31 Nembak?

2.6K 71 1
                                    

"Bagus dong kalo lo jelek berarti lo cuman punya gue! Kan yang lainnya gak bakalan tertarik"

||/\||

"

LO HARUS JADI PACAR GUE, DETIK INI JUGA! " Tak ada Angin tak ada ribut.

"Hah? Lo nembak gue? " Dinda memasang wajah heran, lawan bicaranya berdecak "Menurut lo? "

"Cie Cie ciee" Teman sekelas Dinda kompak berteriak, tak kecuali keempat Sahabatnya.

"Lan, Lo gak malu kita jadi tontonan gratis" Egi menyenggol lengan Azlan yang ada disebelahnya. Yup, Yang tadi berteriak kencang adalah Azlan ditemani Sohib sohibnya.

Dan saat ini mereka jadi tontonan gratis hampir seluruh murid Alexander school.

"Yang mau nonton silahkeun nonton tapi harus bayar ya" Tanpa tau kondisi Dhara berteriak dan bertos Ria bersama Rena. Membuat Michell menoyor keduanya seraya bersamaan.

"Ciee Nenek ditembak" Celetuk Satya dari sudut tembok membuat seisi kelas tertawa.

Azlan yang menyadari dirinya telah bertingkah konyol dan memalukan pun menoleh kearah ketiga sahabatnya meminta saran.

Lanjutin aja bro tanggung Adit memberikan kode lewat matanya.

Sekat! Devan tak mau kalah ia juga memberikan kode lewat tatapan mata, Azlan mengalihkan pandangan ke Egi, Egi pun hanya mengindikkan bahu.

Azlan memejamkan mata mengumpulkan keberanian dan memasang muka tembok. Masa setelah bertapa semalaman untuk meyakinkan semua perasaan di dadanya, lalu latihan dicermin dari pagi sampai sampai Shine datang memarahinya karena katanya mengangguk bobo ganteng pangeran

"LO ADINDA SYAKIRA AZRALIA PUTRI! DETIK KE 21 ,MENIT KE 22, JAM 11, TANGGAL 23 BULAN 11 WAJIB JADI PACAR GUE! " Egi menganga tak percaya melihat aksi gila sahabatnya yang dijuluki pangeran ice .

Berbeda dengan Devan yang langsung menyeletuk "Gila detiknya aja dia hapal" Devan bertepuk tangan.

Sedangkan Adit sebagai King of playboy langsung tersenyum bangga "Anak didikan gue"

"Lo nembak atau maksa sih? " Kini suara yang ditunggu tunggu akhirnya keluar, ya Dinda bersuara

"Aduh Din gak usa malu malu kali" Rena mulai ngejulit.

"Iya, memang salah gue nembak lo? " Azlan menaikkan sebelah Alisnya.

Mendengar itu Dinda melipat tangannya di depan dada "Lo gak salah nembak gue, tapi caranya salah"

Azlan mengerutkan dahinya tanda ia bingung.

"Lo gak pernah nembak cewek ya? " Dinda bertanya secara gamblang membuat Devan, Egi, dan Adit tertawa.

"Dia kan biasanya nembak cowok" Celetuk Devan yang langsung mendapat tatapan tajam Azlan.

"Gak pernah " Kalimat yang Azlan ucapkan membuat tubuh Dinda menegang.

Deg.

Dia cewek pertama yang ditembak?

"Lo yang pertama" Kalimat dari Azlan mencelos dengan mudahnya membuat tubuh Dinda kembali menegang, lidahnya pun tak mampu mengeluarkan barang sekatapun.

"Gue mau lo jadi pacar gue" Azlan mengucapkannya dengan datar, namun mata elangnya menandakan ia sangat serius, "Gue harap lo mau" sambung Azlan .

"Karena gue gak suka penolakan! "

Dinda masih diam mematung, sungguh saat ini ia benar benar terkejut bahkan jantungnya pun rasanya seperti maraton saja.

The Cool & Possesive KakelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang