Sudah jalan 4 minggu lebih hubungan sepasang kekasih ini. Mereka yang selalu jalan bersisian dan tertawa kecil membuat semua orang menatap iri ke arah mereka. Seolah hubungannya berjalan tanpa masalah dan beban.
"Ihh Lo mah ada ada aja" Dinda menghentak hentakkan kakinya mengingat Azlan kemarin malam mengirim kembang kol bukan kembang yang ia maksud.
Azlan mengacak ngacak rambut Dinda gemas "Gak papalah kan kolnya bisa buat makan" Azlan terkikik geli mengingat ngingat Dinda yang menelponnya lalu teriak teriak karena kesal.
"Tapi kolnya gak harus dibuketin juga kali" Dinda memutar kedua bola matanya malas.
"PANGGILAN KEPADA AZLAN ARKAN ADELARD PUTRA HARAP KE SUMBER SUARA SEKARANG JUGA! " Azlan mengumpat dalam hati ia tahu betul suara siapa itu selalu saja menganggu pikirnya.
"Gak denger tuh dipanggil? " Dinda melirik Azlan yang masih setia mengumpat didalam hati.
Azlan berdecak "Iya gue denger kali"
"Gue duluan ya" Azlan mengacak rambut Dinda sekilas, lalu berjalan duluan meninggalkan Dinda yanf geleng geleng dan tertawa kecil melihat kelakuan pangeran ice itu.
"Lo bahagia di atas penderitaan gue, lo salah besar Adinda! "Seseorang menatapnya dengan senyuman smirk miliknya.
Dinda berjalan ke kelasnya, di lihat sekelilingnya.
Sepi.
Bahkan Rena pun belum muncul batang hidungnya saat ini.
Dinda mendudukan bokongnya ke bangkunya, membayangkan kejadian yang terjadi seminggu yang lalu. Kalau kalian berfikir hubungan keduanya adem ayem tentu salah besar!
Dinda meraba raba laci mejanya, ia mengerutkan dahi, ia menarik benda tersebut.
Selembar foto yang sudah disobek menjadi 2 bagian.
Apa lagi ini.. Dinda membatin sungguh saat ini ia penasaran.
Ia membalikkan foto tersebut, foto saat Azlan dan Dirinya di sebuah taman sepulang sekolah yang kini sudah tersobek menjadi dua bagian.
Hubungan Lo akan berakhir seperti yang terjadi pada foto itu, manis!
Deg.
Jantungnya seakan berhenti berdetak siapa sebenarnya yang mengirimnya semua ini?
Bersamaan dengan itu ponselnya bergetar.
Nomor tidak dikenal
Jauhin Dia, demi kebaikan lo sendiri. Gue gak mau Lo terluka lebih jauh lagi.
Karena gue sayang Lo!Dinda mengernyit sungguh untuk kesekian kalinya nomor tersebut mengiriminya pesan tak jelas. Membuat dirinya menghela nafas.
"Gue mau lo GAK BERHUBUNGAN sama cowok itu lagi! " Azlan menahan amarahnya sedari tadi.
"Tapi gue gak ada hubungan apa apa" Gadis itu menggeleng, ia tak percaya laki laki dihadapannya ini benar benar marah.
"Gue GAK PEDULI tapi cukup dengan foto ini gue sadar Lo memang gak pernah bisa hargai gue! " Azlan mengengam Foto tersebut kuat.
"kalo lo belum bisa bangkit dari masa lalu lo buat apa lo terima gue?"
"Sebagai pelampiasan lo? " Dirinya menggeleng lemah, sungguh tak ada niatan dirinya untuk melakukan hal seperti apa yang ada dipikiran Azlan saat ini.
"Gue punya hak untuk ngelarang lo dekat sama cowok itu" Azlan mulai melemahkan suaranya "Gue pacar Lo kalaupun Lo inget" Azlan menatap manik mata hazel tersebut yang sudah berlinang air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool & Possesive Kakel
Teen Fiction"Cewek? Gue gk mau berurusan sama makhluk ini" -Azlan Arkan Adelard Putra A. Most wanted Di Sma Alexander High school. Hampir dikatakan perfect semuanya dimiliki ia. Paras tampan? Ya Kekayaan?Ya Kepopuleran? Ya Pacaran? Tidak Ya, hanya pacar lah yg...