XIV

70 9 0
                                    

"Ciuman?"

◻⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜◻

Keheningan terjadi diantara mereka setelah permintaan Joe tadi. Mereka kini tak saling bicara, bahkan tak saling tatap. Itu terjadi karena Joe mendadak formal dan Taylor sedikit benci hal itu. Jadilah mereka tak saling bicara sampai sekarang.

Taylor memang mengiyakan ucapan Joe dengan menyingkirkan semua camilan tak sehat dari hadapannya, bahkan ia juga menghentikan film yang ia tonton ditengah jalan cerita.

"Baklah aku akan pulang, get well soon Lor!" ucap Joe sambil buru-buru bangkit dari duduknya untuk meninggalkan Taylor. Gerakan tiba-tiba Joe membuat refleks Taylor keluar.

Perempuan tersebut berhasil menarik tangan Joe sebelum Joe benar-benar keluar rumahnya. Gerakannya tak kalah cepat dengan gerakan Joe meskipun ia sedang tak sehat.

"Aku tahu barusan itu sangat canggung Joe. Kumohon kembalilah, temani aku sampai Austin atau Gigi pulang, dan juga.. Umm jangan buat gerakan tiba-tiba" tepat setelah Taylor bicara, tubuhnya kembali tak seimbang dan jatuh ke dekapan Joe.

Gerakan Joe barusan menunjukkan bahwa ia tahu kejadian tersebut akan terjadi. Ia tahu bahwa Taylor akan jatuh ke dekapannya. "Maaf, baiklah aku akan menemanimu sampai salah satu anggota keluargamu pulang. Kau baik-baik saja kan?" tanya Joe khawatir.

Taylor diam dan hanya mengangguk lemas untuk menjawab Joe.

Joe kemudian merangkul Taylor kembali ke sofa dan membaringkannya. Ia juga menyelimuti Taylor dan memberikan bonus senyuman manis untuk Taylor.

"Maaf Joe, aku masih pusing kalau melakukan gerakan tiba-tiba seperti tadi. Terima kasih ya kau telah membantuku" Taylor membalas senyum Joe.

Joe mengangguk, senyumnya tambah lebar saat melihat wanitanya tersenyum juga. Ia merasa bangga bisa jadi berguna untuk wanitanya tersebut.

"Hmm aku masih penasaran Taylor, disekolah tadi kan lehermu di cekik tapi kenapa sekarang kau pusing dan sakit seperti ini? Kurasa itu semua tak ada hubungannya" Joe kali ini membuka obrolan, ia tak ingin suasana canggung seperti tadi terjadi.

Taylor tertawa pelan mendengar pertanyaan Joe. "Itu memang tak ada hubungannya Joe, saat aku ke dokter tadi, dokter bilang aku sakit karena kelelahan. Mungkin karena aku terlalu sering bergadang" jawabnya.

"Taylor, bekerja keras memang baik. Tapi ada kalanya kerjamu dikurangi sedikit untuk mengistirahatkan tubuhmu. Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk bekerja ataupun belajar. Kan sangat tak elit kalau kau sakit karena saking sibuknya meneliti kotak tersebut!" Joe mendadak bijak untuk yang kedua kalinya.

Bisa tertebak, kejadian sebelumnya terulang. Joe dan Taylor kembali diam tak bergeming sedikitpun.

"Maaf Joe, maaf. Apa meneliti kotak itu juga membuat kau tiba-tiba bijak seperti ini?" candaan Taylor mengusir kecanggungan sebelum datang. Keduanya tertawa mendengar joke garing dari Taylor.

"Oh iya Lor, aku bawakan ini untukmu" Joe menyerahkan dvd game pinjaman Patrick kepada Taylor.

Taylor menerima pemberian dvd tersebut dari Joe. Ia kaget sekaligus bingung saat membaca tema dvd game yang diberikan Joe. Taylor dibuat duduk karenanya.

"Game memancing? Maksudnya?" tanya Taylor.

"Kata ibuku, menjenguk orang sakit itu tak boleh tangan kosong. Jadi aku bawakan dvd game untukmu, game itu usulan Partick loh!" jelas Joe sambil memasang senyum khasnya, bahkan ia juga mengangkat-angkat alisnya.

Taylor tertawa geli melihat tingkah Joe, ini adalah hal teraneh baginya. Selama ini, ia selalu dibawakan buah atau makanan untuk buah tangan saat ia sakit Dan hanya Joe seorang-lah yang membawakan dvd game untuk buah tangan.

"Kenapa harus dvd game?" tanya Taylor.

Joe berfikir sejenak untuk mencari kata-kata. "Karena biasanya, jika Patrick sakit, obat paling ampuh adalah dvd game" jawabnya.

Taylor mengangguk-angguk. "Tapi kan Patrick memang penggemar playstation, maklum saja dia sembuh karena dvd game. Berbeda denganku Joe, aku itu penggemar film romantis, jadi aku bisa cepat sembuh kalau kau memberikanku..."

"Ciuman?" Joe menyambar.

Sambaran Joe benar-benar membuat Taylor kaget, mulutnya bahkan sampai menganga saking kagetnya.

Ia buru-buru menutup mulutnya dan melirik Joe dengan tatapan sangar.

"Bukan Joe bukan!! Maksudku, dvd film romantis, bukan ciuman!!" Taylor mengklarifikasi sambil membuang mukanya dari tatapan polos Joe.

"Ohh, aku kira kau minta dicium agar cepat sembuh!" dumal Joe.

"JOE?!" Taylor kembali melirik Joe dengan tatapan sangarnya.

"JOE?!" Taylor kembali melirik Joe dengan tatapan sangarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
detective TaylorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang