38

1.6K 56 0
                                    

Pagi tadi Dinda berniat untuk berangkat sekolah dengan wajah yang lebih Fresh.

Dmana?

Yups hanya karena sebuah pesan dengan kata "Dmana" ia jadi semangat seperti ini bahkan dirinya sedang melompat lompat ria.

Rena yang melihat Dinda tampak aneh hari ini pun bertanya "Lo beda deh din,  kayak sesuatu gituuu" Dinda yang mendengar Rena pun malah tertawa membuat Rena semakin ngeri.

"Lo sakit gak geger otak kan din? " Dhara yang sedari tadi menyimak mulai merasa jengah.

"Hihi gak dong" Dinda mendahului teman temannya sambil melompat lompat ria.

Membuat Rena dan Dhara mengerutkan dahi.  Apakah Ini efek putus?

Dengan semangat ia sudah duduk di meja kantin, diikuti Rena dan Dhara yang saling tukar pandang.

"Ayo duduk katanya mau makan" Rena dan Dhara dengan cepat duduk disebelah Dinda.

Setelah itu mereka memesan makanan dan memakannya

Gue mau ktemu skrg

Bertepatan dengan pesan itu Dinda sudah beranjak bangkit dengan wajah yang sumringah.

"Elloo mwuuu kemmmmanwaa? " Rena bertanya dengan mulut yang masih penuh makanan,  ya mereka semua masih pada makan dan catat gaes baru makan berapa suap.

"Ketemu doi" Dinda menyengir membuat Dahi Rena dan Dhara seketika mengerut.

"Siapaah?" Kali ini Dhara yang bertanya namun Dinda hanya mengindikkan bahunya membuat tingkat keheranan mereka bertambah.

"Nih buat bayar makanan" Dinda memberikan dua lembar uang ratusan setelah itu berlalu pergi seraya melompat lompat ria.

Kini dirinya sedang menuju Rooftop, sungguh ia senang bukan main.

Sesampainya di Rooftop matanya langsung menangkap punggung tegap laki laki.

"Kak Azlan" Panggilnya, merasa terpanggil dengan itu Azlan menoleh dengan wajah datarnya.

Dinda berdiri tepat disebelah Azlan lalu memandangi keindahan kota jakarta dari atas.

"indah ya!" Sahut Dinda ria, "Iya indah"

"Tapi ada yang lebih indah" Dinda langsung menoleh dan menatap Azlan

"Apa? " Tanya Dinda begitu polosnya.

"Senyuman lo" Singkat padat dan jelas namun mampu membuat jantung Dinda dugem seketika, bahkan pipinya pun sudah memerah.

"Appaan sih" sialan pake gugup lagi.

"Ini" Azlan menyodorkan Surat undangan membuat Dinda mengerutkan dahinya, ia meraihnya.

Engagement invitation
A
  &
K

Dari depan undangannya saja Dinda sudah paham betul ini apa, bahkan tanpa membukannya sama sekali

"Iini maksudd-nya" Suara Dinda terbata bata tangannya pun bergetar.

"Iya gue bakal tunangan sama Krytsal"

Bless!!

Lagi dan lagi Dinda selalu merasakan ini,diterbangkan tinggi tinggi lalu dijatuhkan dalam sekali hempas.

Tubuhnya kembali melemas, namun ia sudah menekadkan diri untuk tidak lemah didepan Azlan.

"Gue harep lo mau dateng, karna itu undangan pertama" Azlan mengatakannya tanpa menatap Dinda.

The Cool & Possesive KakelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang