Kasus 1: "Maling!!!"
◻⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜◻
"Makasih banyak ya Joe traktirannya!" Taylor mengambil tisu dihadapan Joe yang masih sibuk mengunyah bakso pesanannya. "Iya iya, kalo bukan karena kau mau jadi temanku, aku gak akan mau traktir kamu kaya gini!" ucap Joe sedikit kesal. "Yaudah gausah marah gitu dong Joe, bakso nya juga gabisa aku keluarin lagi kalau kamu nyesel udah traktir aku" ucap Taylor sambil menyeruput es teh manis dihadapannya.
Joe tak merespon ucapan Taylor sedikitpun, ia memilih untuk buang muka dan melanjutkan makan batagor. "Taylor! Kau bisa ikut aku tidak? Ini penting, sangat penting. Ayoo" tiba-tiba seorang perempuan menghampiri Taylor dan langsung menarik tangannya dengan paksa. "Ehh ada apa?" tanya Taylor sambil mempertahankan duduknya agar tak terbawa oleh tarikan perempuan tersebut.
"Ini penting!" ucap perempuan tersebut dengan wajah horor. Ia tak lagi menarik tangan Taylor dan sebagai gantinya ia memasang tampang yang bisa membuat Taylor mimpi buruk.
Taylor yang mual melihat ekspresi perempuan tersebut akhirnya pasrah dan mengikuti keinginannya. "Hei Joe, kau mau ikut tidak?" Taylor bertahan sebentar untuk mengajak Joe. "Kemana memangnya?" tanya Joe santai sambil terus menyeruput minumannya. "Aku tidak tahu, tapi yang pasti ini akan menarik. Ayo mau ikut tidak?" ajak Taylor yang masih menahan tarikan dari perempuan tadi.
Joe berpikir, ia mempertimbangkan resiko yang akan didapat jika terus ikut ajakan Taylor. "Cepat!! Perempuan ini tarikannya kuat tau, tanganku sakit" protes Taylor karena lamanya Joe berpikir.
"Oke aku ikut!" ucap Joe kemudian.
◻⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜◻
"Oke, jadi gini. Kenalin dulu namaku Selena Gomez, panggil aja Sele atau Selena terserah deh" ucap Selena setelah membawa Taylor dan Joe ke kelasnya tepatnya XI IPA 3, jaraknya cukup jauh dari kelas Taylor dan Joe yaitu XI IPS 2. "Lalu?" tanya Taylor tak sabaran.
"Ya sabar dong Taylor, aku belum selesai bicara!" Selena malah memprotes selaan Taylor. "Jadi tadi kelas ini kosong karena semua murid disini sedang ada pelajaran olahraga diluar. Aku mengganti baju putih abu-abuku dengan baju olahraga, dan baju putih abu-abu itu aku tinggalkan disin" ia menunjuk tas miliknya yang benar terdapat baju putih abu-abu diatas tas tersebut.
"Aku lupa kalau aku tinggalkan uangku di kantung baju putih, dan aku tinggal pelajaran olahraga. Saat aku ingin mengambil uang itu, uangnya sudah hilang! Tolong cari tahu siapa yang mengambil ya Taylor." jelas Selena. Taylor mengangguk dan mulai memeriksa baju dan tas Selena.
"Eh tunggu, kau suruh dia untuk menemukan siapa yang mengambil uangmu? Dia kan cuma wanita aneh yang kerjaannya melorotin uang anak baru!" Joe buka kartu dihadapan Taylor. Taylor yang awalnya sibuk mengacak barang Selena merasa tersinggung dan menatap Joe dengan tatapan sangar. "Diam kau! Selena, jelaskan aku siapa selagi aku memeriksa barangmu!"
Selena melirik Joe dari ujung rambut sampai kaki. "Ohh kau anak baru ya. Pantas aku tidak pernah lihat kau dan pantas kau tidak tahu Taylor itu siapa. Jadi Taylor itu bagai detektif di sekolah ini, dia sering menangani kasus-kasus ringan di sekolah ini. Dia cerdas!!"
Taylor tersenyum puas mendengar penjelasan Selena, ia merasa bangga saat ini.
"Oh," respon Joe. "Cuma oh? Gaada yang lebih keren ya?" Taylor terasa seperti dijatuhkan dari atas jurang oleh respon Joe barusan. "Aku sudah menemukan sesuatu Selena, apa kau mau dengar atau mau menatap si pirang ini?" ucap Taylor pada Selena yang sibuk memperhatikan Joe. "Hei kau juga pirang!" protes Joe.
![](https://img.wattpad.com/cover/145237026-288-k110434.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
detective Taylor
FanficAku memang penyanyi. Tapi untuk kali ini, lupakan menyanyi! Mulai sekarang, panggil aku detektif Taylor! -detektif Taylor Alison Swift :) ©2018 (5.06.18) [Completed 2.06.20]