"Kalo cuman mau bikin gue baper lebih baik Gak usah! "
|\|\|\|\|\|\|\
Hari ini Dinda benar benar apes pasalnya ia kesiangan untuk yang sekian kalinya.
Namun kali ini benar benar hari yang sangat sial ia harus memanjat pagar sekolahnya yang cukup tinggi. Lengkap sudah kesialannya!
Ia mulai memanjat pagar dengan susah payah ia memanjatnya.
"Ehh!! Fyuh untung gak jatoh" Dinda menghela nafas tenang ketika ia tak terjatuh saat terpeleset.
Selangkah lagi!!!
Hap!! Berhasil mendarat dengan sempurna kali ini ia tak kan terjatuh.
Baru saja melangkah berjalan ia sudah tersungkur.
"Aduhh Pasti gara gara nih tali sepatu" Dinda mendumel sendiri.
Tak berhenti disitu nampaknya sudah terdengar suara cemprengnya milik Bu Gendut siapa lagi kalo bukan
"Eh Bu Ani.. Tumben bu ke Depan nanti ibu item lohh kan disini panas" Dinda memberikan senyuman termanisnya.
"Sengaja!! Ibu mau liat siapa Bandit bandit tukang manjat Pagar! Tau taunya kamu! "
"Gak kok Bu.. Bukan saya orang saya cuman satu kali manjat pagar Yeahh " Dinda mengibas ngibaskan tangan nya sambil memasang wajah meyakinkan
"Iya, memang baru sekali, sekali manjat pagar. Yang lainnya nerobos pagar yg baru mau ditutup"
"Datang saat Bel berbunyi, atau datang semenit sebelum bel, Kamu pikir Ibu tak Tahu apa! "Bu Ani bertolak Pinggang menatap Dinda dengan tajam
Dinda menyengir selebar lebarnya "Tuh Ibu Tau! "
Bu Ani pun memasang wajah yang paling menyeramkan.
Dinda yang mengetahui aba aba dari Bu Ani pun langsung bersiap untuk kabur
"Bu saya Masuk dulu ya soalnya saya mau belajar biar kata mamah jadi anak pinter" Baru saja Dinda ingin berjalan, ujung bajunya sudah ditarik oleh siapa lagi kalo bukan cikgu tersayang, Bu Ani.
"Aduhh Bu baju sayaaa! Emang saya anak curut eh Kucing maksud saya" Dinda berceloteh sambil memasang wajah memelasnya.
Bu Ani melepaskan baju Dinda, membuat Dinda memasang wajah bingung. Kenapa dengan Gurunya itu?
"Loh Kok? Kok? Kok Ibu lepasin saya zih? Biasanya aja saya langsung di ceramahin pas di depan kuping" Dinda nyerocos tak sadar ada siapa disitu.
"Berisik" Dinda berhenti bercerocos, wajahnya sangat Bingung, mengapa suara Bu Ani jadi suara laki laki, suaranya Kayak--
"Azlan" Bu Ani memanggilnya dengan suara lembut. Dinda menoleh, seketika dirinya terperanjat, kini wajah Azlan tepat di depannya.
"Lo kok Disini sih!? Sejak kapan? "
"Diem Kamu!" Bentak Bu Ani yang membuat Dinda diam seketika
"Azlan, kamu gak belajar? " Tanya Bu Ani dengan suara 180° berbeda dengan saat berbicara dengan Dinda.
Dinda memutar kedua bola matanya malas, Malas untuk menyaksikan Gurunya ini merayu Kakak Kelas menyebalkannya.
"Belajar" Sahut Azlan singkat dengan wajah datarnya.
"Kok di--"
"Ibu Dipanggil ke ruang guru" Azlan memotong ucapan Bu Ani.
Bu Ani menghela Nafas, Muridnya ini emanh sangat Dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool & Possesive Kakel
Teen Fiction"Cewek? Gue gk mau berurusan sama makhluk ini" -Azlan Arkan Adelard Putra A. Most wanted Di Sma Alexander High school. Hampir dikatakan perfect semuanya dimiliki ia. Paras tampan? Ya Kekayaan?Ya Kepopuleran? Ya Pacaran? Tidak Ya, hanya pacar lah yg...