Welcome To Our Team

43 5 0
                                    

Seluruh keadaan arena menjadi sunyi seketika, sebuah keadaan tak terduga bagi Koraya terjadi. Padahal Ash sudah unggul.

"A-apa yang terjadi..?" Koraya menoleh kebingungan.

"Light menang!!" Edward mengepalkan, mengangkat tangannya ke udara.

"Kamu pasti bercanda..." Koraya terpaku.

Ash menatap Light dengan mata hampa. Light melepaskan tangannya, menurunkan pedang. Ash terjatuh, putus asa.

Light memalingkan diri, berkata "Kembali keruangan.. Nanti Edward akan menyiapkan kebutuhan kalian.. Nanti--"

"Kamu bercanda..!!" Ash menggelengkan kepalanya, kesal. Ia memenuhi sekitarnya dengan api yang membara..

Koraya menutupi matanya dengan sebelah lengan. "Oi..!!" Edward mengeluarkan pedang, menatap Ash dengan berhati hati.

Light mengangkat tangan kanannya, memberi kode kepada Edward untuk diam.

LMembalikan badan, mengucapkan  "Ku beri kesempatan terakhir..".

"A-apa? Tunggu pangeran...!"Edward membantah perkataan Light.

"Apa..?" Ash perlahan menghilangkan api apinya.

"Serangan pertamaku tadi.. Jangan menghindar tahanlah.. Jika kamu berhasil selamat aku akan memasuki team apapun itu.." Light mengangkat kembali pedangnya.

"Kamu sudah gila Light..?!" Edward segera menghampiri Light dan Ash.

"Wah aku senang kamu memanggilku tanpa formal kali ini..!" Light tertawa.

"Bodoh, Ash bisa mati jika mengenai seranganmu itu secara langsung..!" Edward menghilangkan formalitasnya.

"Mati..?!" Koraya yang tadi berjalan menuju mereka baru saja tiba.

"Iya aku tahu.. Tapi Ash tidak selemah itu kan?" Light menoleh kepada Ash, memberikannya senyuamn.

"Tentu.." Ash kembali bangkit.

"Kalian sudah gila.." Edward membanting tangannya kesal.

"Ash.. Kamu yakin..?" Koraya perlahan menghampiri Ash yang sedang mempersiapkan dirinya.

"Tentu saja.. Akan ku akhiri pertandingan ini sekarang juga.." Ash tertawa, walau Ia terlihat sedikit ragu.

"Kamu siap..?" Light menyiapkan kuda kuda. Disisi lain Koraya dan Edward menyisi ke pinggir arena.

"Ya..." Ash mengeluarkan, lalu mempertebal api di daerah tangannya. Ia menyimpan kedua tangannya di depan dan menyilangkannya.

Light mengangkat pedangnya tinggi tinggi lalu menebas udara secara vertikal, sama seperti sebelumnya cahaya besar melaju ke arah Ash.

Ash kali ini tidak di perbolehkan untuk menghindar, Ia memperkuat kekuatan kakinya untuk menopang dan kekuatan tangannya untuk berlindung.

cahaya tersebut diam tepat dihadapan Ash, tertahan oleh kedua tangan Ash yang diselimuti api. Tekanan dari cahaya tersebut sangatlah besar sampai sampai pijakan Ash mulai retan.

"Ayolahhh...!!" Koraya memohon.

Cahaya itu perlahan menembus api Ash, meninggalkan sedikit luka di tangannya.

"AYOO..!!" Ash berteriak, Ia mendorong kakinya menambah tenaga. Sampai akhirnya cahaya tersebut pudar dengan sendirinya.

"Haa... Haa.." Ash menghilangkan api di tangannya lalu melemaskannya.

"Yang benar saja..?" Edward terheran heran.

"MANTAP..!!"Koraya membanting tangannya dengan semagat.

"Hohoo.. Sudah kuduga kamu bisa menahannya.." Light tertawa, perlahan Ia menghampiri Ash. "Sesuai janji aku akan memasuki organisasimu..".

"Pangeran.. Kamu benar benar akan meninggalkan kerajaan..?" aEdward menghampiri mereka dengan Koraya.

"Tenang, aku takkan selamanya bersama mereka.. Suatu saat nanti aku akan kembali ke kerajaan ini.. Kamu adalah mentorku.. Selama aku pergi jagalah kerajaan ini.." Light mengulurkan tangannya ke arah Edward

"Ha... Apa boleh buat.." Edward tersenyum, menjabat tangan Light.

"Ah iya tadi ada berapa anggota dari organisasi ini..? Adakah orang yang lebih kuat dari Ash..?" Light menghadapkan diri ke arah Koraya.

"Ah.. kesatu.. sebenarnya baru ada lima anggota termasuk kamu.. kamu adalah salah satu anggota pertama... Dan kedua ada..!" Ash menjawab pertanyaan Light itu.

"Siapa?" Light menoleh kepada Ash.

"Kamu.." Jawab Ash senyum ragu.

"Ah..." Lighy menepak dahinya sendiri dengan kesal.

"Kalau begitu selamat datang Light...!" Koraya mengulurkan tangannya.

"Ya terima kasih..." Light mengangkat, lalu menjabat tangan Koraya.


The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang