Sky

28 4 1
                                    

Setelah berjam jam terlewati, dari mulai pelajaran inggris sampai science dijalani dan pada akhirnya semua pelajaran selesai, murid murid pun diperbolehkan pulang.

"Koraya jangan sampai kaku ya ...!" Shoko berlari keluar kelas menertawai Koraya, bukan berniat meledek tapi hanya memberinya saran dengan cara yang menyebalkan.

"Hmmmm...!" Wajah Koraya megkerut.

Dia memasukan buku bukunya kedalam tas dari kolong meja. Keluar kelas untuk segera pergi menuju taman sekolah dimana mereka berjanji. Koraya berlari secepat mungkin supaya tidak telat, dan saat sampai Lucy sudah menunggu di depan air mancur yang terletak tepat di tengah tengah taman.

"K-koraya..." Lucy yang sedang melamun menoleh ke arah Koraya dengan kaget.

"Haii...." Saut Koraya sambil menghampiri Lucy.

"Aku senang dengan pemandangan siang hari... Kita bisa melihat pemandangan dengan jelas...!" Lucy memandang ke atas langit perlahan,  berusaha menutupi matanya dari sinar matahari dengan tangannya.

"Ya..." Koraya teringat kata kata Ender yang menyatakan bahwa Ia menyukai bintang bintang di malam hari.

"A-ah... Koraya.." Lucy baru saja teringat niatnya memanggil Koraya dan wajahnya pun memerah.

"Jadi.. Kenapa kita janjian...?" Koraya penasaran, berusaha memandang Lucy.

"A-aku... Aku..." Wajah Lucy memerah seiring waktu. "Aku cuman mau nunjukin langit kok.." Wajah Lucy terlihat konyol dan mengesalkan membuat Koraya menyianyikan waktunya.

"Pfftt..." Koraya menahan perutnya dan tertawa. "E-ehh..!!" Lucy berteriak malu.

"Kamu ini gak pernah berubah yaa...!!" Koraya memandang ke arahnya walau masih tertawa.

Lucy yang berhadapan dengan Koraya hanya bisa memandang Koraya dengan malu tapi entah mengapa, Ia tersenyum.

"Ah ya sudah sih kalau kamu gak peduli..." Lucy membalikan badannya dari hadapan Koraya.

"Yah jangan murung dong.." Tawa Koraya perlahan mulai pudar, Ia melambaikan tangannya kepada Lucy.

"Tenang aku gak murung kok..!" Lucy menoleh ke arah Koraya sejenak sambil tersenyum lalu menoleh kembali ke depan.

Lucy perlahan berjalan meninggalkan taman, dan saat melakukannya Ia mengucapkan salam "Dahh sampai ketemu nanti...".

"Ah iyaa aku juga duluan..." Koraya melambaikan tangannya walau Lucy tak melihatnya. Koraya lalu pergi berjalan meninggalkan taman dan menuju sepedanya.

Seperti biasa Dia melepas gembok sepeda dan mengendarai sepeda tersebut ke rumah. Sesampainya Ia disambut oleh Ash dan Floyd yang sedang bertengkar tepat di depan rumah.

"HHHH JIKA AKU IKUT KITA PASTI AKAN MENDAPATKANNYA...!" Teriak Ash sambil menyondongkan tubuhnya menuju wajah Floyd.

"Hahh.?!!! Kamu sendir sekarat waktu itu.!" Samanya, Ia juga menyondongkan wajahnya menuju Ash. Mereka berdua saling menatap dengan kesal.

"Ah selamat datang Koraya.." Ox menyambut dan menyapa Koraya yang baru saja pulang dari sisi tenda.

Koraya memarkirkan sepedanya di tempat biasa, sambil berusaha mengabaikan Ash Ia menyapa Ox kembali, "Halo Ox...".

"Besok kita akan membuat topeng bisa menyempatkan waktu..?" Tanya Ox.

"Tentu" Koraya menjawabnya dengan semangat.


The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang