Dirinya menatap nanar ke arah dua orang yang saat ini sedang berjalan melewati koridor dengan seorang wanita yang menggandeng tangan laki laki.
Dinda sengaja berangkat sekolah pagi hari ini, ia berencana untuk menemui Azlan yang tak kunjung membalas pesannya. Namun baru saja melangkahkan kaki ia sudah melihat lelaki itu bersama siapa lagi kalau bukan Krystal.
Membuat hatinya berdenyut, apakah Azlan berangkat sekolah bersama kakak kelasnya itu? Apakah Azlan lupa bahwa sekarang Dia sudah menjadi miliknya? Apakah salah jika dirinya merasa cemburu melihat pemandangan di depannya?
Dengan langkah cepat ia berjalan menghampiri dua remaja itu, ia sudah tak tahan lagi demi apapun itu!
Setss!!
Dinda berhasil meraih pergelangan tangan Azlan, membuat sang empu berhenti melangkahkan kakinya.
Azlan menoleh dan menatap mata hazel milik Dinda, setelah itu beralih pada genggaman tangan gadis itu dan menepisnya.
Membuat Dinda terkejut bukan kepalang, bahkan dirinya bisa lihat bahwa Krystal sedang tersenyum sinis kearahnya.
"Gue mau ngomong" Dinda menatap mata elang milik Azlan.
"Cepet" Sahut Azlan dingin tanpa berniat menatap balik mata hazel yang sedari tadi melihatnya.
"Gak disini tapi, gu--"
"Cepet! "Azlan memotong ucapannya.
Dinda menunduk, bahkan ia sampai lupa ingin membicarakan apa dengan Azlan.
Azlan berdecak "Lama" Setelah itu berlalu meninggalkannya yang masih diam mematung.
Ia mendongak, menatap punggung tegap milik Azlan yang sudah berjalan menjauh.
Tak terasa matanya sudah memanas mungkin sebentar lagi akan turun hujan dari pelupuk matanya.
Azlan benar benar berubah! Dinda menggeleng ia tak percaya itu Azlan yang ia kenal. Azlan tak kan begini jika ia tak ada salah, iya pasti dia ada salah! Dinda harus meminta maaf nanti.
Saat memasuki kelasnya, kelas masih sepi mungkin masih terlalu pagi.
Dinda duduk dibangkunya dan lagi ia mendapati foto dirinya dan Azlan berdua yang sudah disobek kecil kecil, Dinda meraih kertas disebelah foto itu
KAU LIAT BUKAN FOTO ITU SUDAH HANCUR SEIRING DENGAN HANCURNYA HUBUNGAN KALIAN PERLAHAN! BERHENTI DISINI ATAU KAU AKAN MENYESAL KARENA AKAN MENDAPATKAN LUKA YANG LEBIH BESAR.
Dinda membaca kertas tersebut dan meringis, siapa Sih pelaku yang selalu menerornya. Bisa bisa dia gila jika seperti ini, Dinda menaruh kertas dan foto foto itu diselipan tasnya.
"Din" Merasa namanya dipanggil Dinda langsung menoleh, dan mendapati Lolita sedang duduk di depannya.
"Dinda ada masalah ya sama kak Azlan? " Dinda yang mendengar pertanyaan Lolita langsung menatap Lolita "Eh, maaf Lolita gak maksud kepo tapi Lolita cuman heran aja liat kakak kelas kita jalan ama kak Azlan maaf ya Din" Lolita menatap Dinda bersalah.
"Gak. Papa" Dinda menggeleng lemah lalu membenamkan kepalanya di meja.
Sungguh saat ini perasaannya semakin tak karuan.
"Haii Sobatkuu tercinta" Dhara berteriak heboh "Eh ada Lolita yang imut seperti Dhara Alysia Lizzie hehe" Dhara duduk disebelah Dinda dan menatap sahabatnya heran.
"Eh Dhar, Lolita pergi dulu ya sama Judith" Dhara mengacungkan jempolnya dan setelah itu Lolita pergi meninggalkan Dhara dan Dinda.
"Lo tumben dateng pagi, ohh iya gue lupa kak Azlan jemput lo ya"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool & Possesive Kakel
Teen Fiction"Cewek? Gue gk mau berurusan sama makhluk ini" -Azlan Arkan Adelard Putra A. Most wanted Di Sma Alexander High school. Hampir dikatakan perfect semuanya dimiliki ia. Paras tampan? Ya Kekayaan?Ya Kepopuleran? Ya Pacaran? Tidak Ya, hanya pacar lah yg...