Insane

17 3 0
                                    

Sebuah tebasan cahaya melintasi ruangan di tenda tersebut. Red Aura berusaha menahannya dengan tentakelnya tapi usahanya gagal karena cahaya tersebut langsung menembus tentakelnya, membuat Red Aura terbawa dan terdorong ke ujung ruangan.

Saat Red Aura baru saja mengenai tembok, Light berlari ke arah Red Aura dari luar tenda kedalam. Ia melancarkan banyak tebasan menggunakan pedang kepada Red Aura.

Red Aura yang baru saja terlemparkan, kesusahan saat mencoba menangkis semua serangan dengan tentakelnya. Serangan terakhir, Light mengeluarkan cahayanya lagi membuat Red Aura menunduk dengan paksa untuk menghindarinya. Dia menebasnya dan meninggalkan luka di pundak Red Aura. Untuk beristirahat, Light melompat kebelakang sejenak.

"MENARIK..!" Teriak Red Aura, Dia mengeluarkan tentakelnya lebih banyak lagi untuk menyerang Light.

Light menghindari tentakelnya dengan cara berlari berkeliling ruangan. Namun tentakel Red Aura tetap mengikutinya, merusak semua interior ruangan markas mereka saat melaju, membuat dalam markas lebih kacau lagi.

Saat pandangan Red Aura terfokus pada Light, sebuah anak panah ditembakan dari luar tenda mengenai Red Aura di bagian pipi karena kelambatannya dalam menghindar.

Pandangan Red Aura sesaat teralihkan menuju pintu keluar tenda, membuat Light bisa bergerak bebas. Dia berlari ke arah Red Aura dengan pedang ditanganya siap menebas bersamaan dengan Habiki yang baru saja masuk tenda sambil berlari dengan pedangnya.

Saat itu juga Red Aura terkepung untuk kedua kalinya, sekarang oleh Habiki dari depannya dan Light dibelakangnya.

"ITU TAKKAN MEMPAN..!!" Red Aura berteriak, menganyunkan tentakelnya ke arah Light dan Habiki secara bersamaan, membuat mereka terlemparkan menuju sebuah dinding. Namun tepat saat hal itu terjadi Cade muncul di atas Red Aura, Dia menendang kepalanya membuat Red Aura terlemparkan ke dinding sama seperti Light dan Habiki.

Saat baru saja Red Aura terbentur, Ash datang kepadanya dan memukul kepalanya ke bawah membuatnya terjatuh. "Dapat.!!" Teriak Ash, Dia melangkah mundur secepat mungkin.

Magenta mengarahkan tangannya ke Red Aura sambil mengeluarkan kekuatannya untuk membuat Red Aura diam. Disusul dengan kayu Floyd yang dililitkan di badan sekitar Red Aura. Setelah itu Austin juga membuat kurungan air di sekeliling Red Aura.

"HAHAHA.. Menang.!!" Ash berteriak sembari menunjuk nunjuk Red Aura yang terkurung. "Berisik..!!" Sentak Floyd dari belakang, dengan emosi kepada Ash.

"Hahahaha... HAHAHA.. LUCU.. KALIAN MEMANG LUCU..!" Red Aura terdengar tertawa dari dalam kurungan.

"Akan ku tunjukan kekuatan ku yang sebenarnya..." Sekali lagi Dia berbicara. Tiba tiba tentakel tentakelnya keluar dari kurungan tersebut, lebih panjang dan lebih banyak dari sebelumnya. Tentakel tentakel tersebut menyerang ruangan secara acak dan sangat ganas membuat seisi ruangan ancur.

Austin mulai memprioritaskan keselamatannya sendiri, Ia tidak fokus lagi kepada kekuatannya dan melepaskan kurungan air yang menahan Red Aura. Dia lalu berusaha membuat dinding air di depannya untuk melindungi Magenta yang ada di belakang. Light dan Habiki melindungi diri mereka sendiri dengan pedangnya di atas kepala. Floyd memasang tembok kayu untuk melindungi Ash, Koraya, dan Cade. Lalu Ender melindungi Ox dan dirinya sendiri dengan pedangnya yang tipis .

Red Aura yang terlepas dari kurungan air terlihat sudah mematahkan kayu yang melilitnya, menunduk sambil tersenyum ke bawah, sementara tentakelnya menyerang yang seluruh hal di sekitarnya.

"Ender..." Ox baru sadaran diri, memaksakan diri untuk berbicara.

"Ox..!! Bertahanlah..!!" Jawab Ender dengan tegas kepada Ox.

Ox menggapai PDr lalu memberi tahu Ender sesuatu, "Ender... Aku tak tahu ini akan membawanya kemana tapi... Aku akan memasang portal ini lalu kamu akan berusaha mendorongnya ke portal itu.. Sesudah itu kita akan mengurungnya di dimensi itu...".

"Tapi..!! Nanti warga dimensi itu akan dibunuh olehnya..!!" Jawab Ender selagi menangkis serangan tentakel yang terus menerus datang.

"Kita akan merencanakannya untuk beberapa jam, lalu kita akan menyerangnya lagi.. Kita butuh rencana dan persiapan..!" Ox berusaha meyakinkan Ender lagi.

"Tapi banyak orang akan mati..!!" Ender membantahnya terus menerus.

"Kehilangan 100 orang itu lebih baik dari pada kita semua mati dan akhirnya semua orang akan mati olehnya karena kita tidak bisa melindungi mereka..!!" Sambil terdampar di belakang Ender, Ia mempertegas perkataanya sekali lagi..

"Tapi..." Ender menunduk, menolak kenyataan yang ada.

"Lakukanlah.. Kumohon.." Ox memohon kepadanya.

"Ya sudah..." Ender bangkit, Ox segera menyiapkan PD yang ada ditangannya.

Ender menyiapkan mentalnya, Dia berlari ke arah Red Aura sambil menahan serangan serangan yang ada dengan pedangnya. Red Aura melirik Ender dengan terkejut. Saat sudah di hadapan Red Aura, Ender mendorongnya dengan bahu sekencang mungkin. Ox memasang portal secepatnya dari kejauhan, membuat Red Aura terjatuh ke dalam portal tersebut bersamaan tentakelnya.

Ender tersenyum lega, menatap Red Aura yang terjatuh dari atas.

Namun.

Tentakel terakhir Red Aura melilit dan menarik kaki Ender, membuatnya terjatuh dan tertarik ke dalam portal bersamaan dengan Red Aura. Karena telat, Ox sudah menutup portal tersebut terlebih dahulu, membuat Ender terjebak dengan monster tersebut.

"ENDER..!!" Teriak Ash, yang lainnya memandangi tempat terakhir Ender berada dengan tak percaya dan gelisah.

The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang