk disebelahnya. Ia menarik kotak yang sejak kemarin mereka ributkan dari hadapan Taylor.

"Kau sedang apa? Dari kemarin kau meneliti lubang gembok ini terus, tapi sepertinya tidak menemukan sesuatu" Joe mengangkat gembok yang masih menggantung di kotak tersebut.

Mendengar ucapan Joe, Taylor tersenyum licik. "Kau salah!! Hari ini aku menemukan suatu petunjuk dari gembok ini" bisiknya sambil mengangkat angkat kedua alisnya.

Joe menganga, "woow tunjukan apa petunjuk itu!!"

Taylor melepas gembok tersebut dari lubang kotak. Ia menunjukkan lubang tempat kunci dengan kaca pembesar. "Kau lihat? Pinggiran lubang gembok ini masih sangat halus, tak ada goresan atau lecet sedikitpun. Itu artinya gombok ini baru sekali digunakan. Juga merk gembok ini adalah merk gembok keluaran terbaru, saat aku mencari merk ini di google, ternyata gembok ini merupakan gembok paling aman sejak keluarnya pada September tahun 2017" jelasnya.

Joe mengangguk-angguk. Ia sejujurnya paham dan tak paham dengan penjelasan yang Taylor ucapkan.

"Kalau gembok ini paling aman, kenapa kau bisa membuka gembok ini?" tanya Joe. Peryanyaan yang mudah bagi Taylor.

"Kan sudah ku bilang berkali-kali, aku itu DETEKTIF TAYLOR" ucapnya bangga. Bahkan ia sampai teriak saat mengatakan 'detektif Taylor'.

Baru saja Joe ingin bertepuk tangan, kini perhatian mereka teralih kepada 3 murid perempuan yang baru datang. Saat masuk kedalam, keduanya tertawa sekencang-kencangnya. Bahkan Taylor dan Joe sampai saling bertatapan karena bingung.

"Lihat, ada 2 anak sd dibelakang sana sedang bermain. Betapa lucunya mereka, yang satu berperan sebagai detektif. Hahahaha" ledek salah satu perempuan berambut coklat. Nadanya pedas mengarah ke Taylor dan Joe, namun pandangannya mengarah kepada kedua temannya.

"Iya, mereka lucu ya. Umur sudah TUA kelakuan ANAK-ANAK, dasar!!" ledek teman yang satunya lagi sambil menekan kata 'tua' dan 'anak-anak'.

Mereka kembali tertawa kencang. Ekspresi Joe dan Taylor kali ini tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Joe yang naik pitam langsung memukul meja dihadapannya dan menghampiri ketiga wanita yang tadi meledeknya. Taylor sampai lompat saat gerakan Joe benar-benar membuatnya kaget.

"Apa maksudmu?" Joe berhenti tepat dihadapan ketiga wanita tersebut. Ia terlihat sangat berani untuk membela dirinya, juga tentunya membela Taylor.

"Lihat ada anak kecil marah, uuu aku takut. Hihihi" wanita berambut coklat tersebut kembali meledek Joe, kali ini dengan nada yang dimainkan. Ia seakan tak merasakan aura emosi yang Joe keluarkan.

Taylor yang tahu suasana nantinya akan kacau langsung menghampiri mereka dan berdiri dibelakang Joe. Ia memilih diam dan waspada bila suatu saat bahaya akan terjadi.

detective TaylorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang