That Man On The Road

143 12 1
                                    

"Permisi.." Perlahan dan sopan kepada orang yang berada di depannya tersebut.

Orang itu hanya berdiri diam menghalanginya, menghadap ke arah yang berbalikan dengan Koraya.

"permisi... Anda menghalangi jalan pulang saya mohon menepi.." sekali lagi koraya berkata dengan sopan kepadanya.

"Koraya.. Kan?" Dengan nada yang rendah membuatnya terdengar tidak enak.

"I-iya Aku Koraya. Kamu siapa ya..?" Dengan gugup perlahan menepikan sepedanya ke pinggir jalan dan menyenderkannya ke dinding.

"hahaha..." Orang tersebut tertawa perlahan membuat Koraya keanehan, merinding.

Sore itu sangatlah gelap, Koraya tidak bisa melihat orang tersebut dengan jelas, hanya bisa melihat nafas orang itu yang berwarna putih karena cuaca yang dingin.

Tumbuhan yang berupa kayu kayu panjang keluar dari tulang ekor, juga dari punggungnya orang tersebut. Kayu tersebut menyebar ke setiap sudut punggungnya, seperti tentakel gurita yang keluar dari belakang tubuhnya, tetapi terbuat dari tumbuhan dan kayu.

Ia membalikan badannya lalu menatap Koraya. Berkata "Floyd... Salah satu OC mu... Kalau benar Kamu adalah salah satu creator, atau pencipta Kami para OC. Kamu menciptakan beberapa dari Kami dan mengatur hidup kami.".

Floyd mengatakan kata kata tersebut dengan penuh benci, terlihat dari nada dan tatapannya.

"F-floyd?! Bagamana kalau Dia membunuh ku?!" Koraya mulai panik, berbicara dalam hati dengan penuh ketegangan.

"Apa yang Kamu mau floyd?" Dirinya bertanya, menahan semua ketAkutannya supaya terlihat masih kuat.

"Kamu tahu... Hidup Ku asalnya baik baik saja, sama seperti hidup normal orang lain. Tapi... Kamu mengatur hidupku supaya Aku sengsara... Menjauhiku dengan orang yang Ku cintai... Membuat Ku dipaksa tinggal jauh dari rumah.. Kamu mengaturnya.. Kan?" Ucapnya dengan tatapan tajam, ekspresi yang tidak tenang sambil membuka kedua telapak tangannya.

Semua Tumbuhan yang keluar hari punggung nya mengarah ke arah Koraya siap menyerang.

"A-Aku tidak mengatur hidup siapapun... Aku tidak mengerti maksudmu itu apa..!!" Bicara seadanya, sebenarnya tidak tahu apapun yang dibicarakan Floyd.

"Jadi ini intinya... Kalau Kamu yang membuat hidupku seperti ini Kamu pasti bisa mengembalikannya kembali kan?..." Floyd perlahan menghampiri Koraya.

"Sudah kubilang Aku tidak mengatur hidup siapapun. Aku hanya membuat kalian. Aku bahkan tidak mengetahui hidup kalian, bagaimana Aku bisa mengaturnya kalau tidak mengetahuinya!" Koraya membanting tangannya, melangkah selangkah ke belakang untuk menghindari Floyd.

Floyd terlihat sangat kesal "Tidak mungkin... Kamu pasti mengatur hidup OC".

"Sudah kubilan—".

"Tapi...." Floyd memotong perkataan yang baru saja keluar dari mulut Koraya.

"Kamu penuh dengan omong kosong!" Floyd berlari ke arah Koraya dengan cepat bersama dengan kayu kayu yang menempel di belakangnya.

Ia berhenti tepat di hadapan Koraya, Menatapnya dan berkata "Semua yang kau katakan hanya untuk menipu ku... Kan?" Floyd sedikit membatasi kata demi kata seakan akan ragu terhadap omongannya sendiri.

"Apapun yang kau katakan, Aku akan selalu berkata sesuai kenyataannya!" Koraya menatap balik Floyd.

"Baiklah... Tetapi omong kosong tetaplah omong kosong.." Floyd membalikan badannya lalu mulai menjauhi Koraya langkah demi langkah.

Namun mendadak berhenti saat telah melangkah cukup jauh, "Kau tahu? Bagaimana kalau Aku menghabisi Mu sekarang? Mungkin itu akan mempermudah jalan hidup ku.." Floyd menengok kebelakang, menatap Koraya dengan biasa saja.

"A-apa?!" Koraya terkejut, secara refleks mundur beberapa langkah ke belakang saking tAkutnya akan perbedaan kekuatannya dengan Floyd.

Floyd membalikan badannya kembali ke arah Koraya, kayu kayu dari punggungnya mulai mendekati Koraya dengan cepat. Seperti banyak ular besar yang memangsa Koraya dari udara. Salah satu kayunya berusaha melukai Koraya tapi gagal karena Ia menghindar dengan melompat ke samping.

"A-apa apaan.." Detak jantung Koraya mulai berdetak dengan kencang karea situasi yang mengancam nyawanya ini.

"Ini adalah kekuatan dari balas dendam.." Ucap Floyd yang memandang Koraya dari jauh.

Kayu kayunya yang panjang pun menjebak Koraya dari dua sisi lalu melilitnya dengan cepat dan mudah. Koraya tak mempunyai cara untuk membela diri.

"K-kok bisa?!" Ujar Koraya dalam hati, gelisah.

Floyd maju mendekati Koraya, Dia menodongkan salah satu kayu ke wajah Koraya dalam satu gerakan tanpa Koraya bisa berkutik. "Kamu tidak akan pernah merasakan dendam sebesarku... Jadi Aku akan membalas dendam Ku dengan melenyapkan Mu dari dunia ini... Dengan itu Kamu bisa merasakan sedikit dendam ku.." Tanpa ekspresi, walaupun matanya dengan jelas menyatakan dendam yang besar.

"F-floyd.." Seluruh bagian tubuhnya yang asalnya melawan kayu Floyd perlahan melemas dan menyerahkan diri.

Tetapi sontak semburan api datang dari atas sebuah rumah mengenai kayu kayu yang melilit Koraya. Semua kayu itu terbakar namun anehnya Koraya tidak terkena api sedikit pun.

"K-Kamu?!" Floyd menengok ke arah sumber api, murka.

Terlihat Ash tengah berdiri di atas atap sambil mengarahkan tangan nya ke Floyd.

"Iya ini Aku... Dik" Ash tersenyum kepadanya.

The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang