Heist

30 4 0
                                    

Koraya sudah membulatkan tekadnya untuk berjalan jalan bersama seorang perempuan untuk pertama kalinya, walau sering pulang bersama hal ini terasa berbeda baginya. Dia segera berangkat menuju festival dengan berjalan kaki karena tidak ingin capek capek menjaga dan menkhawatirkan sepedanya saat berada di festival.

"Gawat..!" Koraya berlari menuju festival setelah melihat jam tangannya dan sadar bahwa jam sudah menunjukan pukul 05:04.

Setelah beberapa menit terlewatkan akhirnya Koraya sampai dengan keringat di wajahnya. Koraya melihat Lucy dengan baju dingin imut yang membuatnya terpesona sampai mukanya memerah.

"Lucy...!"  Koraya menyaut, mendekati Lucy perlahan. "K-koraya..?!" Lucy terkejut dengan keberadaanya yang tiba tiba, Dia langsung membenarkan rambutnya.

"Kamu kemana aja..!" Ujar Lucy, menarik tangan Koraya masuk Festival.

"E-eh maafin deh... Aku kan ga pake sepeda.." Jawab Koraya dengan malu malu.

Lucy tertawa perlahan lalu menutup mulutnya. Koraya memandang mandang Lucy lalu tersenyum.

"Ayo main itu..!" Lucy lalu menarik Koraya ke arah permainan melempar bola. Koraya yang digenggam tangannya oleh Lucy tak bisa apa apa dan hanya bisa menuruti.

"Ah neng.... Mau main berapa bola..?" Tanya sang penjaga stan disana.

"4 deh..!" Sebut Lucy dengan semangat, memberikan lembaran uang kepada orang di stan tersebut.

Penjaga stan itu lalu memberikan Lucy 4 buah bola. "Nih Koraya.." Lucy memberikan Koraya 2 buah bola. 

"Aku pengen tuh boneka anjing yang besar itu...!"  Lucy menunjuk nunjuk boneka anjing besar yang bergantung di depan stan.

"Lah kok aku harus dapet..?!" Koraya menoleh ke Lucy dengan kebingungan.

"Masih mending dibayarin..." Lucy membalas perkataan Koraya dengan cemberut.

"Y-yaa..! Akan kuusahakan...!" Koraya pun terpaksa bersemangat dan melemparkan kedua bolanya tapi tidak ada satu bola pun yang masuk ke poin. "Y-yah..." Koraya menunduk dengan kecewa walaupun dari pertama Ia sudah tahu takkan memasuki satu bola pun.

"Giliranku..!" Lucy melempar bolanya dan salah satunya mendapatkan poin terbesar yang berada di stan tersebut. "Yeayy...!!" Lucy melompat lompat kegirangan. Koraya memerhatikan Lucy sambil tertawa tawa sendiri.

"Ini hadiah anda.." Sang penjaga mengambil boneka anjing yang sebelumnya Lucy inginkan lalu memberinya kepada Lucy. Dia menerimanya dan langsung memeluknya.

"Untuk anda ini hadiah partisipasi anda...." Penjaga stan itu memberikan sebuah pin kecil kepada Koraya. "Terima kasih........" Koraya menerimanya dengan kecewa.

"Hahahaha!!" Lucy tertawa terbahak bahak dengan boneka besar yang menutupi wajahnya.

Namun

*DUAR..!* Terdengar suara ledakan besar dari arah tengah festival. Orang orang di sekitar festifal tersebut teralihkan perhatiannya kepada asal suara tersebut.

"A-apa itu....?!" Koraya menoleh dengan terkejut. Lucy yang disebelahnya pun terlihat ketakutan dari raut wajahnya.

Namun pandangan Koraya mulai terpaku ketika melihat orang orang bertopeng gas datang dari kejauhan, dari asal suara tersebut.

"Kesini...!!" Dengan refleks Koraya menarik Lucy lalu berlari jauh dari tempat orang bertopeng gas berada. Boneka anjing Lucy pun terjatuh dari gengaman Lucy.

"A-ada apa..?!" Tanya Lucy dengan kebingungan, raut wajahnya menunjukan ketakutannya akan hal yang tidak diketahui. "Sudah ikuti aku dulu..!" Tegas Koraya.

"Aduh..!" Lucy tersandung baju dan terjatuh, Dirinya tidak bisa menyamai kecepatannya dengan kecepatan Koraya. Koraya terhenti untuk membantu Lucy, mereka sudah hampir sampai gerbang untuk keluar.

"Kamu tidak apa apa...?!' Koraya mengulurkan tangannya. "Ya..." Lucy membalas, Koraya membantunya bangkit tetapi.

"Hahhh..??! Siapa yang membolehkan kalian pergi.." Saut orang dengan topeng gas yang berjas pesta bernama Goose. Koraya melirik dan saking terkejutnya Dia terpaku.

"Ah sudahlah..!" Goose mengeluarkan pistol dan mengarahnya kepada mereka berdua. Aaat Goose menarik pekatuknya Koraya dan Lucy ditarik lari oleh seseorang.

"Hah.....? Kamu siapa..?" Koraya perlahan melirik ke arah wajahnya. 

"Diam kamu..!" Balas orang itu, suara dan nadanya tersebut terdengar familiar di telinga Koraya.

"Cade..?!"  Koraya terkejut.

The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang