More School

29 4 0
                                    

Setelah banyaknya waktu terlewat karena pulasnya Koraya tertidur, akhirnya Koraya bangun dari tidurnya itu.

"Huaaaaaaaaoohhh...." Koraya yang baru saja bangun tidur langsung menguap dan menggeliat.

Dirinya segera melihat ke arah jam dindingnya, menunjukan pukul 06:18.

"Ahhhh masih cukup..." Koraya berbicara kepada dirinya sendiri dengan nada yang masih terdengar lemas.

Koraya bangkit dari ranjangnya, mengambil handuk yang digantung dekat pintu lalu keluar dari kamarnya.

"Selamat pagi...!" Saut Habiki dan Ender secara bersamaan. Mereka berdua sedang duduk di meja makan dengan santai.

"Oi oi apa yang kalian lakukan pagi pagi dirumah ku...?!" Jawab Koraya dengan nada yang terdengar lumayan kesal, namun lelah.

"Yah pintunya tidak terkunci jadi kami pikir kenapa tidak membuat sarapan untuk Koraya.." Jawab Ender sambil tersenyum, walaupun sebenanya hanya senyum biasa di mata Koraya senyum tersebut terlihat sangat mengesalkan.

"Ya terserahlah... Aku mau mandi dulu.." Jawab Koraya.

Ia memasuki kamar mandi lalu menaruh handuknya di meja sebelah wastafel. Dia segera menggosok giginya dengan sikat gigi yang baru saja  diambil dari dalam gelas, di atas meja.

Selesai menggosok giginya, Dirinya segera menyalakan shower dan mandi.

Setelah beberapa menit di kamar mandi akhirnya Koraya selesai. Mengeringkan badannya menggunakan handuk tadi lalu memakai bajunya kembali. Koraya pun keluar kamar mandi dengan handuk di lehernya terlihat lebih segar dari sebelumnya. 

"Koraya makan sudah siap..!" Panggil Light yang keluar dari dapur sambil melirik ke Koraya setelah Ia baru saja keluar dari kamar mandi.

"Yaya tunggu sebentar..." Koraya kembali memasuki kamarnya lalu mengambil seragam untuk dipakai ke sekolah. Dirinya lalu keluar dari kamarnya lagi dan pergi ke meja makan, duduk di samping Ender.

"Ini diaa...!" Light memberikan satu porsi nasi kari untuk Koraya, Ender, dirinya sendiri, dan juga Habiki.

"Kamu suka suka banget sama memasak..." Koraya mengambil suapan pertama.

"Sebenarnya sih sesuai mood.. Tapi ya sekarang aku sering mood masak.." Jawab Light,  mengambil tempat duduk di sebelah Habiki.

Semuanya pun mulai memakan makanan hasil masakan Light. Koraya mengambil remot yang ada di meja lalu menyalakan TV.

"Benda apa lagi ini..?" Light terdengar seperti kakek kakek yang ketinggalan jaman, samanya dengan Ender yang melirik kebingungan.

"Televisi, sumber informasi dan juga hiburan.." Habiki berusaha menjelaskannya.

"Pembunuhan di jalan Steint Maverick pada malam tadi... Diduga terdapat banyak barang yang membeku dan es dimana mana... Korban bersuhu sangat dingin... Tapi Korban terbunuh karena di tusuk di daerah perut..." Begitu isi berita di TV pada saat itu yang muncul pertama kali di Televisi yang dinyalakan Koraya.

"Steint Maverick?! Itu didaerah sini...." Koraya terkejut dan sempat meletakan sendoknya.

"Es....?! Mana ada pembunuhan seperti itu di dunia kita...!" Habiki ikut terkejut, Ia memandang TV dengan kaget.

"Ya.... Mungkin itu dari dimensi lain.." Terus Light untuk meluruskan yang Dia lihat.

"Tapi bagaimana.?!" Koraya bertanya tanya kepada dirinya sendiri, saking terkejutnya Ia mulai melambat saat makan.

"Kita urus nanti.... Hati hati dijalan saja..." Light tersenyum walau sambil makan dan mengunyah. Disisi lain Ender hanya makan tanpa berkomentar pada berita tersebut.

"Ah ok siap..!" Koraya mulai menenangkan diri lalu kembali makan dengan santai.

Setelah beberapa menit pada akhirnya Koraya membereskan makanannya, segera berdiri lalu dan membawa tasnya pergi keluar rumah.

"Dadah aku duluan..! Nanti kalian jaga ya rumah ini..!" Koraya melambaikan tangannya ke arah mereka yang sedang makan sambil tersenyum.

The ImaginatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang