"No Perfect but Special"
-TCPK??Happy Reading❤❤
___________________________________________________________________________________________"Allahuakbarr kabiraa" Pekik Michell heboh "Lo ngapain sekolah? "
Dinda membekap mulut Michell yang sangat berisik itu, "Berisik banget sih" Ketus Dinda.
Michell menyengir, lalu mengatup mulutnya rapat.
"Lo ngapain lagi sekolah? Emang udah sembuh?" Tanya Michell masih kepo.
"Udah baikan lah setidaknya bisa jalan, walau agak sedikit pincang" sahut Dinda.
"Jadi tadi lo sekolah dianter kak Azlan? " Tanya Michell yang digelengi Dinda.
"Lah kenapa? " Tanya Michell heran
"Males, pasti gak dibolehin"
"Terus ini kenapa gak pakai tongkat? " Tanya Michell kembali membuat Dinda jengah dan memutar bola matanya " Gue bisa kali tanpa tongkat"
Michell menggelengkan kepalanya "Lo kalau gak bisa jangan dipaksa ya"
"Iya ih bawel! Sama aja lo sama Rena bawel! " Dinda menunjuk Michell.
"Ya kali gue sama. Jelas jelas bawelan Rena lah" Sahut Michell tak terima, yang diiringi kikikan geli.
Tawa mereka terhenti ketika seorang pemuda masuk ke kelasnya dengan wajah penuh kekhawatiran.
"Din! Apa apansih Lo. Sekolah tapi gak bilang gue! Gue khawatir tau" Pemuda itu sudah mengomel di pagi pagi hari.
Dinda berdecak "Uda deh jangan lebay"
Raut wajah pemuda itu langsung berubah menjadi datar "Lo tau gak, jadi gue yang khawatir setengah mati pas tau lo sekolah tpi gak bilang gue"
Dinda menghela nafas "Iya iya maaf"
Michell berdehem mendinginkan keadaan "Jangan pada gitu napa muka "
Azlan menghembuskan nafas kasar "Gue balik ke kelas dulu. Entar istirahat gue kesini, tunggu gue! " Setelah mengatakan itu Azlan mengayunkan langkahnya keluar kelas tanpa mendengarkan bantahan Dinda.
"Dasar Egois! " Dinda memanyunkan bibirnya, Membuat Michell disebelahnya langsung menarik bibirnya gemas, "Masih untung juga ada yang perhatiin"
Dinda meringis "Iya iya salah lagi gue"
Michell menggeleng, Seperti sifat kekanakan Dinda memang agak sedikit menyebalkan.
"Dinda! Lo udah sekolah? Astaga. Kenapa? " Pekik Rena disusul dengan Dhara disebelahnya yang sudah menutup kuping.
"Jangan teriak di kuping gue! Berdenging tau gak? Suara lo tuh merusak gendang telinga gue" Protes Dhara, yang tak dihiraukan gadis dengan jepit biru toska miliknya itu.
"Iya Rena, gue bosen dirumah" Sahut Dinda tanpa minat, membuat Rena mengangguk ngangguk.
"Jangan jaug jauh dari kita Din ya nanti" Dhara mengingatkan, membuat Dinda mendengus "Emang lo pikir gue balita yang mesti nempel sama kalian! "
"Ish Din bener kata Dhara, kita gak mau lo kenapa kenapa " Rena menatap gadis dihadapannya itu.
"Iya iya" Untuk kesekian kalinya Dinda hanya bisa menurut saja.
Hingga Bu Susy memasuki kelas membuat segala Aktivitas terhenti.
"Siapa yang tidak masuk hari ini? " Tanya Bu Susy setelah semuanya selesai berdoa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool & Possesive Kakel
Teen Fiction"Cewek? Gue gk mau berurusan sama makhluk ini" -Azlan Arkan Adelard Putra A. Most wanted Di Sma Alexander High school. Hampir dikatakan perfect semuanya dimiliki ia. Paras tampan? Ya Kekayaan?Ya Kepopuleran? Ya Pacaran? Tidak Ya, hanya pacar lah yg...