19. Taman

6.6K 605 45
                                    

Entah sudah berapa kali Panda; kucing peliharaan Kana mondar-mandir di depan Kana yang terduduk lesu di sofa. Kucing itu seakan tidak kenal lelah lenggak-lenggok berjalan di lantai, sesekali kucing itu menduselkan kepalanya pada kaki Kana hanya untuk mendapatkan perhatian dari majikannya.

Namun sayang, sang majikan sama sekali tidak menghiraukan hewan peliharaannya yang haus perhatian  itu. Kana sedang kesal dengan orang-orang di rumahnya, karena tidak ada satupun dari mereka yang membangunkannya tadi pagi. Alhasil dirinya tidak bersekolah karena sudah sangat telat.

Meoww..

"Ka itu si Panda minta diajak main juga." Tio yang sedari tadi sudah menonton drama yang patut diberi judul 'Pangeran Tampan dan Kucing yang Malang' itu lama-lama merasa bosan. Hari sudah hampir sore, namun Kana masih dalam mode ngambeknya.

"Adek cowok tapi kaya anak perawan," gumam Tio.

"Gue denger."

"Bagus. Kuping adek gue masih sehat berarti."

Kana mendengus mendengar ucapan Tio, lalu melirik Panda yang terlihat sudah lelah, dan pergi. Kucing yang malang.

"Ke taman yuk!" Ajak Tio. Tidak ada salahnya ia mengajak Kana untuk menghirup udara segar di taman. Dengan begitu setidaknya juga bisa memperbaiki mood adiknya yang sedang buruk itu.

"Naik motor."

Tio membulatkan matanya, "Enggak! Mobil aja udah." Jarak taman dengan rumahnya memang tidak terlalu jauh, namun udara sore ini terasa sedikit dingin, angin yang berhembus pelan semakin menambah hawa dingin yang menerpa kulit. Tio takut kondisi Kana drop lagi.

"Kalo ga niat gausah ngajak." Ujar Kana.

Tio mendesah pelan, "Oke oke! Naik motor." Apa jadinya jika ia tidak menuruti keinginan adiknya itu. Bisa-bisa ia didiamkan selama berhari-hari. Dalam mood yang baik saja Kana sangat dingin dan pendiam. Apalagi kalau sedang dalam mood buruk dan ngambek. Mungkin tidak bicara apapun seharian.

Kana beranjak dari duduknya, berjalan ingin segera pergi. Namun karena sang kakak yang masih tetap pada posisinya tanpa berniat untuk segera beranjak, Kana membalikkan badannya kembali. "Ayo masss!"

Tio menggelengkan kepalanya sambil meneliti penampilan Kana, "Adek mas Tio yang ganteng banget, tapi masih gantengan masnya. Lu mau ke taman make piyama begitu?"

Tio menggelengkan kepalanya lagi, Kana bahkan belum mandi sejak pagi dan masih mengenakan piyama tidurnya. Rambutnya juga sangat acak-acakan, wajahnya pun sangat identik dengan wajah-wajah bangun tidur. Dan Tio tidak habis fikir, dengan penampilan seperti itu, Kana ingin ke taman?

Kana mengerutkan keningnya dan baru menyadari penampilannya saat Tio memberi tahunya, dengan ekspresi yang masih datar Kana berjalan menuju kamarnya. "Mandi dulu."

"Jangan lama-lama!" Teriak Tio. Selagi menunggu Kana selesai bersiap-siap, Tio menuju kamar Ayu. Memberi tahu dan berpamitan kalau ia akan mengajak Kana pergi ke taman.

Tio menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar sang bunda, "Bun?"

Ayu yang sedang membereskan lemari pakaian langsung menoleh kearah pintu, "Kenapa mas?"

Tio mendudukkan dirinya di kasur empuk milik Ayu, memperhatikan bundanya yang berjalan menghampirinya, "Aku ke ajak Kana ke taman gak papa kan?"

I Can't [Complete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang