The Duo And The Others

15 3 0
                                    

"Tentakelmu terlihat berbeda dengan tentakelku...." Red Aura memiringkan kepalanya..

"Apaan sih ga jelas...." Floyd memasang wajah yang tidak peduli sama sekali. "HAHAHA.." Di sebelahnya Ash menyenggol sambil tertawa.

"Kamu lagi samanya.." Floyd mendorong jauh jauh Ash. "Ayo kita akhiri..." Lanjutnya, selagi menghadap ke arah Red Aura.

"Ash.." Floyd tetap menetapkan pandangan pada pergerakan Red Aura "Dapat dimengerti.." Jawab Ash sambil memperbesar api yang terdapat pada tangannya.

Ash langsung berlari ke arah Red Aura dengan secepat mungkin untuk menyerangnya. Red Aura meremehkannya, memang benar pergerakan Ash tampak mudah di tebak,maka Dia hanya memukul balik dengan mudahnya. Namun saat pukulannya sampai, Ash tersebut berubah menjadi gumpalan api lalu menghilang. Red Aura terkejut dan langsung melirik ke kiri dan kanan. Ia segera menoleh kebelakang dan menerima pukulan dari Ash, sesudah itu Ash mundur beberapa langkah kebelakangnya.

"Kalian luar biasa---" Red Aura yang sedang berbicara di serang oleh salah satu kayu Floyd yang melaju ke arahnya. Sayangnya Ia masih dapat melompat dan menghindari serangan tersebut.

"Tidak ada waktu untuk berbicara.." Floyd menatap Red Aura dengan serius, kali ini yang meremehkannya adalah Floyd. Dia terus menerus menyerang Red Aura dengan kayunya yang menusuknya satu persatu. Red Aura berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari dan menangkisnya dengan tentakelnya, hal itu membuatnya berhasil menghindari 90% serangan Floyd.

Selagi Floyd menyerang, terkadang Ash melawan Red Aura dari belakang secara acak untuk membuat Red Aura kebingungan dan kewalahan. Walaupun hanya mendapatkan sedikit serangan yang mengenainya, tapi Ash dan Floyd tetap saja berhasil mengimbangi Red Aura.

Setelah banyak kesalahan, akhirnya Red Aura menahan salah satu kayu Floyd lalu menariknya sampai patah.

Ia menggunakan kayu patah itu untuk melemparkannya ke arah Ash yang akan menyerangnya tiba tiba dari belakang.

"Ya tentu aku akan serius sedikit...." Red Aura memijit lehernya sendiri lalu memandang Floyd dengan serius. Disisi lain, Cade muncul di belakang Red Aura. Sebelum Red Aura dapat menghindari sepenuhnya, Cade menebasnya dengan pisau.

Red Aura mendapatkan luka dari serangan itu, tepat di sisi punggungnya. Dia segera memukul Cade kebelakang dengan tentakelnya. Saat menoleh kembali, Ia langsung menerima pukulan berturut turut dari Ash menggunakan tangan apinya. Red Aura berusaha dengan sangat keras untuk menahannya kembali.

Namun dikarenakan kekuatan dan kecepatan Ash yang luar biasa, akhirnya Red Aura tak mampu menghindari, hanya menahan sebagian besar pukulan Ash dengan tentakelnya. Namun entah kenapa, tangan Ash yang tertahan tentakel tetap saja mengenai dan melukai wajah Red Aura. Membuatnya kecoh dan As memukulnya sekali lagi membuatnya terpukul mundur.

"Apikan tidak berwujud samanya dengan tentakel mu... Jadi itu akan menjadi kelemahan mu..." Ash melipat tangannya dengan sombong.

"Halah... Itu ide dariku..." Jawab Floyd dari kejauhan. "Diam..!!" Ash menengok kebelakang dengan kesal.

"Aduh Aduh kalian kuat juga ya... Kalau begitu--" Red Aura yang sedang perlahan bangkit, dipotong lagi perkataannyv dengan serangan air yang tiba tiba meluncur menuju wajah Red Aura.

Red Aura yang terkejut langsung bertindak spontan, Ia menutupi depan wajahnya dengan tentakelnya supaya menangkis serangannya tersebut. Namun saat serangan Austin hampir mengenai tentakelnya, airnya berputar kebelakang Red Aura dan berubah bentuk menjadi 4 buah jarum panjang yang bersiap menyerangnya dari belakang.

Baru saja sesaat Red Aura menoleh kebelakangnya untuk bertahan, Ender menyerangnya dari depan bersamaan dengan kayu Floyd. Secara serentak Ash melompat ka atas Red Aura bersiap menyerangnya dari posisi tak terlihat.

Seketika tubuh Red Aura juga tak bisa bergerak karena kekuatan dari Magenta. Saat itu Red Aura dikekelilingi oleh 5 serangan  sekaligus. Orang biasa tak mungkin bisa menghindarinya sama sekali, namun dalam kasus ini tentakelnya masih tetap bisa bergerak.

Red Aura tersenyum, Ia menggerakan tentakelnya dengan acak dan kencang kesekitarnya membuat serangan Austin dan kayu Floyd hancur.  Lalu mendorong jauh Ender, Ash, dan juga Magenta yang padahal terletak paling belakang. Serangan mereka semua gagal, kali ini Red Aura lebih unggul dari yang lainnya.

"HAHAHaha..?" Red Aura yang mulanya tertawa, setelah mendengar langkah kaki yang sedang berlari ke dalam tenda Dia terhenti.

The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang