Curse Mode

23 4 0
                                    

"Ender.. Ender ku sayang... Kamu benar benar melakukannya ya sekarang..." Ender yang telah berubah berkata, dan tertawa kepada dirinya sendiri.

"Hah...?!" Seketika semua orang menyadari bahwa Dia bukanlah Ender yang biasanya, melainkan sebuah sosok yang jauh berbeda.

"A-apa...?!" Dawn terkejut, tangannya bergetar. Dirinya mengetahui ada hal yang aneh. "Mengapa..! Mengapa aku tidak bisa membaca jiwa mu..?!" Dia membanting lengannya keras keras, karena frustrasi.

"Ha...?! Jiwa...?? Hahaha.. kamu lucu sekali.... Aku tidak mempunyai hal yang dinamakan jiwa" Jawab 'Ender' sambil tersenyum.

"Apa apaan orang ini..." Dawn mengambil beberapa langkah mundur. "Ya sudah... Sekarangkan kutunjukan kekuatanku tanpa memprediksi..." Tapi setelah diam sejenak, Dawn memutuskan untuk berbuat nekat.

Dia berlari ke arah Ender dengan cepat untuk menyerangnya hanya dengan tangan kosong. Ender menghindar dengan mudah, tersenyum seperti Dawn biasa tersenyum pada musuhnya. Lalu Ender menendangnya balik, kembali pada asalnya.

Dawn yang kesal lalu segera bangkit, mengejar dan memukul Ender balik dengan kencang. "AH..." Dawn melirik Lengannya yang memukul, bergetar kesakitan sampai kaku. "Ah aku lupa... Kulit ku sangat keras..." Ender menghempaskan rambutnya lalu menendang Dawn lagi untuk kedua kalinya.

"TAKKAN KUMAAFKAN..!" Teriak Dawn, tanpa istirahat Dia bangkit kembali untuk menyerang 'Ender'.

Sesaat Dawn berlari, wujud jari jari Ender berubah menjadi tajam dan panjang. Dawn datang dan tanpa ampun dadanya ditusuk oleh semua jari jemari yang ada di ujung tangan Ender.

"HAHAHA... AKU TAKKAN MATI... AKU AKAN MENGHANTUI MU SAMPAI KAMU GILA.. 'DIA' AKAN MENGALAHKAN KALIAN..." Dawn menjadi gila akan kematiannya, Ia berteriak, menteriakan sosok 'Dia'.

"Berisik..."  Jawab Ender, menatap Dawn lebih dalam lagi. Dia menusukan seluruh lengannya ke tubuh Dawn sampai menembus ke sisi lain dan tubuhnya tak lagi berbentuk.

Tusukannya Dawn Ender lepaskan perlahan dan Pada saat itu pun kematian Dawn sudah terpastikan oleh semua orang, Ia terjatuh tanpa nyawa. Walau orang orang merasa lega karena selamat tapi tetap saja kematiannya itu terlalu brutal untuk di saksikan. Banyak orang yang masih berpikir kita tidak harus membunuh,

"A-akhirnya..." Austin dan Light yang sudah kehabisan tenaga menghela nafasnya dalam dalam karena lega.

Usagi yang terlihat paling terluka memaksakan diri untuk bangkit dan menghampiri Ender perlahan lahan.

"T-tunggu dulu Usagi..!" Habiki yang asalnya berada disisinya, perlahan duduk.

"T-..terima kasih" Usagi berhenti di hadapan Ender, tersenyum.

"Tunggu dia bukan Ender yang sebenarnya..!!" Cade berteriak dari kejauhan untuk mencegah terjadinya apa apa, tapi hal itu sudah terlambat.

"Kamu lemah..." Ujar Ender dengan nada yang sangat datar. Setelah itu Dia menendang Usagi kembali ke dekat Habiki tanpa melihatnya sama sekali.

Usagi yang terhantamkan terlihat sangat keaskitan dan pasrah, kondisinya melemah di saat saat terakhir. Habiki yang samanya sedang kesakitan mendekatkan diri kepada Usagi yang kembali disisinya "Kamu baik baik saja..?!" Panggilnya.

"Oi oi..!!" Shika berlari ke arah Ender karena terbawa emosi untuk melontarkan pukulan, tetapi dengan mudahnya Ender tangkap dan putarkan lengannya.

"Yah sudahlah... Kalau aku berperilaku berlebih pasti Ender tak akan memperbolehkan aku kembali.." Ender yang terkutuk itu melepaskan tangan Shika yang sudah ditahan, sambil senyum senyum sendiri.

"Dadah semuanya..." Kulit Ender kembali menjadi warna kulit normal biasanya dan pikirannya kembali seperti semula kala.

"Kita menang..?" Ender memegang kepalanya, seperti sedikit pusing "Ya" Jawab yang lain, namun dengan suasana yang sedikit tegang membuat Ender mempunyai firasat buruk.

"Kamu..!!" Shika yang asalnya terjatuh di hadapan Ender bangkit lalu menarik jaket Ender dari depan. "Kamu melukai adikku..!!" Bentaknya sepenuh tenaga.

Ender terkejut. Tanpa berani memandang wajah Shika, Dirinya meminta maaf sedalam dalamnya " Maaf... Maaf... Maaf.." Dengan penuh rasa penyesalan.

"Cih.." Shika muak, melepaskan lalu mendorong Ender kebelakang.

Namun tanpa disadari. Benedict yang selama ini tak sadaran diri bangun dan langsung mencekik Ender dari belakang dengan kedua lengannya. "HAHA MENYERAHLAH SEKARANG.... lho.. Shika Usagi.. APA YANG KALIAN LAKUKAN..!!" Pandangan Benedict langsung terpaku pada Shika dan Usagi yang tak melawan Light dan kawan kawan sama sekali.

"Kita akan keluar dari Poison..." Shika melirik ke arahnya lalu menjawab dengan serius.

"Dasar BODOH..!!" Benedict berteriak dengan kesal tanpa melepas Ender yang tampak masih bisa menahan Benedict.

"Ehhh gaboleh gituuu Benedict..." Ternyata masih ada satu kejutan yang tidak disadari siapapun. Ada seseorang yang menyaut kepada Benedict dari jauh.

The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang