Big Brother!

21 4 0
                                    

"ARGH..!!" Suara teriakan Shika yang sedang disiksa oleh Dawn sangat lah kencang, membuatnya terdengar oleh Habiki dan Usagi yang sedang bertarung.

"Kakak..!!" Usagi menengok dengan refleks, Dia terkejut.

"Bukannya kamu ingin serius berkelahi sekarang Usagi..?" Ujar Habiki setelah Ia memasang topengnya kembali.

"Aku tidak peduli lagi..." Usagi sama sekali tidak mendengarkan Habiki, melainkan mengabaikannya. Setelah itu Dirinya langsung berlari menuju dimana kakaknya berada.

"Tunggu...!" Habiki menyautnya dan akhirnya mengikutinya.

Mereka melompat dari rumah ke rumah dan akhirnya sampai ke sebuah medan perang yang sesungguhnya.

Usagi terkejut dan terpaku ketakutan setelah memandang tubuh Shika yang sudah tergeletak ditanah.

"KAKAK..!!" Teriak Usagi yang berlari mendekati Shika secepat mungkin.

"Woi tunggu..!" Panggil Habiki selagi berlari dari belakang Usagi.

"K-kakak... Kamu tidak apa apa...?!" Dengan khawatir, Usagi duduk di sebelah shika menopang kepalanya. "U-sagi... pergi dari sini... Sekarang..." Jawab Shika perlahan lahan.

"Kalian...." Usagi melirik kebelakangnya ke tempat Light dan Austin berada dan tiba tiba berlari, menyerang Light dengan pedang yang ada digenggamannya, tetapi Light menahannya dengan pedangnya, ragu.

"Bukan kami yang menyakitinya sekeras itu..." Selagi menahan tekanan pedang Usagi, Light mencoba menjelaskan.

"Melainkan teman kalian.... Orang gila itu..." Austin berusaha meneruskan perkataan Light, menunjuk Dawn.

"DAWN...!!" Teriak Usagi dengan kesal,Dirinya berlari dan menyerang Dawn dengan sekuat tenaga dengan pedangnya. Tapi seperti biasa Dawn menghindarinya lalu mematahkan pedang Usagi hanya dengan kakinya.

"Dilihat dari keaadaannya kamu berteman dengan anak panah itu ya..?" Dawn mondorong Usagi lalu tersenyum lebar.

"Kamu sama saja dengan penghianat..." Dawn menghampirinya sekali lagi lalu menendangnya sekeras mungkin.

"HENTIKAN..!!" Teriak Habiki dari sisi lain tempat itu.

Dawn mengeluarkan pistol cadangannya lalu mengarahkannya ke arah Usagi. "Aku akan menghabiskan mu dahulu lalu kakakmu...." Ia tertawa.

Semua tim Koraya yang disana menyiapkan kuda kuda untuk menyerang Dawn dan melindungi Usagi.

Di sisi lain Usagi meneteskan air mata karena ketakutan akan kehilangan kakaknya. "K-kakak..." Ucapnya dengan terbata bata.

Shika membuka matanya lalu melihat Usagi yang dalam keadaan gawat, "U-us... USAGII..!!!" Ia berteriak.

*DOR* Suara dari pelatuk pistol Dawn yang menembakan peluru ke arah Usagi terdengar oleh semua orang.

.

.

Tetapi tanpa dikira siapapun, Dirinya berhasil diselamatkan oleh Habiki yang tiba tiba berdiri di antara Usagi dan Dawn. Dan berkat tangan besi dari Ox, Ia juga bisa melindungi tubuhnya.

"Untunglah...." Light menghela nafas dengan lega.

Habiki menyilangkan tangannya di depan dadanya, dengan tangan besinya di atas tangan yang satunya.

"H-habiki...?" Usagi memandang Habiki dari bawah. "Sudah kubilang.. Aku takkan kalah dari mu..." Jawab Habiki, menoleh kebelakang lalu tersenyum.

"Dawn..." Shika bangkit lalu memegang pundak Dawn dari belakang. Setelah Dawn perlahan melirik kebelakang, Dia melihat Shika yang sedang menatap Dawn dengan penuh benci. "Takkan kumaafkan..." Dengan sangat cepat Shika menghempaskan Dawn dengan pukulan telak dari belakang.

"Mohon kerjasamanya..." Light tertawa, menghunuskan pedangnya.

"Cih mana sudi aku kerja sama sama kalian..." Shika memukul telapak tangannya sendiri dengan kesal. "Habiki... Aku takkan kalah.." Usagi perlahan lahan bangkit lalu berdiri di samping Habiki.

"Tentu saja..." Habiki tersenyum senang.

Ender juga mendekati mereka lalu menyiapkan kuda kuda yang berbeda dengan yang lainnya.

Dengan ini ada 6 orang di satu sisi dan 1 orang disisi yang lainnya.

"HAHAHA.... SEPERTINYA 6 LAWAN 1 CUKUP MEMUASKAN.... AKAN KUKALAHKAN KALIAN SEMUA..." Dawn yang asalnya terjatuh kembali bangkit sambil tertawa terbahak bahak.

"Jadi.. Mari kita mulai..." Lanjutnya sekali lagi.

Dengan ini pertempuran terakhir di medan perang telah dimulai.

The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang