Red Aura

18 2 0
                                    

"R-red aura..?!" Habiki dan juga Ash yang asalnya terfokus pada berita langsung menengok kepada Koraya.

"Y-ya...." Jawab Ender dengan ragu dan sedikit panik.

"Siapkan diri kalian... " Light melakukan beberapa pergerakan tangan untuk bersiap siap.

Saat Koraya baru saja akan beranjak pergi Ender menghentikannya "Sepertinya kamu harus mengundurkan diri kali ini... " Ender terpaksa mengatakannya.

"Kenapa..?!" Koraya menolak dengan keras.

"Terlalu beresiko.." Jawab Ender dengan dinginnya. Tanpa berbicara dengan Koraya lagi mereka berangkat menuju lokasi menggunakan portal yang Ox baru saja pasang. Dipimpin Light dan Ash, diakhiri oleh Ender. Tak lama setelah mereka masuk portal menutup dengan sendirinya, namun tak ada satupun dari mereka yang membawa PD.

Di lokasi tersebut banyak polisi sekali polisi dan tim SWAT yang mengelilingi Red Aura dan satu orang lagi yang sedang bertarung habis habisan.

"Hahaha.... HAHAHA... Sepertinya kamu tidak tahu kapan harus menyerah ya...!!" Red Aura tertawa di hadapan orang yang terjatuh dengan penuh luka.

"Tidak... Aku akan menang..." Jawab orang tersebut, namun dari suaranya dan juga kekuatannya Dia adalah Black Eye atau bisa dibilang Cade.

Red Aura tersenyum sinis. Rambutnya coklat berantakan. Matanya merah dengan tatapan psikopat. Bajunya sebuah rompi tangan panjang dengan bagian lengan sebelahnya robek. Ia juga memakai syal yang di pakai disekitar lehernya. Diseluruh tubuhnya dipenuhi tentakel merah yang tembus pandang.

"Aku sih males main main sekarang... Jadi boleh langsung ku bunuh kan..?" Tanya Red Aura kepada dirinya sendiri, tersenyum.

"Kalau bisa---" Sebelum kata kata Cade selesai, tentakel Red Aura sudah melaju cepat dan meninggalkan luka gores di pipi Cade, tentu Ia tak sempat menghindar sepenuhnya.

"LUAR BIASA..!!! " Red Aura tertawa seperti psikopat. "Cih Dia gila.... " Cade membuang air liurnya ke atas permukaan tanah.

Para polisi yang mengepung mulai beraksi dan meneriaki kepada mereka. "ANGKAT TANGAN KALIAN DAN MENYERAHLAH...!" Panggil salah satu polisi sambil mengarahkan pistolnya ke arah Red Aura dan juga Cade, diikuti polisi lainnya.

"BODOH..! APA YANG KALIAN LAKUKAN..!!" Cade menengok kesekelilingnya, berteriak kesal.

"Sudahlahhh...." Red Aura memberikan senyuman tanpa henti saat memandang Cade.

"Aku akan menghabisi mereka dulu ok..?" Lanjut Red Aura. Dalam sekejap mata semua tentakelnya menyerang mereka sekaligus sampai tak ada yang tersisa dalam satu serangan. Mereka semua terlemparkan ke berbagai tempat sampai tak sadaran diri.

"C-cepatnya..." Cade membuka matanya menolak kenyataan.

"Yah... Padahal asalnya aku berniat untuk memotong kepala mereka tapi ya sudahlah..." Red Aura melihat satu persatu manusia yang masih hidup lalu mengipasi dirinya sendiri.

"Tch... Dengan ini aku tak akan bisa menang...." Cade mulai meragukan kekuatannya sendiri dalam hati.

"Nah... Sekarang hanya kita berdua ya kan..." Red Aura memegang pipinya sendiri, mengeluarkan lebih banyak tentakel.

Tapi sebelum menyerang, tiba tiba pandangannya teralihkan ke atas salah satu gedung. Disana ada Habiki yang menarik busur panah kepada Red Aura. Saat Red Aura menyadari tembakannya, Ia sempat menghidarinya lalu mendapatkan serangan belakang kejutan dari Ender.

Ender berlari ke arahnya dari belakang lalu menebas beberapa kali, sesudah itu kembali melompat mundur.

Tetapi Red Aura tak terluka sama sekali karena Dirinya menangkis semua serangan Ender dengan tentakelnya yang dimana mana, tanpa menggerakan anggota tubuh sedikit pun.

"Uuuu.. Menarik... Walaupun aku bisa membunuh kalian sekarang juga tapi melihat dari jumlah kalian ini agak curang ya...." Red Aura menggaruk rambutnya, tertawa.

"Ah masa.... Engkau yang disebut sebut sebagai kriminal paling mematikan masa takut dengan 3 orang..." Ledek Ender, Dia terdengar tertawa dari balik topeng.

"Ya walaupun aku pernah mengalahkan 87 orang sekaligus... Tapi kalian ber 8 menyergapku... Ini tidak adilkan..." Red Aura memberikan satu jarinya seperti lelucon.

"Ber 8...?! Bagaimana kamu tahu..?!" Ender terkejut oleh kata kata Red Aura, tersenyum ragu dari balik topengnya.

"Yah itu sih firasat... Tapi... Aku akan melarikan diri kali ini.... Tapi tenang... Kalian akan segera bertarung dengan ku... Ups salah.. Dibunuh olehku..." Sambil melambaikan tangan, Red Aura melarikan diri dengan cepat menggunakan tentakel tentakelnya untuk menambah kecepatannya dua kali lipat.

"Apa apaan...." Ender memandang Red Aura yang melompat lompat dari gedung ke gedung dengan keanehan, tanpa mengejarnya sama sekali.

The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang