Sword And Water

25 3 0
                                    

"Shika....! Aku takkan kalah...!" Saut Light dengan lantangnya sambil menyiapkan pedangnya.

"Baru kali ini aku mendengar orang berinteraksi dengan lawannya... Tapi... Kekalahan mu sudah terpastikan..." Kata Shika, tertawa kecil terdengar darinya, dan Ia menyiapkan kuda kuda.

Austin menatap Light dengan ragu karena kekalahannya yang sebelumnya mereka dapatkan.

"Oi bocah air...!" Austin menengok kepada benedict yang memanggilnya dari kejauhan. "Lawanmu adalah aku...." selagi menunjuk ke dirinya sendiri Benedict berkata.

"Ya... Tentu saja.. "Austin mengeluarkan butiran butiran air dari belakangnya.

Akhirnya pertarungan mereka telah dimulai. Light menyiapkan tenaga dan membuat pedangnya bersinar sementara Shika berlari ke arahnya secara zig zag. Saat sampai Shika mengelilingi Light lalu menyerangnya dari belakang. Light menyaradarinya, berusaha untuk menebasnya. Shika menunduk lalu memukul Light dari bawah.

Light terdorong sedikit kebelakang lalu menancapkan pedangnya ke dalam tanah membuat gelombang ledakan besar yang membuat Shika terlempar.

"Hahh..? Teman mu jago juga..." Benedict meremehkan Austin dan juga Light, mencoba untuk menurunkan kepercayaan diri mereka.

"Bukan hanya dia.." Austin menembakan butiran butiran air tadi seperti peluru yang membuat Benedict menghindar. Benedict memang tidak terlalu pintar menghindar jadi Dirinya terkena banyak serangan Austin. Tetapi, Ia tersenyum seolah tidak terjadi apa apa walau sekarang tubuhnya dipenuhi luka.

"Cih.. Kekebalan tubuhnya terlalu kuat..." Ujar Austin dalam hatinya sendiri.

Austin berlari menuju Benedict namun Ia diam, seperti meremehkan. Saat sampai Austin menendang Benedict jauh lalu mengurungnya didalam kurungan air.

Austin melirik Light yang sedang melawan Shika dikarenakan suara kencang yang mereka buat. Light menoleh balik lalu mereka mengangguk bersamaan.

"Jangan abaikan aku..!" Teriak Benedict yang menendang Austin kebelakang setelah baru saja keluar dari kurungan tersebut.

"Austin...!!" Teriak Light dari kejauhan selagi bertarung dengan Shika. "Sekarang...!" lanjutnya.

"Ya.." Austin mengalirkan kekuatan airnya ke dalam pedang Light supaya tebasannya berkali kali lebih kuat dari sebelumnya karena dibantu sihir.

"KAMU...!" Benedict berlari ke arah Austin berniat untuk menggagalkannya tapi sayangnya Austin segera mememasang kurungan air kepada dirinya sendiri untuk menahan segala serangan.

"Kalau begitu..." Light memasang kuda kuda dengan serius.

"Jangan bercanda..!!!" Shika berlari menuju arah Light untuk menyerangnya namun sayangnya Dirinya kurang cepat.

"Horizontal slash...!" Light mengayunkan pedangnya secara horizontal, menghasilkan sebuah tebasan besar yang mengenai Shika, Benedict, dan juga Austin. Banyak stan dan gerobak yang hancur oleh kekuatan itu. Tetapi Austin terlindungi oleh kurungannya yang berhasil menerima kekuatan airnya lalu memantulkan balik cahaya Light.

Mereka sudah merencanakan ini terlebih dahulu. Dikarenakan kebanyakan pasukan sudah dikalahkan oleh Ender, banyak orang di dalam festival tersebut yang sudah melarikan diri. Jadi kekuatan besar dari Light tersebut aman untuk dilakukan Shika dan Benedict yang terlemparkan kebelakang oleh jurus kolaborasi Light dan Austin. Mereka merasa kesakitan dan terjatuh di dekat salah satu stand yang ikut hancur.

"Sudah menyerah....?" Light dan Austin berbicara selagi menghampiri mereka.

"Belum cukup..!!" Shika bangkit dengan kesakitan, memaksakan diri.

"Kalau aku selemah ini bagaimana mungkin aku akan melindungi adikku..!" bentaknya kepada dirinya sendiri.

"Kalian memang sudah terlanjur lemah..." Saut seseorang dari sisi lain tempat tersebut menghampiri mereka.

Mereka semua menoleh dengan terkejut. 

"K-kamu... Bukannya kamu sedang melawan Ash dan Floyd..?!" Light menatapnya dengan kebingungan, namun sedikit merinding.

Dirinya tertawa tertawa dengan perlahan, "Tentu saja..." Sang topeng emas pun berulah lagi.

The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang