"Mungkin Raga-mu ada disampingku, namun hati dan jiwamu masih menggenggam erat kepingan masa lalu"
-The Cool & Possesive kakelHappy Reading❤❤
_________________________________________________________________________________________________________________
Dinda melihat jam di handphonenya yang menunjukkan pukul 4 subuh.
Dirinya masih kepikiran tentang kejadian kemarin. Dinda melihat kesebelahnya, Rena sedang tertidur pulas begitupun dengan Michell.
Masih banyak pertanyaan yang terus bermunculan di kepalanya. Jujur kejadian ini sangat tiba tiba, padahal sebelumnya mereka baik baik saja.
"Din? Lo udah bangun?" Tanya Rena dengan suara serak khas bangun tidur.
Dinda mengangguk "Kenapa masih kepikiran yah?" Rena bertanya lagi.
Lagi Dinda mengangguk "Gue bingung harus gimana ren? Dari semalem dia ngurung diri dikamar. Makan pun enggak, gue khawatir"
Rena menghela nafasnya "Setelah semua yang dia lakuin lo masih juga peduli sama dia?"
"Ren, ini bukan salah dia. Dia gak tau kebenarannya. Dia ngelakuin itu juga pasti karena hati dia sakit" Lirih Dinda.
Rena terdiam, ia bingung harus berbicara mulai dari mana lagi.
"Gue chat dari kemarin hp dia centang ren, gue khawatir" Dinda menangkupkan kepalanya ditangan.
"Gue udah bilang sama kak Fardan semalem untuk gak nelpon nelpon gue lagi. Bikin semuanya tambah runyam tau gak" Perkataan Dinda membuat Rena bangkit dari tidurnya menatap sahabatnya dengan serius.
"Kemarin lo udah nelpon gak Fardan?" Tanyanya
Lagi Dinda mengangguk "Iyalah, malah udah gue block nomornya! Gue mau nyelesaiin masalah gue sama kak Azlan dulu"
Rena menepuk dahinya "Kenapa lo gak tanya aja sih ada apa yang terjadi sebenarnya"
Dinda mengetuk dagunya "Maunya sih gitu, tapi rasanya ngomong sama dia bawaannya tensian gue. Lagian gue gak mau lagi berurusan sama dia."
Rena menghela nafasnya "Oke sekarang lo memang harus fokus sama kak Azlan, tapi gue minta sama Lo cepat atau lambat lo harus tanya sama kak Fardan tentang apa yang terjadi"
Dinda mengangguk patuh "Lo tenang aja"
"Lah pada dah bangun?" Michell merentangkan tangannya.
"Dah dari tadi bodoh!" Ketus Rena, Michell hanya menyengir.
"Udah ah gue mau mandi dulu" Dinda memasuki kamar mandi mengabaikan Rena yang berteriak teriak minta duluan.
Setelah mandi dan menunaikan kewajibannya sebagai muslim, Dinda keluar kamarnya.
Berniat menemui Azlan, namun saat didepan hanya ada Adit, Egi, dan Shine. Tanpa Azlan.
"Eh Dinda dah bangun" Adit menyengir.
Dinda mengangguk lalu mendekat kearah tiga cowok itu "Yang Lain belum bangun kak?" Tanya Dinda.
"Belum keknya dah, si Ciwi ciwi kamarnya Krystal udah heboh si tadi gue denger" Sahut Adit.
Dinda mengangguk, Apa Azlan belum bangun? Maka ia akan menunggu saja disini.
Namun Sampai pukul tujuh pun Azlan belum keluar, sedangkan yang lainnya saja sudah keluar dan bersiap sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool & Possesive Kakel
Teen Fiction"Cewek? Gue gk mau berurusan sama makhluk ini" -Azlan Arkan Adelard Putra A. Most wanted Di Sma Alexander High school. Hampir dikatakan perfect semuanya dimiliki ia. Paras tampan? Ya Kekayaan?Ya Kepopuleran? Ya Pacaran? Tidak Ya, hanya pacar lah yg...