The Dream

922 29 0
                                    

Sesaat Koraya membukakan kedua matanya, Dirinya sadar sedang berdiri diam di dalam ruang yang terbilang hampa dengan sangat kebingungan, penuh kegelapan dan kabut. Melihat ke sekelilingnya mencari tahu dimana keberadaanya.

"Dimana Aku!?" Ia bertanya pada Dirinya sendiri seakan akan mempunyai pasangan untuk berbicara.

"Mungkin Aku harus keliling." Koraya membulatkan tekad untuk mencari tahu keberadaannya dengan berkeliling.

Berkeliling untuk sementara waktu mempelajari tempatnya untuk mencari jalan keluar, saat berjalan jalan untuk waktu lama Koraya terhenti, sadar bahwa jalan keluar adalah hal yang mustahil digapai.

"Dimana sih Aku sebenarnya." Koraya mengeluh, berhenti sesaat melihat seseorang berdiri diam dengan samar samar dari kejauhan seperti bayangan hitam yang tinggal di dalam kegelapan.

"A-ada orang! Mungkin Dia tahu tempat ini.." Ia segera mendekati orang tersebut. Langkah demi langkah, mendekat.

"Hei siapa Kamu? Bisakah Kamu memberi tahu tempat ini sebenarnya dimana?" Koraya mendekatkan diri dengan orang itu, tetapi semakin dekat tempat itu semakin semakin tertutupi oleh kabut hitam, membuat Koraya tak bisa melihat apapun dengan jelas.

"Aku tidak bisa melihat apapun.." Ujarnya dalam hati, ragu.

Tetap berjalan ke arahnya, "H-halo... Bisakah Kamu membantuku?" Ucap Koraya sambil menghalangi mata dengan sebelah tangannya.

Seberapa banyak pun Koraya memanggilnya tetapi orang tersebut tak pernah menyaut kembali.

Saat kabut mulai memudar akhirnya koraya bisa melihat orang tersebut dengan jelas.

"Bisakah Kamu mem—" Koraya terdiam , tidak bisa bergerak sedikit pun walaupun hanya sekecil jari tak bisa gerakan.

"A-apa?!" Terkejut karena tidak bisa bergerak sedikit pun, seakan akan gravitasi menekan tubuhnya seperti bumi dengan isinya.

Seorang sosok yang berdiri tepat dihadapannya menatap Koraya dengan dingin. Kabut mulai mengelilingi orang itu seakan akan Ialah adalah sumber kabut itu sendiri. Sosok misterius itu berkata "Cari Aku.." dengan nada yang sangat rendah membuat suasana yang sudah buruk menjadi lebih buruk lagi.

"HAAA?!" Koraya terbangun dari mimpi buruk di kamarnya yang berantakan, di atas ranjangnya. Angin berhembus dari jendelanya yang lupa ditutup semalaman di hadapan ranjangnya, Terik matahari memasuki kamarnya mengenai wajah Koraya seakan akan membangunkannya.

"Cuman mimpi ya..?" Ucap Koraya, lega.

The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang